Iklan

,

Kemenkes Kerahkan 1.044 Tenaga Medis Layani Jemaah Haji di Armuzna

Kabar Nusantara
Kamis, 05 Juni 2025, 00.05 WIB Last Updated 2025-06-04T17:06:22Z

Kabar Nusantara - Puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal hitungan jam. Mulai 4 Juni, jemaah haji mulai bergerak ke Arafah. Kekuatan pelayanan kesehatan haji Indonesia terletak pada jaringan layanan yang terencana dan terintegrasi di seluruh titik krusial Armuzna.


Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo dalam Pertemuan Sosialisasi Persiapan Kesehatan Haji di Armuzna secara daring Selasa (3/6/2025) mengatakan pihaknya telah mengerahkan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah.


“Kami telah menyiapkan 192 orang PPIH Bidang Kesehatan, 1.044 orang Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), 14 ambulans terlisensi dengan dua sopirnya, empat bus untuk safari wukuf, serta obat-obatan dan perbekalan kesehatan (perbekkes),” kata Liliek melalui keterangan resminya Rabu (4/6/2025).


Liliek juga membeberkan logistik obat dan perbekkes yang disiapkan, antara lain untuk kbutuhan kloter selama di Armuzna, kebutuhan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta kebutuhan bus safari wukuf. Kepala Pusat Kesehatan Haji Mohammad Imran, selaku Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi juga menjelaskan pada pelaksanaan kesehatan haji saat di Armuzna akan disediakan layanan konsultasi medis oleh dokter umum dan spesialis, obat dan perbekkes, fasilitas rujukan, ambulans, serta pendataan melalui Siskohatkes.


Dalam kepadatan jemaah di tenda Armuzna, Imran mengingatkan agar jemaah tetap menggunakan masker meskipun berada di dalam ruangan.

“Begitu banyaknya jemaah di dalam tenda terasa sesak, padat, dan tidur dengan kasur di bawah serta dekat dengan faktor risiko debu untuk penyakit ISPA. Maka tolong petugas mengingatkan jemaah untuk menggunakan masker meski di dalam tenda, ya,” kata Imran.

Ia juga meminta agar petugas terus mengedukasi jemaah agar tidak memaksakan diri dalam beribadah, karena selama melempar jumrah tidak ada klinik dan tidak ada tempat istirahat. Tetap berada di Jamarat saat 10 Dzulhijjah.


Ketua Tim Asistensi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Dirjen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Yuli Farianti mengingatkan kepada para petugas agar selalu menjaga kesehatan, dan tidak lupa mengatur waktu makan dan minum, selain memberikan pelayanan dan edukasi kesehatan kepada jemaah.


“Lakukan komunikasi dan lead dengan baik dari PJ yang ditunjuk oleh PPIH Kesehatan ke 8 syarikah. Untuk para TKHK, apabila ada keadaan yang tidak bisa ditangani sendiri, kontak tim terdekat dan konsultasikan dengan PJ. Terus edukasikan kepada jemaah lansia: lebih baik beribadah di dalam tenda. Saya juga berharap teman-teman jangan sampai drop. Jaga kesehatan selalu. Atur makan-minumnya, jangan lupa,” pesan Yuli.

Berdasarkan Peta Misi Haji Indonesia, Kementerian Agama menentukan delapan syarikah yang mengelola penyelenggaraan akomodasi dan transportasi para jemaah haji, termasuk tenda di Armuzna.

Syarikah tersebut antara lain: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad. Dengan adanya mekanisme delapan syarikah saat ini, Yuli mengungkapkan adanya permasalahan pada TKHK yang mengalami overload jemaah.


“Contohnya, ada salah satu syarikah yang hanya memiliki satu dokter yang harus menangani 800 jemaah. Ada juga tempat lain yang jumlah dokternya banyak, dengan perbandingan 1:200 jemaah. Kita harus berkolaborasi satu sama lain. PPIH Kesehatan akan mengisi kekosongan yang ada di kloter masing-masing,” ucap Yuli.

Sumber