Kabar Nusantara - Gondosuli, 12 Agustus 2025 – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 82 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menunjukkan bahwa keterbatasan lahan bukanlah hambatan untuk mewujudkan kemandirian pangan. Bertempat di Pendopo Dusun Gondosuli, tim KKN 82 bersama ibu-ibu PKK setempat melaksanakan program kebun pangan mandiri yang memanfaatkan lahan sempit secara kreatif dan produktif.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim KKN 82, Yanuarius Dega Towary (Peternakan 2022), bersama penanggung jawab kegiatan, Lusyatun Daniah (Agroteknologi 2022), serta didukung oleh delapan anggota tim lainnya dari lintas jurusan. Adapun anggota tim pelaksana lainnya antara lain: Adi Setiawan (Manajemen 2022), Devinda Dhea Indira (Sistem Informasi), Intan Aulia (Informatika 2022), Mochammad Wisnu Prabowo dan Niken Alifiana (Ilmu Komunikasi 2022), Rossi Andriani Putri (Psikologi 2022), Salma Faizatun Nafi (Teknologi Hasil Pertanian 2022), dan Yulius De Cantrebary B.A (Peternakan 2022).
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN 82 memulai kegiatan dengan membuat media tanam yang kemudian langsung digunakan untuk membangun kebun pangan mandiri bersama warga. Kebun ini dikembangkan melalui dua metode utama: vertikultur, yang sangat cocok untuk lahan terbatas karena memanfaatkan ruang secara vertikal, dan konvensional menggunakan polybag, yang praktis diterapkan di pekarangan rumah.
Beragam alat dan bahan disiapkan untuk menunjang keberhasilan program ini, antara lain cangkul, polybag, botol bekas, kayu/bambu untuk rak vertikultur, tanah, sekam bakar, kotoran kambing yang telah difermentasi, pupuk organik cair, serta bibit berbagai jenis sayuran. Pemanfaatan botol bekas menjadi salah satu inovasi menarik yang tidak hanya menunjang pertanian urban, tetapi juga mendukung pengurangan sampah plastik di lingkungan.
Kebun pangan mandiri ini memiliki banyak keunggulan: mudah diterapkan, biaya terjangkau, ramah lingkungan, dan yang terpenting, hasil panennya dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga Dusun Gondosuli, khususnya para ibu-ibu PKK yang selama ini memiliki keterbatasan lahan untuk bercocok tanam. Mereka merasa terbantu dengan adanya pendampingan langsung dari mahasiswa, serta ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah masing-masing.
“Kami berharap program kebun pangan mandiri ini tidak berhenti sampai di sini. Harapan kami, masyarakat dapat terus mengembangkan dan menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari, serta mampu menumbuhkan semangat kemandirian pangan di tingkat keluarga,” ujar Yanuarius Dega Towary selaku ketua tim.
Dengan keberhasilan ini, Dusun Gondosuli diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lahan sempit secara kreatif dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian pangan di lingkungan masing-masing.