Kabar Nusantara - Purbalingga, 14 Agustus 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan manisan nanas di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Bogasari dalam mengolah nanas segar menjadi produk turunan bernilai tambah.
Budiyoko selaku ketua tim pengabdian kepada
masyarakat dari Fakultas Pertanian UNSOED didampingi oleh Lutfi Zulkifli dan
Tri Rachmanto Prihambodo, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk
membantu masyarakat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga nanas
segar yang sering terjadi saat panen. “Dengan keterampilan membuat manisan,
masyarakat tidak hanya bisa memperpanjang daya simpan produk, tetapi juga
memperoleh nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan mampu memperkuat
ketahanan ekonomi rumah tangga petani di Karangjengkol,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, anggota KWT diajak
untuk mempelajari sekaligus praktik langsung teknik pengolahan nanas segar
menjadi manisan nanas yang dikemas dalam kemasan cup plastik. Sementara itu,
Lutfi Zulkifli yang merupakan tim pengabdian kepada masyarakat menuturkan
bahwa, “Produk ini diarahkan dapat sejalan dengan pengembangan potensi wisata
Desa Karangjengkol, dimana di kawasan ini terdapat integrated agriculture
forestry learning center yang dikelola UNSOED”. Kedepannya produk olahan
nanas juga berpotensi memperkuat identitas desa sekaligus membuka peluang pasar
baru.
Kepala Desa Karangjengkol dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat
mendukung inisiatif UNSOED yang memberikan pendampingan nyata kepada
masyarakat. Pelatihan pembuatan manisan nanas ini sejalan dengan potensi desa
kami sebagai penghasil nanas madu”. Desa Karangjengkol yang berbatasan langsung
dengan kawasan hutan Gunung Slamet memiliki potensi wisata alam yang besar.
Pengembangan produk olahan nanas diharapkan dapat menjadi ikon baru oleh-oleh
khas Karangjengkol yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
para ibu anggota KWT.
Melalui pelatihan ini, KWT Bogasari diharapkan mampu mengembangkan keterampilan baru, memanfaatkan hasil panen nanas secara lebih optimal, dan menciptakan produk inovatif yang bernilai jual tinggi. Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi desa berbasis pertanian terpadu dan berkelanjutan.