Iklan

,

Akhiri Program dengan Capaian Nyata, Pertamina Foundation Scholars (PFS) Angkatan 11 Universitas Brawijaya Resmikan Hydram di Desa Taji

Kabar Nusantara
Sabtu, 05 Juli 2025, 19.58 WIB Last Updated 2025-07-05T14:41:18Z


Kabar Nusantara - Malang, 28 Juni 2025, Setelah melalui proses panjang, Sabtu (28/6) Pertamina Foundation Scholars (PFS) angkatan 11 Universitas Brawijaya (UB); Yasmin Agustina P. (Vokasi’22), Safira Arnetta (FIB’23), Yoga Ramadhani (FISIP’23), Muhammad Harrist (FMIPA’22), Gyan Permata (FTP’22), Iffah Nur Kharisma (FEB’21), Sherina Yosephine (FILKOM’22), Carissa Ephifany (FISIP’22), Arum Nur Asiah (FIKES’22), Ratu Aulia (FISIP’22), Restu Hilal Maulana (FEB’22), Bachren Azra Putra (FKG’22), dan Nur Sulthon Mahmudi (FEB’22) beserta para volunteer dari mahasiswa di berbagai fakultas Universitas Brawijaya sukses menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Hydram yang sekaligus penutup dari Program Desa Energi Berdikari (DEB) tahun ke-2 di Kantor Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.


Acara dibuka secara resmi oleh Yoga Ramadhani (FISIP’23) selaku MC. Sambutan pertama disampaikan oleh Yasmin Agustina P. (Vokasi’22) selaku Head Coordinator PFS 11 UB. Dalam sambutannya, Yasmin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberlangsungan program DEB, khususnya kepada warga Desa Taji yang telah bersedia memberikan informasi dan bantuan selama proses pelaksanaan program berlangsung.


Yasmin menjelaskan bahwa sejak bulan September 2024, tim PFS 11 UB secara rutin datang ke Desa Taji untuk melakukan analisis awal dan pemetaan sosial (social mapping). Setelah melalui proses tersebut, program Desa Energi Berdikari (DEB) 2025 secara resmi dijalankan selama kurang lebih dua bulan dua minggu, dengan berbagai rangkaian kegiatan berbasis energi baru terbarukan.

Dalam pernyataannya, Yasmin juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Bapak Zainul, selaku vendor hydram yang telah datang dari Lumajang untuk memberikan sosialisasi teknis kepada warga.

“Alhamdulillah, tugas kami selama dua bulan ini telah berhasil melaksanakan sosialisasi biogas, sosialisasi digital marketing, dan hari ini akan ditutup dengan sosialisasi sistem hydram,” ungkap Yasmin dalam sambutannya.

Ia juga menambahkan bahwa proyek utama dari DEB 2025 adalah pembangunan hydraulic ram pump (hydram), sebuah pompa air yang menggunakan energi kinetik tanpa listrik. Pembangunan hydram ini telah berhasil dilakukan di Dusun Umbut Legi. Selain itu, tim juga telah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat dan mencantumkan nama-nama local heroes yang nantinya akan menjadi pengelola energi baru terbarukan tersebut secara berkelanjutan.

Setelah sambutan dari Yasmin, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Taji, Bapak Dindin Siswanto, serta perwakilan Universitas Brawijaya, yakni Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, ST., MT., IPM., selaku Mentor PFS 11 UB, yang juga memberikan apresiasi terhadap antusiasme warga dan kerja nyata mahasiswa dalam mengembangkan desa mandiri energi.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai sistem hydraulic ram pump (hydram) yang disampaikan oleh Bapak Zainul selaku Vendor. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara rinci manfaat, prinsip kerja, dan cara perawatan hydraulic ram pump (hydram) sebagai solusi penyediaan air bersih tanpa listrik. Materi ini disambut antusias oleh warga, yang kemudian terlibat aktif dalam diskusi pada sesi tanya jawab.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Program DEB Tahun ke-2 oleh Yasmin Agustina P. (selaku Head Coordinator PFS 11 UB). Dalam laporan tersebut, ia memaparkan proses pelaksanaan program secara menyeluruh, termasuk tantangan di lapangan dan perkembangan yang telah dicapai tim hingga tahap penutupan.

Memasuki penghujung acara, suasana semakin khidmat dan hangat saat dilakukan pemotongan tumpeng oleh perwakilan kampus dan tokoh desa sebagai simbol peresmian EBT berupa  hydraulic ram pump (hydram), sekaligus sebagai penanda resmi berakhirnya rangkaian kegiatan DEB 2025.


Sebagai penutup, perwakilan Universitas Brawijaya menyerahkan cinderamata kepada Kepala Desa Taji sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi selama program. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama yang melibatkan seluruh panitia, volunteer, tamu undangan, dan warga desa.

Meski program telah resmi berakhir, semangat kolaborasi tetap menyala. Tim PFS 11 UB berharap, inisiatif ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal berbasis energi bersih secara partisipatif. Melalui integrasi antara teknologi, pengetahuan, dan kearifan lokal, Desa Taji kini menjadi contoh konkret bagaimana mahasiswa mampu menghadirkan perubahan yang berkelanjutan.