Iklan

,

Nanas Murah Saat Panen, UNSOED Ajak Warga Karangjengkol Sulap Jadi Manisan Bernilai Tinggi

Kabar Nusantara
Jumat, 15 Agustus 2025, 10.54 WIB Last Updated 2025-08-15T03:54:59Z


Kabar Nusantara
- Purbalingga, 14 Agustus 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan manisan nanas di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Bogasari dalam mengolah nanas segar menjadi produk turunan bernilai tambah.


Budiyoko selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Pertanian UNSOED didampingi oleh Lutfi Zulkifli dan Tri Rachmanto Prihambodo, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga nanas segar yang sering terjadi saat panen. “Dengan keterampilan membuat manisan, masyarakat tidak hanya bisa memperpanjang daya simpan produk, tetapi juga memperoleh nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga petani di Karangjengkol,” jelasnya.


Dalam pelatihan ini, anggota KWT diajak untuk mempelajari sekaligus praktik langsung teknik pengolahan nanas segar menjadi manisan nanas yang dikemas dalam kemasan cup plastik. Sementara itu, Lutfi Zulkifli yang merupakan tim pengabdian kepada masyarakat menuturkan bahwa, “Produk ini diarahkan dapat sejalan dengan pengembangan potensi wisata Desa Karangjengkol, dimana di kawasan ini terdapat integrated agriculture forestry learning center yang dikelola UNSOED”. Kedepannya produk olahan nanas juga berpotensi memperkuat identitas desa sekaligus membuka peluang pasar baru.


Kepala Desa Karangjengkol dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat mendukung inisiatif UNSOED yang memberikan pendampingan nyata kepada masyarakat. Pelatihan pembuatan manisan nanas ini sejalan dengan potensi desa kami sebagai penghasil nanas madu”. Desa Karangjengkol yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan Gunung Slamet memiliki potensi wisata alam yang besar. Pengembangan produk olahan nanas diharapkan dapat menjadi ikon baru oleh-oleh khas Karangjengkol yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para ibu anggota KWT.


Melalui pelatihan ini, KWT Bogasari diharapkan mampu mengembangkan keterampilan baru, memanfaatkan hasil panen nanas secara lebih optimal, dan menciptakan produk inovatif yang bernilai jual tinggi. Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi desa berbasis pertanian terpadu dan berkelanjutan.