Iklan

,

Kemenhub Instruksikan Seluruh Posko Transportasi Siaga Hadapi Puncak Mudik Nataru

Kabar Nusantara
Kamis, 25 Desember 2025, 14.30 WIB Last Updated 2025-12-25T07:30:00Z

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, saat memimpin apel kesiapan petugas di Posko Nasional Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di SIP 1, Kemenhub

Kabar Nusantara - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan seluruh posko transportasi dalam menghadapi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang diprediksi terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025. Langkah ini diambil guna menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan mobilitas masyarakat selama periode libur panjang.


Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, menegaskan bahwa seluruh posko angkutan harus berada dalam kondisi siaga penuh. Hal tersebut disampaikannya saat memimpin apel kesiapan petugas di Posko Nasional Angkutan Nataru di SIP 1, Kemenhub.


“Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), hari ini merupakan puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025. Karena itu, seluruh posko diminta siaga dan memastikan pelayanan transportasi berjalan optimal,” ujar Ernita.

Dalam arahannya, Ernita menekankan pentingnya pemantauan intensif dan koordinasi lintas sektor di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub, baik moda transportasi darat, laut, udara, maupun perkeretaapian. Petugas posko diminta terus memantau kondisi cuaca, sistem CCTV, serta arus lalu lintas di jalur-jalur utama.


Ia juga menyoroti adanya gangguan akses CCTV akibat hujan, sebagaimana laporan dari SIP 2 pada 23 Desember. Kemenhub meminta agar kendala tersebut segera dikoordinasikan dengan UPT terkait untuk dilakukan perbaikan secepatnya.


Selain itu, Kemenhub meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk terus menyampaikan pembaruan prakiraan cuaca harian secara berkala, mengingat kondisi cuaca di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, masih didominasi hujan dan mendung.


Pemantauan khusus juga dilakukan terhadap sejumlah bandara utama, di antaranya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Adisutjipto Yogyakarta, Juanda Surabaya, Ahmad Yani Semarang, serta I Gusti Ngurah Rai Bali. Seluruh pengelola bandara diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap Notice to Airmen (NOTAM) dan potensi gangguan cuaca yang dapat memengaruhi operasional penerbangan.


Untuk transportasi darat, perhatian difokuskan pada arus lalu lintas jalan tol, khususnya di wilayah Jasa Marga, Merak, dan Bojonegara yang berpotensi mengalami kepadatan serta antrean kendaraan logistik. Kemenhub meminta koordinasi intensif dengan BPTD, KSOP, dan Korlantas Polri guna memastikan kelancaran arus kendaraan di kawasan pelabuhan.


Sementara pada moda kereta api, Kemenhub mencatat adanya keterlambatan terbatas di wilayah Daop 1 Jakarta dan Daop 5 Purwokerto, yang telah berhasil ditangani oleh petugas di lapangan.


Selain aspek teknis operasional, Ernita juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan kesiapan petugas posko. Setiap posko diminta menyediakan layanan kesehatan, vitamin, serta pemeriksaan ringan bagi petugas yang bertugas selama puncak arus mudik.


“Sebelum bertugas, pastikan kondisi fisik dalam keadaan prima. Jika merasa kurang sehat, segera laporkan ke petugas kesehatan di posko,” imbaunya.


Menutup arahannya, Ernita meminta seluruh unsur yang tergabung dalam Posko Angkutan Nataru 2025/2026, termasuk BMKG, Korlantas Polri, dan operator transportasi, untuk terus memperkuat koordinasi dan komunikasi. Menurutnya, antisipasi cuaca ekstrem dan pengaturan lalu lintas yang adaptif menjadi kunci utama keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat.


“Kondisi hujan dan gerimis dapat menurunkan visibilitas di darat, laut, dan udara. Karena itu, informasi cuaca dan lalu lintas yang akurat sangat krusial untuk menjaga keselamatan penumpang,” pungkasnya.

Berita ini dilansir dari Infopublik.id