Kabar Nusantara - Jakarta, InfoPublik – Budidaya anggur didorong untuk menjadi bagian dalam ketahanan pangan, dengan melibatkan semua masyarakat dalam penanamannya, tak hanya dilakukan oleh petani atau komunitas tertentu, melainkan bisa dilakukan .
"Anggur itu jangan cuma di satu kelompok tertentu. Harus bisa jadi budi daya, masyarakat semua harus menanam juga biar jadi ketahanan pangan. Masyarakat bisa belajar dari pengalaman yang sudah dimiliki oleh komunitas yang memang sudah ahli," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya terkait kunjungan kerja di Desa Margagiri, Bojonegara, Serang, Banten, pada Senin (8/1/2024).
Menteri Abdul Halim meminta masyarakat Desa Margagiri untuk serius melaksanakan budidaya anggur.
Sebab, salah satu tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bisa menjadi bagian dari upaya untuk menambah pemasukan masyarakat dari hasil panen dengan jangkauan pasar yang luas.
“Budidaya anggur telah dilaksanakan BUMDesa Marga Karya Mandiri Desa Margagiri sejak 2022 lalu. Hasil panennya pun bisa dinikmati masyarakat setempat melalui edukasi wisata yang dibuka untuk umum,” ungkapnya.
Dia menyarankan agar pemanfaatan anggur bisa diperluas dalam sektor kuliner.
Tidak hanya anggur, tapi juga lele yang merupakan salah satu produk BUMDesa tersebut.
"Kita juga bisa membuat kuliner wisata. Misal kuliner beratnya lele bakar lalu buahnya anggur untuk penutup," jelas Mendes PDTT.
Selain anggur dan lele, BUMDesa Marga Karya Mandiri juga memiliki unit usaha lain yaitu pengelolaan sampah dan budidaya kambing.
Pengelolaan sampah tersebut telah berjalan selama tujuh tahun terakhir dan memiliki beberapa karyawan dengan gaji UMR setempat.
Turut hadir dalam acara itu beberapa pejabat Kemendes PDTT. Di antaranya Dirjen PEID Harlina Sulistyorini dan Dirjen PDP Sugito.