Oleh : Afra Fitri Aulia Khair
Kabar Nusantara - Mahasiswa seringkali mengalami perubahan pola hidup karena beberapa faktor seperti tekanan akademik, pengaruh sosial, serta manajemen waktu dan keuangan yang tidak baik. Hal ini menyebabkan pola hidup yang memburuk dan berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan mahasiswa.
Hal ini menjadi kesimpulan dari penelitian mahaiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Afra Fitri Aulia Khair, yang meneliti tentang pengaruh perubahan pola hidup terhadap kesehatan mahasiswa. Metode penelitian ini dilakukan dengan studi literatur untuk menganalisis berbagai temuan dari peneltian sebelumnya.
“Beberapa perubahan pola hidup yang terjadi yaitu kebiasaan sarapan, jarangnya aktivitas fisik yang dilakukan, serta kecanduan bermedia sosial,” kata Afra dalam hasil jurnal penelitiannya. Selain itu, lanjut Afra dalam penelitiannya, tingkat stress mahasiswa juga meningkat secara signifikan dari fase mahasiswa baru hingga mahasiswa akhir. Tingkat stress ini semakin memburuk karena pola hidup tidak sehat yang dilakukan.
Kebiasaan meninggalkan sarapan akan menyebabkan mahasiswa menjadi tidak fokus dan cenderung makan berlebihan saat siang hari. Keinginan makan makanan manis juga semakin meningkat yang menyebabkan resiko obsesitas. Hal ini diperburuk dengan aktivitas fisik yang semakin jarang dilakukan.
Selain itu, kebiasaan begadang juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Tingkat stres akan semakin tinggi dan daya tahan tubuh berkurang. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang tidak sehat dan bugar pada masa perkuliahan.
“Mahasiswa seharusnya tetap menjaga pola hidup sehat agar kegiatan sehari-hari juga berjalan secara optimal. Kebiasaan buruk akan meningkatkan resiko terkena penyakit secara signifikan pula. Sehingga perlu perhatian khusus terhadap pola hidup yang dilakukan oleh mahasiswa,” katanya.