“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu,
hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan
bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.”
(Ki Hajar Dewantara)
Kabar Nusantara - Sebuah babak baru dalam sejarah pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia resmi
dimulai. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro kini telah resmi beralih
status kelembagaan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung
(UIN JuSiLa). Pengesahan perubahan bentuk ini tertuang dalam Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri Jurai Siwo
Lampung, yang ditandatangani dan diundangkan Presiden Republik Indonesia pada 8
Mei 2025 di Jakarta.
Seremoni penyerahan dokumen
Perpres ini berlangsung di kantor Menteri Sekretaris Negara, dihadiri langsung
oleh Rektor UIN Jurai Siwo Lampung Periode 2025–2029, Prof. Dr. Hj. Ida Umami,
M.Pd.Kons., bersama dengan perwakilan dari 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri
(PTKN) lainnya yang juga mengalami transformasi kelembagaan. Kesebelas kampus
tersebut adalah: 1. UIN Syekh Wasil Kediri; 2. UIN Sunan Kudus; 3. UIN Madura;
4. UIN Jurai Siwo Lampung; 5. UIN Palangka Raya; 6. UIN Palopo; 7. UIN Abdul
Muthalib Sangadji Ambon; 8. UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe; 9. UIN Kiai
Ageng Muhammad Besari Ponorogo; 10. IAIN Datuk Laksamana Bengkalis (dari STAIN);
dan 11. IAHN Mpu Kuturan (dari STAHN).
Dalam kesempatan tersebut Menteri
Agama, Nasaruddin Umar memberikan sambutan dan menegaskan bahwa transformasi
ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan perubahan paradigma. "Presiden
RI menaruh perhatian besar terhadap kepemimpinan yang berbasis data dan
kinerja. Setiap rektor dituntut untuk mewujudkan perubahan konkret yang membawa
kampus ke arah persaingan global," Tutur Menteri Agama.
Wakil Menteri Sekretaris Negara,
Juri Ardiantoro, yang hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa Presiden
menekankan pentingnya sinergi antara kampus, kementerian, dan istana. Mengutip
dari laman Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, bahwa: Dalam
kesempatan itu, Presiden juga mempertanyakan kesiapan PTKN untuk benar-benar
menjadi universitas yang unggul, tidak hanya secara nama, tapi juga dalam tata
kelola, kurikulum, dan kompetensi lulusannya. "Transformasi IAIN menjadi
UIN tidak boleh berhenti di nomenklatur. PTKN harus mencetak lulusan yang
adaptif, analitis, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan energi,
digitalisasi, dan ketahanan pangan," tambahnya. Presiden bahkan mendorong
agar kurikulum PTKN segera direview agar sesuai dengan kebutuhan masa depan
bangsa. Harapannya, dalam waktu ke depan, ada nama PTKN yang masuk dalam daftar
100 besar universitas terbaik dunia. "Ini bukan harapan simbolik. Ini
pesan strategis dari Presiden agar kita berpikir jauh ke depan. PTKN harus jadi
bagian penting dari kemajuan bangsa," tegas Juri.
Outcome Based Education (OBE)
sebagai Pilar Kurikulum berbasis dampak menjadi variable penting pada momentum
transformasi IAIN Metro menjadi UIN JuSiLa ini dalam menyambut dan
menindaklanjuti Mahkota Pengetahuan untuk Masa Depan yang telah digagas dan
terdokumentasikan oleh para pendirinya melalui pemutakhiran kurikulum perguruan
tinggi. Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) berbasis OBE dapat menjadi jembatan
antara ilmu, keislaman, dan keindonesiaan.
Transformasi UIN Jurai Siwo
Lampung perlu merespon secara cepat dan menjunjung tinggi perubahan di
Masyarakat dan perkembangan teknologi yang pesat yang salah satunya adalah
dengan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) sebagai
fondasi utama dalam menyongsong peradaban pendidikan tinggi yang unggul. Dalam
pendekatan OBE, proses pembelajaran dirancang untuk menjamin bahwa setiap
lulusan memiliki kompetensi yang terukur, relevan, dan adaptif terhadap
kebutuhan zaman. Sangat dimunmgkinkan mata kuliah baru seperti Artificial
Intelligence dihadirkan atau dimunculkan dalam sebaran perkuliahan.
