Iklan

,

KKN Penugasan Khusus Universitas Mercu Buana “Menggali Potensi Desa melalui Ecoprint & Silase sebagai Sinergi Kreativitas dan Kemandirian Warga Dusun Jetis”

Kabar Nusantara
Minggu, 17 Agustus 2025, 21.03 WIB Last Updated 2025-08-17T14:03:38Z


Kabar NusantaraKuliah Kerja Nyata (KKN) Penugasan Khusus Universitas Mercu Buana merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam membantu pemberdayaan masyarakat desa. Melalui serangkaian program kerja, KKN tidak hanya menjadi sarana penerapan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, tetapi juga sebagai upaya membangun kemandirian dan keterampilan masyarakat.


Di Dusun Jetis, Desa Sumberrejo, Tempel, Sleman, tim KKN Universitas Mercu Buana mengusung dua program utama, yaitu Ecoprint untuk Pemberdayaan Ibu-Ibu dan Pembuatan Fermentasi Pakan Ternak (Silase) untuk Pemberdayaan Bapak-Bapak. Kedua program ini disusun dengan pendekatan edukatif, praktis, dan berorientasi pada keberlanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang.


Ecoprint untuk Pemberdayaan Ibu-Ibu

Ecoprint adalah teknik mencetak motif alami dari daun, bunga, dan tumbuhan lainnya pada media kain atau bahan tertentu. Proses ini memanfaatkan zat pewarna alami (tannin) dari tumbuhan sehingga ramah lingkungan, unik, dan memiliki nilai jual tinggi. Program ini dirancang khusus untuk ibu-ibu di Dusun Jetis agar mereka memiliki keterampilan baru yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha kreatif.

Tahap Pelaksanaan

  1. Tahap Pertama – Pengenalan dan Pemaparan Awal Ibu-ibu diperkenalkan dengan konsep ecoprint, mulai dari pengertian, manfaat, hingga potensi bisnisnya. Tim KKN memaparkan jenis-jenis tanaman yang memiliki warna dan bentuk motif terbaik untuk ecoprint, seperti daun jati, daun jarak, dan bungabunga tertentu.
  2. Tahap Kedua – Praktik Pembuatan Ecoprint Ibu-ibu langsung mempraktikkan pembuatan ecoprint menggunakan media totebag yang telah disediakan oleh tim KKN. Proses ini meliputi pemilihan daun dan bunga, penataan motif, teknik pemindahan warna, hingga tahap pengukusan untuk mengikat warna pada kain.
  3. Tahap Ketiga – Pemaparan Proses Penjualan Setelah totebag ecoprint berhasil dibuat, tim KKN memberikan materi tentang strategi penjualan, mulai dari menentukan harga jual, memilih pasar sasaran, hingga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Tujuannya adalah agar hasil karya tidak hanya menjadi produk kreatif, tetapi juga sumber penghasilan baru.

Pembuatan Fermentasi Pakan Ternak (Silase) untuk Pemberdayaan Bapak-Bapak



Selain memberdayakan ibu-ibu, tim KKN juga memberikan perhatian pada sektor peternakan yang menjadi salah satu mata pencaharian warga. Program pembuatan fermentasi pakan ternak ini bertujuan untuk membantu bapak-bapak mendapatkan pakan berkualitas dengan biaya lebih hemat. Silase adalah pakan ternak hasil fermentasi dari bahan hijauan seperti rumput, jagung, atau limbah pertanian yang disimpan dalam kondisi kedap udara. Pakan ini memiliki nilai gizi tinggi, daya simpan lama, dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan kepada ternak.

 

Tahap Pelaksanaan

  1. Tahap Pertama – Pembuatan Silase Bapak-bapak diajak langsung mempraktikkan pembuatan silase di lokasi. Bahan hijauan dicacah, dicampur dengan bahan tambahan seperti dedak atau molases, kemudian dimasukkan ke dalam wadah kedap udara. Penjelasan teknis diberikan agar warga memahami prinsip fermentasi yang baik.
  2. Tahap Kedua – Pembukaan Silase
    Silase yang telah dibuat dibiarkan selama 14 hari untuk proses fermentasi. Setelah itu,
    dilakukan pembukaan untuk melihat hasilnya. Warga menilai kualitas silase dari
    aroma, warna, dan teksturnya, serta mempelajari cara penyimpanan agar pakan tetap
    terjaga mutunya.

Melalui dua program ini, diharapkan ibu-ibu dan bapak-bapak di Dusun Jetis memiliki keterampilan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ecoprint memberi peluang usaha kreatif berbasis lingkungan, sedangkan pembuatan silase membantu kemandirian di sektor peternakan.

Program kerja KKN Penugasan Khusus Universitas Mercu Buana ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang nyata, membangun kemandirian, dan menginspirasi semangat gotong royong untuk kemajuan desa.