Kabar Nusantara - Jakarta
Utara, 2025 – Setelah berhasil menanamkan pemahaman
tentang edukasi seksual melalui permainan interaktif S-CARD, tim PKM-PM
PROTACTION IPB University melanjutkan perjalanan pengabdiannya dengan
rangkaian kegiatan Action Brave dan Action Talk. Dua tahapan ini menjadi
momentum penting dalam membangun self-confidence dan growth mindset
anak-anak binaan Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing.
Pada sesi Action
Brave, suasana ruang belajar berubah menjadi penuh warna dan semangat.
Anak-anak diminta menggambar sosok pahlawan atau profesi impian mereka di masa
depan, seperti dokter, guru, polisi, atau atlet. Setelah menggambar, mereka
kemudian menceritakan makna di balik gambar tersebut di depan teman-teman.
Kegiatan ini tidak sekadar latihan seni, tetapi merupakan media ekspresi diri yang membantu anak berani berbicara, mengungkapkan pikiran, dan menghargai karyanya sendiri. “Awalnya banyak yang malu-malu, tapi begitu teman-temannya berani maju, mereka jadi ikut percaya diri,” ungkap Reza Achtasya, salah satu fasilitator PROTACTION. Melalui pendekatan Confidence and Competence dari metode ACTORS, anak-anak dilatih untuk mengidentifikasi potensi diri dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kemampuan mereka. Setiap goresan warna di kertas menjadi simbol harapan baru, bahwa mimpi tidak ditentukan oleh latar belakang, tetapi oleh keberanian untuk berusaha dan percaya pada diri sendiri.
Seminggu
berselang, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Action Talk di ruang BICARA, ruang
reflektif yang dirancang sederhana namun penuh makna. Di ruangan ini terdapat
sebuah cermin yang menjadi simbol introspeksi diri. Anak-anak bergantian masuk
untuk menceritakan pengalaman hidup, perasaan, serta rencana masa depan mereka,
ditemani oleh tim pendamping yang menjaga keadaan agar sunyi sehingga kegiatan
di ruang BICARA tidak terganggu. Kegiatan ini mengajarkan anak untuk berbicara
jujur dengan dirinya sendiri, menilai kembali pengalaman hidup, dan menyusun
langkah kecil menuju cita-cita. Melalui aktivitas reflektif ini, anak-anak
mulai menyadari bahwa mereka memiliki kendali atas masa depan mereka sendiri.
“Ketika melihat
ke cermin dan berbicara tentang diri sendiri, anak-anak seperti menemukan
harapan baru. Mereka belajar mencintai dirinya dan berani bermimpi,” tutur
Benedicta Risma Sasmitha, fasilitator yang memandu sesi refleksi. Dari hasil
observasi, terlihat peningkatan
nyata
pada aspek kepercayaan diri dan keberanian berbicara. Anak-anak yang sebelumnya
pendiam kini lebih terbuka dan antusias menyampaikan pendapat. Bahkan, beberapa
anak mulai menyebutkan cerita dan masalah yang sebelumnya tidak berani mereka ungkapkan.
Melalui Action
Brave dan Action Talk, PROTACTION tidak hanya mengajarkan keberanian berbicara,
tetapi juga membangun trust kepercayaan terhadap diri sendiri dan
terhadap lingkungan yang mendukung. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa setiap
anak, betapapun sulit latar belakangnya, berhak untuk bermimpi besar dan tumbuh
menjadi versi terbaik dari dirinya.
