Iklan

,

Pojok Baca Meningkatkan Literasi

Kabar Nusantara
Selasa, 01 Desember 2020, 13.25 WIB Last Updated 2020-12-01T06:26:41Z

Kabar Nusantara - Wabah Covid-19 hingga kini masih belum berakhir, virus ini menyerang sistem pernafasan manusia yang menyebabkan infeksi paru-paru hingga dapat menyebabkan kematian. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama Covid-19 atau virus corona adalah jenis baru dari corona virus yang dapat menular dari manusia ke manusia lain melalui percikan cairan. Virus ini lebih banyak menyerang lansia, meski begitu virus ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja entah itu lansia, balita, remaja, maupun orang dewasa.


Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 dan kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020. Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Selama PSBB semua kegiatan di luar rumah harus ditunda sehingga pandemi Covid-19 mereda.

Pandemi ini memiliki dampak diberbagai bidang, seperti bidang kesehatan, sosial, ekonomi dan juga pendidikan. Pada bidang pendidikan, Indonesia menerapkan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) yang memanfaatkan teknologi internet. Oleh karena itu, para tenaga pendidik atau guru harus dapat memantau serta memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, walaupun para siswa berada di rumah masing-masing. 


Media yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar adalah Zoom, Google Meet, Classroom dan yang lebih sering digunakan adalah Whatsapp. Adapun kendala dalam proses belajar mengajar tersebut adalah jaringan internet, kuota dan tidak semua murid memiliki smarthpone. Dengan demikian, pemerintah memberikan bantuan-bantuan kepada pelajar dan tenaga pendidik agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Proses belajar secara daring secara terus menerus dapat menyebabkan siswa stres. Stres yang berkepanjangan ini dapat melemahkan imun atau sistem kekebalan tubuh manusia. Hal tersebut, sangat berbahaya karena Covid-19 rentan menyerang orang yang mengalami sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tidak hanya itu, sistem belajar daring ini mulai membuat orang tua siswa mengeluh, karena semangat belajar anak-anaknya menurun.

Melihat minat belajar atau minat baca siswa akhir-akhir ini menurun, karena pengaruh gawai dengan mudahnya mendapat informasi secara cepat. Hal demikian dijadikan alasan untuk malas berkunjung ke perpustakaan atau toko buku, untuk dapat meningkatkan minat baca atau literasi tersebut PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 2 Gelombang 12 mengadakan Pojok Baca di Kelurahan Tunggulwulung tepatnya di Rt. 02 Rw. 01, yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Kuncahyono. M.Pd. 

Kegiatan Pojok Baca ini merupakan upaya gerakan literasi untuk dapat menumbuhkan rasa gemar membaca bagi anak-anak. Pojok Baca ini sendiri diletakkan di POS Rw. 1 yang juga merupakan tempat belajar online karena terdapat fasilitas gratis akses internet atau terdapat WIFI. Antusias warga setempat sangat besar, seperti anak-anak lebih sering meminjam buku untuk dibaca dan juga terdapat warga yang menyumbang buku untuk Pojok Baca tersebut.

Pojok Baca tersebut menyediakan buku fiksi maupun nonfiksi, sehingga dapat digunakan pelajar untuk belajar dan dapat juga sebagai hiburan serta menambah wawasan. Oleh sebab itu, pembiasaan membaca sangatlah penting untuk menambah ilmu atau wawasan. Harapan kedepannya Pojok Buku tersebut dapat dijaga sehingga buku-buku yang sudah ada dapat terawat dengan baik, semakin banyak warga yang mendonasikan buku, serta minat membaca anak-anak meningkat tinggi.Adanya tempat pojok baca ini, anak – anak dapat berkujung dan memanfaatkan buku yang ada, serta dapat meningkatkan minat baca. Ujar koordinator PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 02 Gelombang 12 Tutut Ayu Dwijayanti. 


Penulis : Tutut Ayu Dwijayanti

Universitas Muhammadiyah Malang