Iklan

,

Transformasi Historis IAIN Metro Menjadi UIN Jurai Siwo Lampung: Era Baru Pendidikan Berbasis OBE Menuju Kampus Berdaya Saing Global

Sabtu, 31 Mei 2025, 17.25 WIB Last Updated 2025-05-31T10:39:00Z

 

“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.”

(Ki Hajar Dewantara)


Kabar Nusantara - Sebuah babak baru dalam sejarah pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia resmi dimulai. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro kini telah resmi beralih status kelembagaan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (UIN JuSiLa). Pengesahan perubahan bentuk ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung, yang ditandatangani dan diundangkan Presiden Republik Indonesia pada 8 Mei 2025 di Jakarta.


Seremoni penyerahan dokumen Perpres ini berlangsung di kantor Menteri Sekretaris Negara, dihadiri langsung oleh Rektor UIN Jurai Siwo Lampung Periode 2025–2029, Prof. Dr. Hj. Ida Umami, M.Pd.Kons., bersama dengan perwakilan dari 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya yang juga mengalami transformasi kelembagaan. Kesebelas kampus tersebut adalah: 1. UIN Syekh Wasil Kediri; 2. UIN Sunan Kudus; 3. UIN Madura; 4. UIN Jurai Siwo Lampung; 5. UIN Palangka Raya; 6. UIN Palopo; 7. UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon; 8. UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe; 9. UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo; 10. IAIN Datuk Laksamana Bengkalis (dari STAIN); dan 11. IAHN Mpu Kuturan (dari STAHN).




Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama, Nasaruddin Umar memberikan sambutan dan menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan perubahan paradigma. "Presiden RI menaruh perhatian besar terhadap kepemimpinan yang berbasis data dan kinerja. Setiap rektor dituntut untuk mewujudkan perubahan konkret yang membawa kampus ke arah persaingan global," Tutur Menteri Agama.


Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, yang hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa Presiden menekankan pentingnya sinergi antara kampus, kementerian, dan istana. Mengutip dari laman Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, bahwa: Dalam kesempatan itu, Presiden juga mempertanyakan kesiapan PTKN untuk benar-benar menjadi universitas yang unggul, tidak hanya secara nama, tapi juga dalam tata kelola, kurikulum, dan kompetensi lulusannya. "Transformasi IAIN menjadi UIN tidak boleh berhenti di nomenklatur. PTKN harus mencetak lulusan yang adaptif, analitis, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan energi, digitalisasi, dan ketahanan pangan," tambahnya. Presiden bahkan mendorong agar kurikulum PTKN segera direview agar sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa. Harapannya, dalam waktu ke depan, ada nama PTKN yang masuk dalam daftar 100 besar universitas terbaik dunia. "Ini bukan harapan simbolik. Ini pesan strategis dari Presiden agar kita berpikir jauh ke depan. PTKN harus jadi bagian penting dari kemajuan bangsa," tegas Juri.




Outcome Based Education (OBE) sebagai Pilar Kurikulum berbasis dampak menjadi variable penting pada momentum transformasi IAIN Metro menjadi UIN JuSiLa ini dalam menyambut dan menindaklanjuti Mahkota Pengetahuan untuk Masa Depan yang telah digagas dan terdokumentasikan oleh para pendirinya melalui pemutakhiran kurikulum perguruan tinggi. Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) berbasis OBE dapat menjadi jembatan antara ilmu, keislaman, dan keindonesiaan.


Transformasi UIN Jurai Siwo Lampung perlu merespon secara cepat dan menjunjung tinggi perubahan di Masyarakat dan perkembangan teknologi yang pesat yang salah satunya adalah dengan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) sebagai fondasi utama dalam menyongsong peradaban pendidikan tinggi yang unggul. Dalam pendekatan OBE, proses pembelajaran dirancang untuk menjamin bahwa setiap lulusan memiliki kompetensi yang terukur, relevan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Sangat dimunmgkinkan mata kuliah baru seperti Artificial Intelligence dihadirkan atau dimunculkan dalam sebaran perkuliahan.


