Kegiatan ini diinisiasi oleh MKU Keagamaan Islam UPN “Veteran” Jawa Timur dan melibatkan mahasiswa lintas jurusan sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah Keagamaan Islam. Uniknya, kegiatan ini menggunakan pendekatan digital, salah satunya melalui produksi short movie bertema moderasi beragama, yang memuat penjelasan tentang pentingnya sikap moderat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembuatan film pendek tersebut, mahasiswa juga melakukan wawancara langsung dengan warga sekitar Rungkut, mahasiswa dari berbagai daerah, suku, dan agama, untuk menggali pandangan mereka tentang makna moderasi beragama di tengah masyarakat majemuk.
Tak hanya itu, mahasiswa turut mengadakan diskusi terbuka bersama lebih dari 10 mahasiswa dari berbagai latar belakang. Forum ini menjadi ruang berbagi gagasan, pengalaman, serta pendapat seputar pentingnya moderasi beragama di era digital. Suasana diskusi berlangsung aktif, terbuka, dan penuh antusiasme dari para peserta.
“Lewat forum ini kami ingin membuktikan bahwa dialog antar generasi muda bisa menjadi salah satu cara efektif menanamkan sikap moderat dan saling menghargai. Pesan-pesan ini kami rekam dan kemas dalam konten media sosial agar bisa menjangkau khalayak lebih luas,” ujar Gadis [Nama Lengkap], koordinator mahasiswa dalam kegiatan ini.
Konten hasil diskusi, wawancara, dan short movie tersebut kemudian diunggah ke platform media sosial milik mahasiswa. Tak disangka, konten ini mendapat respon positif dari warga dan netizen, yang mengapresiasi upaya mahasiswa dalam menyebarkan pesan moderasi melalui media digital. Warga pun menyadari bahwa media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan nilai-nilai keberagaman secara santun dan kreatif.
Menurut Bapak Fazlul [Nama Lengkap], dosen MKU Keagamaan Islam UPNVJT, kegiatan ini mencerminkan komitmen kampus dalam mendukung program strategis nasional untuk memperkuat moderasi beragama yang inklusif, toleran, dan damai.
“Moderasi beragama bukan hanya tentang wacana, tetapi harus dipraktikkan dalam keseharian, termasuk lewat media sosial yang sangat dekat dengan generasi muda. Lewat film pendek dan diskusi ini, mahasiswa belajar berdialog, berempati, dan menyebarkan pesan positif secara luas,” tegasnya.
Sebagai penutup, mahasiswa bersama warga dan pemuda lintas agama menyampaikan deklarasi damai, menegaskan komitmen untuk terus menjaga kerukunan dan persatuan di tengah perbedaan. Mereka berharap kegiatan ini dapat menginspirasi kampus lain di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan media kreatif sebagai sarana edukasi moderasi beragama.