Kabar Nusantara - Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (Letter of Intent) terkait dukungan pelaksanaan World Water Forum ke-10 dari masing-masing wilayah yang terdapat di proses regional, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika.
Penandatangan LOI tersebut disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang dikstip melklui siaran pers di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (12/10/2023).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hasil dari World Water Forum ke-10 di Bali akan berkontribusi dalam membentuk masa depan kelestarian air.
"Untuk itu 2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) akan memainkan peranan penting sebagai fondasi/dasar dari World Water Forum ke-10 pada Mei 2024 nanti. Pertemuan ini akan menghasilkan keterkaitan dari tiga proses yakni proses tematik, politik, dan regional sebagai rancangan yang akan dibawa ke World Water Forum ke-10 nanti," kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, dalam proses tematik telah ditentukan 6 sub-tema yakni, Water Security and Prosperity; Water for Humans and Nature; Disaster Risk Reduction and Management; Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy; Sustainable Water Finance; Knowledge and Innovation.
"Sedangkan dalam proses regional telah diputuskan dibagi menjadi 4 wilayah yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air," kata Menteri Basuki.
Selanjutnya dikatakan Menteri Basuki, pertemuan untuk proses politik dibagi menjadi pertemuan tingkat Kepala Negara, Menteri, Parlemen, Pemerintah Daerah dan Otoritas Wilayah Sungai.
Dari wilayah Mediterania, penandatanganan diwakili oleh Presiden Mediterranean Water Institute Alain Meyssonnier. Sedangkan untuk wilayah Amerika diwakili oleh Co-Coordinator of Americas Regional Process 10th World Water Forum Benedito Braga.