Iklan

,

Inovasi SNEDDS Ekstrak Biji Jintan Hitam dan Daun Jambu Biji Antarkan Tim PKM-RE FF UNAIR Lolos Pendanaan

Kabar Nusantara
Rabu, 14 Agustus 2024, 17.36 WIB Last Updated 2024-08-14T10:37:37Z

Tim PKM-RE Fakultas Farmasi UNAIR berhasil mendapatkan pendanaan dari Ristekdikti


Kabar Nusantara - Inovasi terbaru dari Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mengantarkan mereka untuk lolos pada tahap pendanaan. Tim ini terdiri dari Reihan Ananta Noor Baihaqi, Anjar Fatmawati, Dihan Asnafin Fadhila, Rivia Ghina Rahmi, dan Farhan Hanang Ichsanto dengan bimbingan dari Prof. apt. Rr. Retno Widyowati, S.Si., M.Pharm., Ph.D., selaku dosen di Fakultas Farmasi. Berdasarkan data yang didapat dari World Health Organization (WHO), kasus kanker payudara di Indonesia sebanyak 65.858 kasus pada 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 81% pada tahun 2040. 


Namun sayangnya, saat ini pengobatan kanker payudara masih banyak yang menggunakan agen kemoterapi yang tidak hanya memakan biaya tinggi tetapi juga memiliki risiko resistensi dan efek samping seperti hiperpigmentas, toksisitas gastrointestinal, kebotakan, dan nyeri yang hebat. Timokuinon yang terdapat pada ekstrak biji jintan hitam dan kuersetin dalam ekstrak daun jambu biji digadang-gadang memiliki efektivitas antikanker payudara. Namun memiliki permasalahan pada kelarutannya dalam air yang dapat menghambat efektivitasnya. Oleh karena itu, sediaan Self Nano-emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) menjadi solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini.


Reihan sebagai ketua tim menyatakan penggunaan SNEDDS memungkinkan peningkatan bioavailabilitas ekstrak biji jintan hitam dan daun jambu biji, sehingga efektivitas antikanker dapat lebih optimal. Selama penelitian, tim juga mengalami beberapa kendala seperti proses karakterisasi yang tidak selalu mudah, optimasi formula sediaan, dan tantangan lainnya. Lebih lanjut, Reihan, Selasa (25/6/2024), "Kami berharap penelitian ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga dapat dikembangkan lebih lanjut hingga tahap uji klinis dan bisa diaplikasikan secara luas di masyarakat." 


Keberhasilan tim ini dalam lolos pendanaan diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut untuk sediaan SNEDDS dari ekstrak biji jintan hitam dan daun jambu biji sebagai adjuvan dalam pengobatan kanker payudara yang lebih efektif dan efisien. Tim PKM-RE FF UNAIR berharap penelitian ini dapat terus berlanjut hingga tahap uji klinis dan dapat memberikan manfaat nyata bagi penderita kanker payudara di Indonesia dan dunia. Dengan semangat inovasi dan dedikasi yang tinggi, Tim PKM-RE FF UNAIR terus berusaha untuk membawa perubahan positif dalam dunia kesehatan melalui penelitian yang mereka lakukan. Dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berkarya dan berinovasi.