Kurikulum UIN JuSiLa perlu dibangun atas fondasi “Mahkota Pengetahuan”, sebuah filosofi distingsi akademik yang merangkul empat pilar utama: religious sciencesnatural scienceshumanity sciences, dan social sciences. Empat pilar ini diramu dalam semangat socio-eco-techno-preneurship yang menempatkan kampus sebagai pusat pemberdayaan dan peradaban.


“Kurikulum berbasis OBE dirancang untuk memastikan learning outcomes mahasiswa bukan hanya soal nilai akademik, tapi kemampuan berpikir kritis, kerja kolaboratif, dan kepemimpinan sosial. Inilah yang akan menjadikan UIN JuSiLa kompetitif di panggung global.”


Perjalanan Berdarah-darah Menuju UIN: Kolaborasi Tanpa Batas

Perubahan ini bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Ia merupakan hasil dari perjuangan panjang dan kolaborasi lintas periode. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) 2021–2025, Dr. Buyung Syukron, MA., mengenang perjuangan tersebut sebagai "perjalanan berdarah-darah".


“Dari pemenuhan dokumen, visitasi ke kementerian, hingga rekonstruksi proposal,ortaker dan statuta berulang kali--semua dijalani dengan semangat kerja cerdas dan ikhlas. Kami bahkan harus memberikan argumentasi mendalam tentang distingsi keilmuan kita kepada Kemenpan-RB,” tutur Buyung.


“Distingsi itulah sebagai basis keilmuan yang kita bawa dalam alih bentuk dimaksud. Termasuk juga bagaimana kita meyakinkan nama Jurai Siwo sebagai nama yg bernilai tinggi dan bersejarah untuk digunakan. Akhirnya sebagai bagian dari saksi sejarah dan salah satu pelaku transformasi saat itu, mengucapkan: selamat atas alih bentuk status ini. Semoga membawa keberkahan dan kesuksesan ke depannya. Semoga legacy akademik ini menjadi langkah besar kita menuju Lembaga yang ber-MUTU dan berdayasaing.” Imbuhnya.


Perubahan alih bentuk ini tentunya tidak terlepas dari cerita suka duka, sejarah dan perjuangan kepemimpinan dan tim task force serta sumber daya manusia lintas periode yang telah menjalankan dan melaksanakan mandat, amanah, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya, mulai dari diskusi-diskusi kecil hingga diskusi dalam forum besar, membangun ide/gagasan, pembuatan dokumen, pengajuan, visitasi, perjalanan tiga pulau (Sumatera-Jawa-Madura) dalam meeting penting bersama Menteri Menpan-RB, Ketua Banggar, Dirjen Pendis, Forum Rektor sebagai tindak lanjut dari perubahan bentuk tersebut. Apresiasi bagi Pion-pion (Hotman, Hasrun Afandi US, Alimudin, et.al.) yang memberikan dampak atas apa yang dilakukan dalam perjalanan-perjalanan un-predictible.


Pada selasa, 7 Maret 2023, saat Visitasi, Prof. Dr. Siti Nurjanah, M.Ag., menyampaikan dalam sambutannya, bahwa: “Kerja keras sudah kami lakukan mulai dari penyusunan proposal perubahan bentuk hingga dokumen dan persyaratan lain sejak bebrapa waktu yang lalu. Kami sangat bahagia dan sangat berharap proses visitasi akan membawa dan membuahkan hasil yang maksimal untuk perubahan IAIN Metro Menjadi Universitas Islam Negeri,” terangnya.


Proses perubahan bentuk dari IAIN menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) yang saat itu dikoordinatori oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Suhairi, M.H. berkolaborasi dengan tim transformasi dilakukan berdasarkan PMA (Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2022 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perguruan Tingggi Keagamaan Negeri (PTKN) sejak akhir tahun 2022 yang lalu.