Kurikulum UIN JuSiLa perlu
dibangun atas fondasi “Mahkota Pengetahuan”, sebuah filosofi
distingsi akademik yang merangkul empat pilar utama: religious sciences, natural
sciences, humanity sciences, dan social sciences.
Empat pilar ini diramu dalam semangat socio-eco-techno-preneurship yang
menempatkan kampus sebagai pusat pemberdayaan dan peradaban.
“Kurikulum berbasis OBE dirancang
untuk memastikan learning outcomes mahasiswa bukan hanya soal
nilai akademik, tapi kemampuan berpikir kritis, kerja kolaboratif, dan
kepemimpinan sosial. Inilah yang akan menjadikan UIN JuSiLa kompetitif di
panggung global.”
Perjalanan Berdarah-darah
Menuju UIN: Kolaborasi Tanpa Batas
Perubahan ini bukanlah sesuatu
yang datang tiba-tiba. Ia merupakan hasil dari perjuangan panjang dan
kolaborasi lintas periode. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) 2021–2025, Dr.
Buyung Syukron, MA., mengenang perjuangan tersebut sebagai "perjalanan
berdarah-darah".
“Dari pemenuhan dokumen, visitasi
ke kementerian, hingga rekonstruksi proposal,ortaker dan statuta berulang
kali--semua dijalani dengan semangat kerja cerdas dan ikhlas. Kami bahkan harus
memberikan argumentasi mendalam tentang distingsi keilmuan kita kepada
Kemenpan-RB,” tutur Buyung.
“Distingsi itulah sebagai basis
keilmuan yang kita bawa dalam alih bentuk dimaksud. Termasuk juga bagaimana
kita meyakinkan nama Jurai Siwo sebagai nama yg bernilai tinggi dan bersejarah
untuk digunakan. Akhirnya sebagai bagian dari saksi sejarah dan salah satu
pelaku transformasi saat itu, mengucapkan: selamat atas alih bentuk status ini.
Semoga membawa keberkahan dan kesuksesan ke depannya. Semoga legacy akademik
ini menjadi langkah besar kita menuju Lembaga yang ber-MUTU dan berdayasaing.”
Imbuhnya.
Perubahan alih bentuk ini
tentunya tidak terlepas dari cerita suka duka, sejarah dan perjuangan
kepemimpinan dan tim task force serta sumber daya manusia
lintas periode yang telah menjalankan dan melaksanakan mandat, amanah, kerja
keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya, mulai dari diskusi-diskusi kecil
hingga diskusi dalam forum besar, membangun ide/gagasan, pembuatan dokumen,
pengajuan, visitasi, perjalanan tiga pulau (Sumatera-Jawa-Madura) dalam meeting penting
bersama Menteri Menpan-RB, Ketua Banggar, Dirjen Pendis, Forum Rektor sebagai
tindak lanjut dari perubahan bentuk tersebut. Apresiasi bagi Pion-pion (Hotman,
Hasrun Afandi US, Alimudin, et.al.) yang memberikan dampak atas apa yang
dilakukan dalam perjalanan-perjalanan un-predictible.
Pada selasa, 7 Maret 2023, saat
Visitasi, Prof. Dr. Siti Nurjanah, M.Ag., menyampaikan dalam sambutannya,
bahwa: “Kerja keras sudah kami lakukan mulai dari penyusunan proposal perubahan
bentuk hingga dokumen dan persyaratan lain sejak bebrapa waktu yang lalu. Kami
sangat bahagia dan sangat berharap proses visitasi akan membawa dan membuahkan
hasil yang maksimal untuk perubahan IAIN Metro Menjadi Universitas Islam
Negeri,” terangnya.
Proses perubahan bentuk dari IAIN
menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) yang saat itu dikoordinatori oleh Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Suhairi, M.H. berkolaborasi
dengan tim transformasi dilakukan berdasarkan PMA (Peraturan Menteri Agama
(PMA) Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2022 tentang Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Perguruan Tingggi Keagamaan Negeri (PTKN) sejak akhir tahun 2022
yang lalu.
Perjuangan Belum Berakhir!
Surat Keputusan Perpres tentang
perubahan bentuk IAIN Metro ke UIN Jurai Siwo Metro hingga pergantian periode
kepemimpinan dari Presiden, Menteri, Rektor dan jajarannya, sempat terhenti,
belum dapat diketahui secara pasti kapan akan diterbitkan. Sehingga Rektor
periode 2025-2029 harus melanjutkan kerja keras dan kerja cerdasnya untuk
mencari informasi, menindaklanjuti (Follow-Up) posisi atau keberadaan
dan kabar mengenai hasil alih status tersebut.
Perjuangan itu diteruskan oleh
kepemimpinan saat ini. Prof. Ida Umami bersama jajaran dan sumber daya manusia
di kampus sebagai keluarga besar yang senantiasa berdo’a dan memberikan support
baik moril maupun spiritul yang tidak tinggal diam saat dokumen sempat terhenti
dalam proses birokrasi yang panjang. Dengan kerja keras dan diplomasi akademik
yang intensif, akhirnya Perpres No. 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri
Jurai Siwo Lampung resmi ditandatangani dan diserahkan di Kementerian
Sekretaris Negara, Jakarta.
Antusiasme dan Harapan dari
Civitas Akademika
Kabar bahagia ini disambut dengan
antusias oleh seluruh sivitas akademika, tendik, alumni, stakeholder, dan
masyarakat umum yang juga berharap setiap pembelajaran yang dilaksanakan
memiliki dampak yang signifikan bagi lulusan dan perubahan alih status ini
membawa peubahan kearah yang lebih baik dan lebih maju secara akademik dan
non-akademik. Salah satu staf LPM, Retanisa Rizqi, M.H., mengungkapkan rasa
haru dan bangga menjadi bagian dari sejarah ini. “Ini adalah bukti bahwa mimpi
akademik bisa terwujud bila dijalani bersama,” ungkapnya.
Ketua LPM periode saat ini
(2025-2029), Dr. Aria Septi Anggaira, M.Pd., berkomitmen melanjutkan estafet
transformasi mutu dengan pendekatan evaluatif berkelanjutan sesuai prinsip
pembelajaran berbasis dampak/Outcome Based Education, akreditasi
nasional, akreditasi internasional, dan mandarah-dagingkan mutu yang dimulai
budaya mutu di LPM sebagai mitra mutu program studi dan institusi.
UIN JuSiLa Menuju 100 Besar
Dunia: Harapan dan Cita-cita?
Presiden RI dalam arahannya
bahkan menantang PTKN, termasuk UIN Jurai Siwo Lampung, untuk menembus daftar
100 universitas terbaik dunia. “Ini bukan harapan simbolik, tapi pesan
strategis,” ujar Juri Ardiantoro, yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Negeri
Jakarta itu.
Prof. Dr. Ida Umami, Rektor UIN
JuSiLa memaknainya sebagai panggilan untuk mengakselerasi transformasi, baik
dalam tata kelola, riset, internasionalisasi, dan penguatan karakter mahasiswa.
Strategi itu dimulai dari membangun budaya akademik yang ber-IMAN: Integritas,
Moralitas, Akhlakul Karimah, dan Nasionalitas.
Dengan semangat bekerja dan
berkarya secara kolaboratif dan menjunjung budaya“Senyum, Sapa, Salam, Santun,”
UIN Jurai Siwo Lampung bersiap melangkah maju, membawa nilai-nilai ke-Islaman
yang bersinergi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bravo UIN Jurai Siwo Lampung!
Selamat datang di era baru kampus
berkelas dunia yang berakar kuat pada tradisi (Local Wisdom), dan
terbang tinggi menjangkau masa depan.
Mari bersama mendifusikan inovasi
ber-IMAN dan menjaga Budaya Senyum-Sapa-Salam-Santun yang memberikan pesan
kebahagiaan untuk semua.
Perpres
Nomor 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung dan
Dokumentasi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan Empiris LPM
Dr. Kisno, M.Pd.
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PUSPAKARA)
Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung