Kabar Nusantara - Pemerintah pusat memperkuat penanganan darurat sektor kesehatan di Aceh dengan mengerahkan dukungan jaringan telekomunikasi berbasis Starlink serta menurunkan relawan tenaga kesehatan ke wilayah terdampak bencana. Langkah ini dilakukan guna memastikan layanan kesehatan dasar tetap berjalan meski dihadapkan pada keterbatasan akses dan infrastruktur pascabencana.
Penguatan koordinasi lintas sektor tersebut terungkap dalam pembaruan kondisi lapangan yang difasilitasi Relawan Aceh Tangguh, Rabu (24/12/2025). Laporan lapangan disampaikan dari sejumlah titik, di antaranya Desa Tanjung Geulumpang, RSUD Datu Beru Takengon, dan RSUD Aceh Tamiang, serta diikuti oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti pemaparan tersebut secara daring, sementara Wamenkomdigi Nezar Patria hadir langsung di RSUD Aceh Tamiang, didampingi Direktur RSUD dr. Andhika serta Koordinator Relawan Aceh Tangguh, Yulfan.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga operasional fasilitas layanan kesehatan, khususnya puskesmas di wilayah terdampak. Pemerintah, kata dia, memperkuat layanan dengan menambah relawan tenaga kesehatan serta menyediakan perangkat Starlink untuk menunjang komunikasi.
“Sejumlah puskesmas terdampak bencana diperkuat dengan relawan tenaga kesehatan dan dukungan Starlink. Ini penting agar komunikasi pelayanan kesehatan tetap terjaga dan masyarakat tetap memperoleh layanan dasar,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Kehadiran teknologi Starlink dinilai sangat membantu fasilitas kesehatan di wilayah terisolasi agar tetap terhubung dengan pusat koordinasi, sekaligus mempercepat pelaporan kondisi pasien dan kebutuhan medis di lapangan.
Sementara itu, Wamenkomdigi Nezar Patria mengapresiasi peran aktif Relawan Aceh Tangguh dalam membangun jaringan telekomunikasi darurat di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Menurutnya, kolaborasi relawan dan pemerintah menjadi kunci menjaga layanan publik tetap berjalan di tengah kondisi darurat.
“Pemerintah menyampaikan apresiasi atas kerja Relawan Aceh Tangguh yang telah menggelar layanan telekomunikasi darurat berbasis Starlink di sejumlah wilayah yang masih terisolasi,” ujar Nezar.
Sinergi antara relawan tenaga kesehatan Kementerian Kesehatan, Relawan Aceh Tangguh, serta Kementerian Komunikasi dan Digital dinilai berperan penting dalam memastikan layanan kesehatan dan komunikasi publik tetap tersedia bagi masyarakat terdampak bencana.
Sebagai contoh, relawan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah Gayo Lues dan Takengon memanfaatkan perangkat Starlink yang dipinjamkan oleh Relawan Aceh Tangguh. Untuk mendistribusikan perangkat tersebut, relawan TIK Aceh harus menempuh jalur darat dengan kondisi infrastruktur yang rusak parah.
Menkes dan Wamenkomdigi sepakat untuk terus memperkuat koordinasi dan kerja sama di lapangan, khususnya antara relawan kesehatan dan relawan telekomunikasi, agar layanan kesehatan dan arus informasi bagi warga terdampak tetap terjaga.
Sebelum mengikuti diskusi yang dimoderatori Donny Utoyo dan dr. Basra Amru dari Relawan Aceh Tangguh, Wamenkomdigi Nezar Patria juga meninjau Dapur Umum Relawan Aceh Tangguh di RSUD Aceh Tamiang. Dapur umum tersebut melayani kebutuhan konsumsi tenaga kesehatan, relawan, pasien, serta masyarakat sekitar rumah sakit.
Dapur umum dikelola secara kolaboratif, salah satunya bersama Yayasan Darah Untuk Aceh. Dalam kunjungan tersebut, Nezar Patria turut makan siang bersama relawan dengan menu yang sama seperti yang disajikan kepada para penyintas.
Rangkaian langkah kolaboratif ini menegaskan kehadiran negara melalui kerja bersama antara pemerintah dan relawan untuk memastikan layanan kesehatan dan komunikasi tetap berjalan di tengah situasi krisis.
Berita ini dilansir dari Infopublik.id Sumber