Perjuangan Belum Berakhir!

Surat Keputusan Perpres tentang perubahan bentuk IAIN Metro ke UIN Jurai Siwo Metro hingga pergantian periode kepemimpinan dari Presiden, Menteri, Rektor dan jajarannya, sempat terhenti, belum dapat diketahui secara pasti kapan akan diterbitkan. Sehingga Rektor periode 2025-2029 harus melanjutkan kerja keras dan kerja cerdasnya untuk mencari informasi, menindaklanjuti (Follow-Up) posisi atau keberadaan dan kabar mengenai hasil alih status tersebut.




Perjuangan itu diteruskan oleh kepemimpinan saat ini. Prof. Ida Umami bersama jajaran dan sumber daya manusia di kampus sebagai keluarga besar yang senantiasa berdo’a dan memberikan support baik moril maupun spiritul yang tidak tinggal diam saat dokumen sempat terhenti dalam proses birokrasi yang panjang. Dengan kerja keras dan diplomasi akademik yang intensif, akhirnya Perpres No. 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung resmi ditandatangani dan diserahkan di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta.


Antusiasme dan Harapan dari Civitas Akademika

Kabar bahagia ini disambut dengan antusias oleh seluruh sivitas akademika, tendik, alumni, stakeholder, dan masyarakat umum yang juga berharap setiap pembelajaran yang dilaksanakan memiliki dampak yang signifikan bagi lulusan dan perubahan alih status ini membawa peubahan kearah yang lebih baik dan lebih maju secara akademik dan non-akademik. Salah satu staf LPM, Retanisa Rizqi, M.H., mengungkapkan rasa haru dan bangga menjadi bagian dari sejarah ini. “Ini adalah bukti bahwa mimpi akademik bisa terwujud bila dijalani bersama,” ungkapnya.


Ketua LPM periode saat ini (2025-2029), Dr. Aria Septi Anggaira, M.Pd., berkomitmen melanjutkan estafet transformasi mutu dengan pendekatan evaluatif berkelanjutan sesuai prinsip pembelajaran berbasis dampak/Outcome Based Education, akreditasi nasional, akreditasi internasional, dan mandarah-dagingkan mutu yang dimulai budaya mutu di LPM sebagai mitra mutu program studi dan institusi.


UIN JuSiLa Menuju 100 Besar Dunia: Harapan dan Cita-cita?

Presiden RI dalam arahannya bahkan menantang PTKN, termasuk UIN Jurai Siwo Lampung, untuk menembus daftar 100 universitas terbaik dunia. “Ini bukan harapan simbolik, tapi pesan strategis,” ujar Juri Ardiantoro, yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta itu.




Prof. Dr. Ida Umami, Rektor UIN JuSiLa memaknainya sebagai panggilan untuk mengakselerasi transformasi, baik dalam tata kelola, riset, internasionalisasi, dan penguatan karakter mahasiswa. Strategi itu dimulai dari membangun budaya akademik yang ber-IMAN: Integritas, Moralitas, Akhlakul Karimah, dan Nasionalitas.


Dengan semangat bekerja dan berkarya secara kolaboratif dan menjunjung budaya“Senyum, Sapa, Salam, Santun,” UIN Jurai Siwo Lampung bersiap melangkah maju, membawa nilai-nilai ke-Islaman yang bersinergi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Bravo UIN Jurai Siwo Lampung!

Selamat datang di era baru kampus berkelas dunia yang berakar kuat pada tradisi (Local Wisdom), dan terbang tinggi menjangkau masa depan.


Mari bersama mendifusikan inovasi ber-IMAN dan menjaga Budaya Senyum-Sapa-Salam-Santun yang memberikan pesan kebahagiaan untuk semua.


Perpres Nomor 57 Tahun 2025 tentang Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung dan Dokumentasi

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan Empiris LPM

Dr. Kisno, M.Pd.

Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PUSPAKARA)

Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung