Iklan

,

Hadapi Era Digital, Badiklat Kemhan Gelar Pelatihan Manajemen ASN dan Kesadaran Keamanan Siber

Selasa, 11 Juni 2024, 13.59 WIB Last Updated 2024-06-11T06:59:00Z


Kabar Nusantara
- Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Teknis dan Fungsional Pertahanan (Tekfunghan), terus berkomitmen menyediakan pelayanan pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi secara kredibel dan profesional.


Komitmen itu selain untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemhan yang bertugas di seluruh Indonesia, juga berupaya untuk meningkatkan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (IP-ASN), dengan terus menggalakan Program Pengembangan Kompetensi ASN Kemhan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui metode daring


Salah satu pelatihan strategis yang diselenggarakan saat ini yaitu, Pelatihan Jarak Jauh Manajemen ASN & Sistem Informasi ASN, serta Pelatihan Kesadaran Keamanan Siber (Cyber Security Awarenes) TA. 2024 yang digelar di Jakarta dari tanggal 4-7 Juni 2024, dan diikuti 950 peserta dari berbagai satuan kerja (Satker( Kemhan dan TNI.


Pelatihan Manajemen ASN dan Sistem Informasi ASN berkolaborasi dengan Biro Kepegawaian (Ropeg) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemhan, sedangkan untuk Pelatihan Cyber Security Awareness Pusdiklat Tekfunghan berkolaborasi dengan Pusat Pertahanan Siber Badan Informasi dan Komunikasi Pertahanan (Bainstrahan) Kemhan dan Pusat Pengembangan Suber Daya Manusia (Pusbang SDM) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).


Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Zainul Arifin, yang diwakili Kapusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan, Endang Purwaningsih, mengatakan bahwa pelatihan jarak jauh ini bukan hanya sekedar untuk menambah wawasan, tetapi juga untuk mempersiapkan menghadapi era digital yang semakin kompleks dan dinamis.


Manajemen ASN dan SI-ASN adalah pondasi penting dalam mengelola sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI. Sementara itu, kesadaran akan keamanan siber (cyber security awareness) menjadi semakin krusial di tengah ancaman siber yang terus berkembang dari waktu ke waktu.


"Penyelenggaraan metode pelatihan jarak jauh dipandang cukup efektif dan efisien dihadapkan pada keterbatasan anggaran negara dan tuntutan pemanfaatan teknologi informasi saat ini," ujar Endang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/6/2024).


Melalui pemanfaatan teknologi informasi, dapat memberikan lebih banyak akses kepada para ASN Kemhan dan TNI untuk mengikuti pelatihan dari tempat tugas masing-masing, dengan tidak harus meninggalkan tugas untuk datang ke Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan Jakarta.


Selain itu, wadah pelatihan jarak jauh juga dinilai efektif untuk bertemunya para ASN Kemhan yang bertugas di Unit Organisasi (UO) Kemhan dan UO TNI di seluruh Indonesia secara daring, serta menjadi wahana strategis untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi antar sesama PNS Kemhan dari seluruh Indonesia.


Sumber