Iklan

,

From Sea to Structure: Gagas Riset Beton Berbasis Teritip dan Mikroalga untuk Mitigasi Megathrust, Mahasiswa Unila Lolos Pendanaan PKM-RE 2025

Kabar Nusantara
Minggu, 06 Juli 2025, 18.01 WIB Last Updated 2025-07-06T11:01:14Z


Kabar Nusantara - Bandar Lampung, Juli 2025 — Sebagai respons ilmiah terhadap potensi ancaman gempa megathrust di wilayah Indonesia, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menggagas riset material konstruksi berbasis hayati laut. Melalui eksplorasi kalsium karbonat dari teritip (Balanus sp.) dan biosilika dari mikroalga Bacillariophyceae, tim ini merancang konsep beton yang adaptif terhadap bencana geologis. Gagasan tersebut berhasil lolos pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).


Dipimpin oleh Resti Sabilla, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian angkatan 2022, tim ini mengusung riset berjudul: “Potensi Nanopartikel CaCO₃ Teritip (Balanus sp.) dan Biosilika Asal Bacillariophyceae sebagai Bahan Beton pada Bangunan Tahan Gempa dalam Mitigasi Megathrust.”


Riset ini bertujuan untuk mengkaji potensi dua biomaterial laut—yakni kalsium karbonat dari cangkang teritip dan biosilika dari dinding sel mikroalga Bacillariophyceae—sebagai aditif beton yang mampu meningkatkan ketahanan struktur bangunan terhadap gempa bumi skala besar. Pendekatan ini tidak hanya menawarkan solusi teknis dalam bidang konstruksi, tetapi juga menekankan nilai keberlanjutan melalui pemanfaatan sumber daya hayati lokal.


“Kami ingin membuktikan bahwa teritip, spesies laut yang selama ini dianggap hama kapal, sebenarnya menyimpan potensi teknologi luar biasa. Sebagai negara rawan gempa, Indonesia membutuhkan inovasi material yang tangguh. Lewat riset ini, kami berupaya menghadirkan terobosan dengan menjadikan teritip sebagai bahan alternatif untuk mitigasi bencana,” ungkap Resti Sabilla (THP 2022), ketua tim

Adapun anggota tim terdiri dari:

  • Resti Sabilla (Teknologi Hasil Pertanian, 2022) 
  • Annisa Yasmine Aulia (Teknologi Hasil Pertanian, 2022) 
  • Affandi Prayoga (Teknologi Hasil Pertanian, 2022) 
  • Zaky Adrian (Teknik Sipil, 2023) 
  • Afrido Rahmanda (Teknik Sipil, 2023)

Tim ini berada di bawah bimbingan Esa Ghanim Fadhallah, S. Pi., M. Si., dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.

Dosen pembimbing tim, Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si., turut memberikan dukungan penuh terhadap gagasan yang dinilai berani dan visioner ini. “Gagasan pemanfaatan teritip sebagai material tahan gempa menunjukkan keberanian mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi laut Indonesia secara ilmiah dan aplikatif. Kami mendorong tim ini untuk terus mengasah ide mereka dan siap bersaing secara nasional menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS),” ujar Esa.

Lebih lanjut, riset ini tak hanya mencerminkan penguasaan keilmuan, tetapi juga kepedulian terhadap keselamatan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa pertanian dan teknik sipil ini menunjukkan bahwa solusi bencana dapat lahir dari integrasi berbagai disiplin ilmu. 


Dengan diraihnya pendanaan ini, tim PKM-RE Unila akan melanjutkan proses riset melalui serangkaian uji laboratorium dan simulasi untuk menguji performa beton inovatif tersebut. Harapannya, temuan ini dapat memberikan kontribusi konkret terhadap pembangunan infrastruktur tangguh dan adaptif di Indonesia. Keberhasilan ini menegaskan bahwa mahasiswa Unila tak hanya berpikir inovatif, tetapi juga bertindak solutif menghadirkan riset yang relevan, berdampak, dan berpihak pada masa depan bangsa.