Iklan

,

PMM UMM Memberdayakan Desa Slorok, Melalui Inovasi Digital Marketing dan Pencegahan Stunting

Kabar Nusantara
Jumat, 27 Desember 2024, 20.32 WIB Last Updated 2024-12-27T15:05:42Z


Kabar Nusantara - Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 101 Gelombang 5 yang beranggotakan Nizar Hafizh Hanan, Sapinah, Dhida Wahyu Nusantara, Mahirah Syah dan Muhammad Putra Nurfajar Rahmat. Salah satu program kerjanya pembagian sembako untuk warga terdampak stunting di Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang bertujuan untuk membantu pemerintah desa dalam mempersiapkan pembagian sembako kepada masyarakat yang terkena stunting, termasuk pengadaan logistik dan penyusunan distribusi. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Haryo Prasodjo, M.A. 


Kegiatan ini berlangsung pada Hari Rabu, 28 Agustus 2024, dengan melibatkan masyarakat dan aparat desa setempat. Kegiatan ini dimulai membantu BKKBN dalam menyerahkan sembako kepada masyarakat yang terkena stunting. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kecamatan Kromengan. BKKBN menyiapkan paket sembako yang berisi ayam dan telur, yang merupakan sumber protein penting untuk mendukung pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesehatan ibu hamil. Saat penyerahan, kelompok kami bertemu dengan beberapa keluarga yang sangat membutuhkan bantuan ini. Melihat senyum mereka saat menerima sembako membuat kami merasa sangat berharga. Kegiatan ini tidak hanya membantu mereka secara fisik, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan bagi mereka untuk terus berjuang melawan stunting. Kami merasa bangga bisa berkontribusi dalam program ini.


Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 5 September 2024, dengan melibatkan masyarakat dan UMKM setempat. Kegiatan dimulai melakukan proses pembuatan video stick dan kukis kelor yang akan dipasarkan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Kami berkumpul di dapur dan mulai menyiapkan semua bahan yang diperlukan dengan penuh semangat. Selama proses pembuatan untuk menunjukkan cara membuat kukis kelor yang sehat dan bergizi. Selama kegiatan, kami saling membantu dan berbagi tips agar hasilnya enak serta menarik. Suasana di dapur membuat kami merasa bangga bisa berkontribusi dalam program pencegahan stunting melalui produk yang kami buat. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting di Desa Slorok melalui edukasi dan inovasi produk olahan daun kelor. Produk ini tidak hanya berfungsi sebagai alternatif makanan sehat, tetapi juga sebagai peluang peningkatan perekonomian warga desa.


Menggandeng ibu-ibu Posyandu dan anggota kelompok UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera), tim PMM memberikan pelatihan pengolahan daun kelor, strategi panen berkelanjutan serta teknik pemasaran digital. Salah satu pencapaian utama dari program ini adalah penerapan strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pemasaran produk olahan daun kelor. Tim PMM membantu masyarakat Desa Slorok membuat akun media sosial dan marketplace online sebagai media promosi produk. Dalam menjalankan program ini, tim PMM berkolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, BKKBN, dan Posyandu. Kegiatan seperti Pembagian Sembako Bergizi untuk keluarga terdampak stunting, pendampingan pembuatan CV untuk UPPKS, hingga pembuatan konten video proses pengolahan produk menjadi highlight dari program ini. Selain itu, acara penutupan dengan keakraban melalui lomba dan diskusi bersama ibu-ibu Posyandu, menandakan keberhasilan kolaborasi antara tim PMM dan masyarakat Desa Slorok.


Berakhirnya program PMM ini, Desa Slorok diharapkan dapat terus mengembangkan inovasi dan memanfaatkan platform digital yang telah dirintis. Potensi besar daun kelor sebagai sumber nutrisi dan produk ekonomi menjadi langkah strategi dalam menanggulangi stunting sekaligus memberdayakan masyarakat.