Iklan

,

Menristek/Kepala BRIN Sampaikan Hasil Inovasi Riset dan Teknologi Penanganan Covid-19

Kabar Nusantara
Jumat, 08 Mei 2020, 22.22 WIB Last Updated 2020-05-08T16:20:58Z

Kabar Nusantara - Berdasarkan Siaran Pers  Nomor : 54/SP/HM/BKKP/V/2020. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoto memenuhi undangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo untuk melaporkan kemajuan inovasi teknologi Tim Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Indonesia.

Dalam laporannya, Menteri Bambang mengatakan dalam waktu dekat pemerintah akan meluncurkan 10 ribu rapid test kit corona guna merespon kebutuhan mendesak penanganan Covid-19.

“Kemenristek dalam melaksanakan dan mengintegrasikan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) berupaya merespon kebutuhan mendesak penanganan Covid-19. Ditargetkan pekan depan 10 ribu rapid test kit selesai di produksi,” terang Menteri Bambang dalam konferensi pers di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (5/3).

Menteri Bambang menjelaskan saat ini rapid test kit sedang dalam tahapan produksi massal yang dikerjakan oleh konsorsium riset BPPT dengan Univeristas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada. Lebih lanjut dijelaskan rapid test ini mendeteksi virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah.

Selain itu Menteri Bambang menyampaikan saat pengembangan obat dan vaksin untuk virus corona terus dilakukan oleh Biofarma, Litbangkes, dan Lembaga Eijkman dimana saat ini dalam tahapan uji klinis. Tim konsorsium juga melakukan penelitian terkait pemanfaatan plasma darah pasien yang sembuh Covid-19, untuk diberikan sebagai terapi kepada pasien Covid dengan kondisi berat. Menteri Bambang berharap dengan upaya ini dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia.

Selanjutnya, Menteri Bambang menyampaikan ventilator yang dikembangkan oleh BPPT bersama Univeristas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, serta mitra swasta PT Dharma tengah dalam tahapan uji ketahanan oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. Menteri Bambang menargetkan pertengahan bulan Mei ventilator dapat diproduksi oleh mitra industri.

“Setelah uji ketahanan akan diuji secara klinis sebelum bisa diproduksi massal oleh mitra industri. Sehingga diharapkan dapat selesai pertengahan Mei,” terang Menteri Bambang.

Adapun secara lengkap, ada empat (4) program/kelompok inovasi teknologi  dari Tim Konsorsium Riset dan Inovasi untuk penanggulangan Covid-19, yaitu  (A) Pencegahan, (B) Skrining dan Diagnostik, (C) Alat Kesehatan dan Pendukungnya, dan (D) Terapi.

1. Dari kelompok (B) Skrining dan Diagnostik, Pengembangan Test Kit untuk pemeriksaan Covid-19 dibagi menjadi dua group yaitu

1.1. Non-PCR (Polymerase Chain Reaction) Diagnostic Test Covid-19 /Test Kit tidak berbasis PCR

1.1.1. Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk deteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis

         – Produk dari BPPT, UGM-Hepatika-UNAIR

         – Akan diproduksi 10.000 test kit paling lambat minggu depan 8 Mei.

1.1.2. Reagen biosensor menggunakan microchip,

          –  Produk BPPT. Status; akhir Juli 2020 produk reagen diserahkan ke rumah sakit.

1.1.3. RDT untuk deteksi IgG/IgM

                      – Produk dari BPPT dan ITB

           – Status: akhir Juli 2020 selesai, diharapkan sebanyak 10.000 buah akan

             diproduksi .

1.1.4. Rapid Diagnostic Test Microchip

         – Tes Kit produksi BPPT berbasis antigen, dapat mendeteksi mulai hari ke-2 infeksi. 

         –  Status: Microchip sudah jadi, perlu waktu 3 bulan untuk bisa produksi

1.1.5. Rapid tes berbasis LAMP

       – Produk dari LIPI

       – Reagen tidak sama dengan yang Test Kit berbasis PCR, sehingga diharapkan lebih

          mudah diperoleh.

