Kabar Nusantara - Sampah plastik merupakan sampah yang sangat lama terurai bahkan bisa sampai ratusan tahun. Masalah sampah plastik ini juga dapat mencemari lingkungan seperti pencemaran tanah dan laut. Menurut Greenpiece "Masalah sampah menjadi perhatian utama dalam isu lingkungan di Indonesia, diikuti oleh pemanasan global, polusi udara, dan banjir. Menurut survei, sebagian besar responden setidaknya mengetahui satu masalah lingkungan, yang menunjukkan adanya pemahaman yang cukup di masyarakat. Masalah lingkungan ini banyak berkaitan dengan sampah plastik, termasuk banjir, pengemasan berlebihan (over packaging), pencemaran air, dan pencemaran tanah. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa over packaging menjadi salah satu perhatian utama dalam isu lingkungan, menempati posisi lima besar dalam daftar survei." yang berarti sampah plastik di Indonesia ini masih belum terselesaikan.
Ecobrik termasuk salah satu cara penanganan sampah plastik, ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu "eco" yang berarti lingkungan, dan "brick" yang berarti bata. Secara harfiah, ecobrick dapat diartikan sebagai sesuatu yang ramah lingkungan. Ecobrick digunakan sebagai alternatif pengganti bata dalam konstruksi bangunan. Ecobrick berbentuk botol plastik yang diisi penuh dan padat dengan berbagai jenis sampah plastik. Di SD Negeri 2 Rukuwa sendiri, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan daur ulang sampah plastik dengan metode ecobrick. tentunya tidak hanya mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan pemahaman praktis tentang bagaimana sampah plastik dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna. Selain membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, ecobrick juga memberikan solusi kreatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah plastik. Dalam penerapannya sendiri tanggal 01 Agustus 2024, murid-murid SD Negri 2 Rukuwa diminta untuk membawa botol mineral yang besar atau berukuran 1,5 liter, selanjutnya murid murid akan mengumpulkan sampah plastik yang akan dimasukkan kedalam botol mineral tersebut tentunya dibantu oleh para mahasiswa.
Setelah botol tersebut penuh dan padat para mahasiswa dan murid SD Negeri 2 Rukuwa selanjutnya merakit beberapa botol menjadi meja dan kursi yang dapat digunakan oleh para murid.
Dengan cara ini tentunya sampah plastik sedikit akan teratasi dan mungkin akan perlahan berkurang, "Menjaga alam adalah menjaga kehidupan. Setiap pohon yang kita tanam, setiap sampah yang kita kelola, adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik." yang berarti kita memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan sebagai bagian dari upaya melindungi kehidupan di bumi. Menanam pohon dan mengelola sampah dengan baik adalah tindakan nyata yang tidak hanya menjaga ekosistem, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk merawat alam merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi kehidupan di masa depan.