Kabar Nusantara - Dosen dan mahasiswa STIK Sint Carolus menggandeng Ibu PKK Kecamatan dan Kelurahan Johar baru pada pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) berjudul Optimalisasi Hasil Budidaya Ikan dan Sayuran Untuk MP-ASI Hebat (Lauk Hewani Badan Anak Tinggi) Inovasi JakartaBerAKSI. Kegiatan dilakukan di Kecamatan Johar baru terletak di Kota Jakarta Pusat yang terdiri dari 4 Kelurahan dengan data terdapat 159 balita dengan status gizi kurang dan buruk. Pada kegiatan PkM yang diadakan oleh STIK Sint Carolus menitikberatkan pada kemampuan dan keterampilan ibu untuk mempertahankan menyusui dan memilih bahan makanan yang tepat sesuai usia anaknya yaitu saring, lembik dan kasar. Kunci keberhasilan dalam pemenuhan gizi anak terletak pada ibu. Ibu yang memiliki pengetahuan baik akan berperilaku positif dalam memilih menu dan membuat MP-ASI. Hal ini berdampak pada kebiasaan makan yang baik, selain itu ibu memiliki keterampilan menyusun makanan yang memenuhi gizi seimbang.
Kegiatan PkM diawali dengan pemberian penyuluhan dan praktik pada anggota PKK oleh Tim Dosen dan Mahasiswa. Penyuluhan berupa edukasi tentang Gizi Ibu hamil, Gerakkan ASI Lancar, dan Pentingnya MP- ASI. Setelah penyuluhan, melakukan praktik bagaimana mendampingi ibu menyusui dengan Pujian Informasi dan Saran (PIS) dan Praktik pembuatan MP-ASI berbahan dasar tinggi protein dari ikan lele. Pada waktu yang bersamaan diberikan juga bibit lele dan pakan ikan serta bibit sayuran diberikan di 5 RPTRA yaitu Johar Berseri, Rawa Indah, Komando, Pulau Gundul dan Rustanti. Praktik langsung untuk menambah pengetahuan dan kepercayaan diri ibu PKK dalam melakukan pendampingan ibu hamil, menyusui dan MP-ASI. Ibu PKK memiliki tugas mendampingi satu ibu menyusui (0-6 bulan) dan satu ibu yang memiliki anak baduta (≥6 bulan - 2 tahun) dimana sudah MP-ASI. Kegiatan ini dilanjutkan dengan adanya praktik memasak dengan sasaran para Ibu Baduta (Ibu yang memiliki bayi berusia di bawah 2 tahun) didampingi Ibu PKK, dilaksanakan di RPTRA Pulo Gundul. Resep, bahan makanan, dan peralatan disediakan oleh STIK Sint Carolus.
Hasil masakan Ibu Baduta langsung diberikan untuk baduta dan terlihat mereka sangat menikmati. Berdasarkan hasil wawancara, ibu baduta mengatakan bahwa sangat mudah membuat MP-ASI, selama ini dirasakan sulit karena tidak tahu bagaimana memulainya.
Tahapan selanjutnya, Tim PkM STIK Sint Carolus memberikan bahan makanan dan resep masakan pada Ibu Baduta yang anaknya dengan kondisi weight flattering (berat badan tidak tambah selama 2 bulan) untuk diaplikasikan pembuatan MP-ASI selama 15 hari dengan didampingi oleh anggota PKK. Total baduta yang mendapatkan bahan makanan ini sebanyak 44 orang.
Pembagian bahan makanan diberikan setiap hari Senin untuk dimasak 5 hari ke depan. Seminggu 2 kali dilakukan evaluasi asupan oleh enumerator dan setiap hari Sabtu dilakukan penimbangan berat badan baduta. Setelah 10 hari pemberian bahan makanan MP-ASI dilakukan Focus Group Discussion (FGD) antara Tim PkM STIK Sint Carolus dengan perwakilan anggota PKK dan perwakilan Ibu Baduta. Berdasarkan hasil FGD, ibu baduta senang dengan program yang ada, jadi menyukai memasak karena resep yang diberikan sangat mduah dan ras dari hasil masakan juga sangat enak, anaknya yang awal susah makan menjadi lahap makan. Program ini diakhiri dengan panen lele dan sayuran, yang hasilnya diberikan kepada ibu baduta dalam bentuk paket bahan mentah siap olah.