1.2. PCR Diagnostic Test Covid-19 (Test Kit Berbasis PCR)

BPPT juga memproduksi inovasi  Test Kit berbasis PCR  dengan nama Indonesia TFRIC-19, BioCov 19.

Persiapan produksi 10 boks untuk validasi dan registrasi (3 Mei 2020).  Diinformasikan, 2 bahan untuk proses ini ditargetkan datang per Sabtu tanggal 2 Mei.
Ijin produksi/sertifikat untuk  Cara Pembuatan Alat kesehatan Yang Baik (CPAKB) sudah diperoleh.
Registrasi dalam tahap proses, sambal menunggu validasi produk (setelah contoh produk tersedia)
Akhir Mei 2020, akan di produksi 50.000 buah.
2. Dari Kelompok (C) ALKES dan Pendukungnya, empat (4) produk inovasi teknologi adalah

2.1. Ventilator

Kebutuhan Ventilator pasien Covid 19 sangat tinggi terutama di rumah sakit rujukan penanganan Covid 19.
Berdasarkan informasi Kemenkes, saat ini dibutuhkan 1000 CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) Ventilator transport dan Ambubag 668
Konsorsium Tim Riset dan Inovasi Covid-19 sudah berkoordinasi dan juga  mengembangkan Ventilator. Beberapa instansi yang melakukan pengembangan ventilator adalah BPPT, ITB Salman, UI, UGM, ITS, Unversitas Telkom.
Konsorsium Tim Riset dan INovasi Covid-19 membantu memfasilitasi pembiayaan, prototyping, mengkoneksikan pengujian di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kemkes dan mengkomunikasikannya  ventilator produksi perguruan tinggi dengan industry. 
Saat ini terdapat 27 kelompok pengembangan ventilator untuk kedua jenis tersebut (i) Ventilator jenis CPAP (Continous Positive Airway Pressure) dan  (ii) Ventilator jenis Ambu Bag, untuk di ICU (Intensive Care Unit) di Rumah Sakit.
2.2. Mobile Laboratory BSL (Bio Ssafety Level) -2 – produksi BPPT

Di era Work From Home (WFH) dan keadaan biasa, maka penting untuk mendekatkan pemeriksaan laboratorium ke masyarakat pengguna,
Dengan Mobile Lab BSL2 BPPT, ini maka dapat dilakukan (i) pemeriksaan menggunakan RDT (Rapid Diagnostic Test) Kit Covid 19 yang hasilnya bisa dilihat setelah 10-15 menit pelaksanaan tes,, (ii) pemeriksaan dengan PCR (2-3 hari) atau (iii) pemeriksaan cholesterol, darah rutin, asam urat, gula dll.
BPPT juga mendesain mobile lab BSL2, untuk melakukan pemeriksaan  dengan konsep  “drive through/drive thru”.
Detail Engineering Design (DED) dari Mobile Laboratory BSL-2 ini sudah selesai, dan saat ini telah dilakukan proses perangkaian mobile BSL-2 tersebut.
Diharapkan pada tanggal 20 Mei 2020, mobile BSL-2 BPPT ini dapat diluncurkan, setelah melalui tahapan design, manufacturing, test, commissioning.
Spesifikasi dari mobile BSL-2 BPPT ini menggunakan container 20 feet, dan diharapkan dapat menerima 260 sampel perhari, jika pelayanan dilakukan 24 jam/7 hari (24/7) mechanism.
2.3. Powered Air Purifying Respirator

Alat bantu pernafasan dengan udara yang termurnikan bagi petugas Tenaga Kesehatan
Status: sudah selesai prototype nya dan sedam dalam proses uji di BPFK 0 Kemkes dan  sudah siap 10 prototype
2.4. Robot Raisa

Robot RAISA

Tim Riset dan Inovasi Covid-19 UNAIR dan ITS juga mendesain Robot RAISA
Tujuan untuk melayani pasien mengantar obat dan laiinnya.
Saat ini, Robot RAISA sudah menjadi prototype
3. Dari kelompok inovasi teknologi untuk (D) Terapi termasuk pengujian suplemen, obat herbal, dan terapi lainnya; beberapa program yang akan dilakukan adalah

