Iklan

,

Mahasiswa Universitas Brawijaya Berdayakan UMKM Desa Ketindan: Sinergi Pengelolaan Keuangan, Pemasaran Digital, dan Inovasi Produk Ramah Lingkungan

Kabar Nusantara
Sabtu, 27 Juli 2024, 20.56 WIB Last Updated 2024-07-27T14:13:53Z


Kabar Nusantara - Di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi kunci utama dalam upaya peningkatan perekonomian desa. Menyadari hal ini, mahasiswa Universitas Brawijaya melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan di Desa Ketindan, Kabupaten Lawang, pada pertengahan Juli 2024. Kegiatan di Desa Ketindan ini terlaksana berkat bantuan dana hibah dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Saparilah Worokinasih dan Universitas Brawijaya.

Tiga program kerja yang saling melengkapi dilaksanakan secara berurutan, menciptakan sinergi yang diharapkan dapat memberi dampak signifikan bagi perkembangan UMKM setempat. Masing-masing program memiliki fokus khusus namun tetap terintegrasi dalam tujuan besar pemberdayaan ekonomi desa.

Pengelolaan Keuangan: Pondasi Kokoh UMKM


Rangkaian kegiatan dibuka pada 11 Juli 2024 dengan "Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Bagi UMKM Desa" yang dipimpin oleh Ivan Joses Christian Herindarto, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Bertempat di Kantor Desa Ketindan, program ini menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik sebagai fondasi kesuksesan usaha.

"Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM adalah pengelolaan keuangan yang kurang efektif. Ini sering menjadi hambatan dalam pengembangan usaha," jelas Ivan. Program ini berfokus pada tiga aspek kunci: pemisahan keuangan pribadi dan usaha, pentingnya bukti transaksi, dan panduan praktis menyusun pembukuan sederhana.



Para peserta, yang terdiri dari pelaku UMKM lokal, diajak untuk memahami bahwa disiplin dalam pengelolaan keuangan bukan hanya tentang mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga tentang perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.


Pemasaran Digital: Membuka Pintu Pasar Lebih Luas


Masih di hari yang sama, Moh. Arief Wicaksono S. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengambil alih dengan program "Sosialisasi Peningkatan Digital Branding & Marketing Serta NIB Bagi UMKM Desa". Di era digital, kemampuan memanfaatkan platform online untuk branding dan pemasaran menjadi krusial bagi kelangsungan UMKM.


"Banyak UMKM di desa yang masih kurang memahami cara memanfaatkan media digital untuk branding dan marketing. Padahal, ini bisa menjadi kunci untuk memperluas jangkauan pasar," ujar Arief. Program ini tidak hanya memberikan wawasan tentang strategi pemasaran digital, tetapi juga panduan praktis dalam menggunakan berbagai platform media sosial untuk promosi produk.


Selain itu, peserta juga dibimbing dalam proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online. "NIB bukan sekadar formalitas. Ini adalah langkah penting menuju profesionalitas dan membuka akses ke berbagai fasilitas pemerintah untuk UMKM," tambah Arief.


Inovasi Produk Ramah Lingkungan: Mengubah Limbah Menjadi Berkah


Melengkapi rangkaian kegiatan, pada 12 Juli 2024, Viona Adella Lovenya Herinda dari Fakultas Teknik menyelenggarakan program "Penerapan secara Nyata Pengolahan Limbah Rumah Tangga menjadi Produk yang Bermanfaat". Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk baru, tetapi juga pada upaya pelestarian lingkungan.


"Berdasarkan informasi dari pihak desa, beberapa warga Desa Ketindan telah mengolah minyak jelantah menjadi arang. Kami ingin mengembangkan ide ini lebih jauh," jelas Viona. Dalam program ini, ibu-ibu PKK Desa Ketindan belajar mengolah minyak jelantah menjadi sabun, membuka peluang baru dalam pengembangan UMKM sekaligus mendukung upaya daur ulang.



Kegiatan dibagi menjadi dua sesi: pemaparan materi dan demonstrasi langsung. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan langsung proses pembuatan sabun dari minyak jelantah. Antusiasme tinggi terlihat dari keaktifan peserta dalam mengajukan pertanyaan selama sesi ini.



Dampak dan Harapan


Ketiga program ini mencerminkan upaya komprehensif untuk meningkatkan kapasitas UMKM Desa Ketindan, mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga diversifikasi produk ramah lingkungan. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan UMKM di Desa Ketindan dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global.


"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Desa Ketindan," ujar Ivan, mewakili tim MMD Universitas Brawijaya. Senada dengan itu, Viona menambahkan, "Ini bukan hanya tentang menciptakan produk baru, tapi juga tentang membangun kesadaran akan potensi ekonomi dari pelestarian lingkungan."


Melalui inisiatif ini, mahasiswa Universitas Brawijaya telah menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan desa.


Ke depannya, diharapkan inisiatif serupa dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi masyarakat Desa Ketindan, tetapi juga menjadi model pemberdayaan UMKM yang dapat direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.