Iklan

,

Kemenhub Lakukan Uji Terbang Bahan Bakar Campuran Bioavtur

Jumat, 06 Oktober 2023, 09.52 WIB Last Updated 2023-10-06T02:52:57Z

 


Kabar Nusantara - 
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4 persen (J2.4) yang terbuat dari minyak inti sawit (palm kernel oil) pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX.


Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub yang diwakili Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara, Teguh Jalu Waskito mengatakan, pelaksanaan flight test pada pesawat terbang komersial merupakan capaian penting dalam rangkaian pengembangan Sustainable Aviation Fuel atau SAF di Indonesia yang memenuhi aspek safety pesawat udara.


Ditjen Hubud juga menyerahkan special certificate of airworthiness kepada PT Garuda Indonesia atas penggunaan pesawat Boeing PK-GFX seri 737-800 untuk uji terbang tanpa penumpang dengan menggunakan bioavtur J2.4

"Pengembangan SAF merupakan salah satu perwujudan dari tujuan aspirasional jangka panjang (LTAG) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk mencapai nol emisi karbondioksida (CO2) dari penerbangan pada 2050 mendatang," jelas Teguh sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (6/10/2023).

Pengembangan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia patut dilakukan mengingat sektor itu turut menyumbang 2 persen dari total emisi C02 global.

Sejalan dengan itu, Ditjen Hubud berkomitmen pada upaya penurunan emisi, baik dalam tingkat nasional dan internasional melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat working group di ICAO.

Uji terbang ini merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, EBTKE, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), PT Garuda Indonesia Group, PT Pertamina Group, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan stakeholder lainnya.

"Salah satu tujuan dilaksanakannya uji terbang itu adalah untuk mengetahui kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur," ungkap Teguh.

Setelah uji terbang akan dilaksanakan joy flight sebagai seremonial dari seluruh rangkaian implementasi bioavtur yang telah dipersiapkan sejak Juli 2023 lalu.

Diharapkan, kedepannya jenis bioavtur itu dapat diproduksi massal demi implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan," imbuh Teguh.

sumber