3.1. Pengujian Suplemen dan Obat Herbal Tradisional (OHT) Komersial

Saat ini, team Riset dan Inovasi Covid-19 akan menguji seluruh obat herbal komersial Indonesia yang ada di pasaran sebagai immunomodulator dan anti viral terhadap SARS-COV-2.  Obat herbal komersial yang akan diujikan antara lain adalah Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb. Var.rubrum.Rosc – Bintang Toedjoe A Kalbe Company; Echinache Purpurea, Meniran (Phylantus Niruri). Ekstrak terstandar sudah tersedia dan sudah dalam bentuk Obat Herbal Tradisional (OHT) atau Jamu.

Terhadap suplemen (tanaman herbal potensial) dilakukan tiga tahapan penelitian yaitu Systematic Review, Studi Bioinformatika  dan Uji Klinis di Rumah Sakit Wisma Atlet (yaitu untuk Jahe merah, Jambu biji, Virgin Coconut Oil (VCO)).

3.2. Pelaksanaan Multicenter Clinical Trial

3.2.1. Pelaksanaan Program Multicenter Clinical Trial, menggunakan obat seperti Avigan, Chloroquine Phospate, Pil Kina, Tamiflu, Ivemercitin, maupun terapi Convalescence Plasma.

Program Multi Center Clinical Trial ini akan (a) dipimpin langsung oleh Kemenristek/BRIN, serta (b) kerjasama dengan WHO, koordinasi dengan Balitbangkes akan  dipimpin Balitbangkes Kemkes RI.
Terapi menggunakan Pil KINA, akan dipimpin oleh UNPAD akan sebagai Principle Investigator (PI) Utama.
Convalescence plasma adalah serum dari orang yang sembuh dari Covid 19 (penyitas Covid-19), dan akan dilakukan di beberapa rumah sakit (RS) dan rumah sakit pendidikan (RSP), seperti di (i) RSCM/FK UI, RSP – Universitas Brawijaya (UB), RSP Syaiful Anwar, FK UGM-RS Dr Sardjito, RSP – UNAIR, RS Dr Moewardi Solo bersama Eijkman, BPOM.  Saat ini, protocol uji convalescence plasma sudah selesai, menunggu Ijin Komite Etik di Litbangkes – Kemkes dan BPOM.
3.2.2. Produksi serum anti Covid 19,  juga merupakan progam kerjasama dengan Biofarma, LPNK (LPNK-nya siapa saja/), IPB, dan akan dilakukan uji klinis terhadap serum ini. 

3.2.3. Mysencheme Stem Cell (dilakukan oleh FK-UI), adalah program untuk mengganti jaringan paru yang sudah rusak, yang  dapat mengakibatkan pasien sulit bernafas dan meninggal.

Saat ini, program ini masih menunggu proses ijin Etik.
3.2.4. Produksi Vaksin Covid-19.  Seleksi dan multiplikasi dari isolate Virus Covid-19 akan dilakukan untuk menghasilkan (i) Seed virus candidate dan (ii) Seed vaccine prototype.

Saat ini, berbagai upaya dilakukan untuk dapat mandiri dalam menghasilkan Vaksin
Alternatif lain, akan dilakukan Kerjasama dengan Pusat Penelitian Internasional, yang sedang atau telah mengembangkan vaksin Covid-19. Untuk ini, komunikasi dengan luar negeri telah dilakukan
Bertindak sebagai Ketua Konsorsium Covid-19 adalah Plt. Staf Ahli Bidang Infrastruktur, Prof. Ali Ghufron Mukti yang menkoordinasikan kegiatan riset dan inovasi untuk menghasilkan inovasi teknologi penanggulangan Covid-19.

Menristek/Kepala BRIN Prof. Bambang PS Brodjonegoro didampingi oleh Dr. Hammam Riza, Kepala BPPT dan Dr. Soni Sulistia, Ketua TRFIC (Task Force Riset Inovasi Covid-19) BPPT meyakini bahwa melalui sinergi lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) di lingkungan Kemenristek/BRIN akan menghasilkan inovasi teknologi karya anak bangsa yang dapat digunakan untuk  pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19 yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik

Kemenristek/BRIN