Kabar Nusantara - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan peringatan dini yang ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan, akan munculnya fenomena cold surge yang dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.
"Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Untuk itu, masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Selasa (26/11/2024).
Selain itu, juga terdapat dinamika atmosfer lainnya yang diprediksikan muncul pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dan aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan La Nina yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena, menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.
Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.
Secara umum, puncak musim hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November - Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan.
Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari - Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan, saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh.
Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.