Kabar Nusantara - Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Lituania tertarik untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia karena potensinya yang masih terbuka luas.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait pertemuan bilateral atas undangan Wakil Menteri Kebudayaan Lituania Vygintas Gasparavičius di Forum Global UNESCO tentang Etika AI di Slovenia, pada Senin (5/2/2024).
"Kami baru saja mengadakan pertemuan bilateral dengan Lithuania atas permintaan mereka. (Wamen Kebudayaan Lituania) mengatakan tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia karena mereka melihat Indonesia sangat strategis terutama posisi Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara terbesar dengan 280 juta jiwa penduduk,” kata Wamenkominfo.
Wamen Nezar mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara di ASEAN memiliki nilai strategis untuk menjalin kolaborasi pengembangan AI dengan negara-negara lain
"Jadi buat Lituania ini adalah satu kesempatan buat mereka untuk bisa bekerja sama secara setara dengan Indonesia dalam artian pengembangan teknologi AI," ujarnya.
Menurut Wamenkominfo, Lituania berminat untuk bekerja sama dengan Indonesia dan ASEAN dalam pengembangan ekosistem AI, khususnya di sektor kesehatan dan pertahanan.
Sebab, saat ini ASEAN memiliki populasi mencapai 680 juta jiwa, yang lebih dari sepertiganya berada di Indonesia.
“Potensi kerjasama dengan ASEAN yang populasinya ada 680 juta jiwa. Sehingga tidak ada negara yang menguasai hanya satu aspek saja tetapi mereka bisa sharing knowledge-nya, mereka bisa membagi juga pengalaman yang mereka dapatkan," kata dia.
Dia mengapresiasi pengalaman Lituania dalam menerapkan transformasi digital.
Sebagai negara kecil dengan populasi sekitar dua juta jiwa penduduk, Lituania dinilai menghadapi dinamika tantangan yang beragam saat mengimplementasikan digitalisasi.
"Jadi kita coba ambil best practice sekaligus mempelajari apa saja yang membuat kegagalan-kegagalan itu terjadi. Sehingga kalau kita terapkan di Indonesia, kita tidak akan mengulang kegagalan yang sama," pungkas Nezar Patria.
Dalam pertemuan bilateral itu, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Media Massa Widodo Muktiyo.