Kabar Nusantara - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyetujui percepatan realisasi Proyek Surabaya Regional Railways Line (SRRL) Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui surat tertanggal 14 Mei 2025 nomor 551.6/16050/113.2/2025.
Sebagai tindak lanjut persetujuan Presiden tersebut, Menteri Perhubungan RI menerbitkan surat dengan nomor UM.006/4/17/MHB/2025 per tanggal 13 Juni 2025 perihal Konfirmasi Pelaksanaan Kegiatan Surabaya Regional Railway Line, dengan tembusan kepada Gubernur Jawa Timur.
Atas percepatan tersebut, Gubernur Khofifah memastikan realisasi Proyek Surabaya Regional Railways Line (SRRL) tahap 1 dengan rute Surabaya Gubeng - Sidoarjo akan dipercepat. Proyek SRRL ini sendiri merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tak hanya itu, untuk pembangunan Jalur Ganda Kereta Api segmen Sepanjang - Wonokromo juga akan segera dimulai dalam waktu dekat untuk meningkatkan konektivitas transportasi di kawasan Gerbangkertasusila.
“Kepastian ini kami sampaikan setelah kami mendapatkan jawaban dari Kementerian Perhubungan bahwa permohonan kami untuk percepatan proyek SRRL dan juga jalur ganda kereta api Sepanjang-Wonokromo disetujui akan akan dipercepat untuk segera direalisasikan,” tegas Gubernur Khofifah, Jum'at (4/7).
Gubernur Khofifah menjelaskan, SRRL sendiri saat ini berada dalam tahap awal pelaksanaan dan tengah menuntaskan berbagai proses administratif termasuk persiapan anggaran dan pengadaan.
"Kami juga baru ditembusi surat Menteri Perhubungan pada Menteri Keuangan. Bahwa Menhub meminta Menkeu untuk segera memproses lebih lanjut penandatanganan perjanjian pinjaman untuk kegiatan SRRL Fase I. Termasuk pengalokasian kebutuhan anggaran SRRL Fase I pada TA 2026,” tegasnya.
Khofifah menjelaskan, proyek ini cukup strategis dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi KA perkotaan di kawasan Metropolitan Surabaya. Oleh sebab itu Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sengaja menghadirkan SRRL agar memudahkan akses dan mobilitas masyarakat di kawasan metropolitan Surabaya.
"Proyek SRRL sejalan dengan visi besar Asta Cita dan Prioritas Nasional Presiden Prabowo untuk mendukung sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan," kata Khofifah.
Khofifah optimis, kehadiran SRRL mampu mengoptimalkan berbagai aspek layanan KA Perkotaan yang menghubungkan Surabaya dengan berbagai kota-kota penyangga di sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Lamongan.
"Proyek ini dapat mewujudkan sistem transportasi yang lancar, aman dan berkelanjutan serta memberikan manfaat langsung bagi sekitar 10 juta penduduk di kawasan Metropolitan Surabaya," jelasnya.
"Selain itu, mendukung pencapaian target Pertumbuhan Ekonomi Nasional sebesar 8% dan sejalan dengan Prioritas Nasional, yaitu PN 2 (Transformasi Ekonomi Hijau), PN 3 (infrastruktur Berkelanjutan) dan PN 6 (Penguatan Perkotaan) dengan meningkatkan konektivitas Surabaya-Sidoarjo," imbuhnya.
Tidak sekadar mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan, Khofifah mengatakan, kehadiran SRRL akan menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat sekitar terhadap penggunaan transportasi massal yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Kami terus mendorong percepatan penyelesaian dokumen dan koordinasi lintas sektoral agar berbagai proses persiapan administratif ini dapat segera rampung sehingga proses konstruksi dapat segera dimulai sesuai jadwal, yakni tahun 2027 mendatang," jelasnya.
Sedangkan untuk percepatan pembangunan Jalur Ganda Kereta Api segmen Sepanjang - Wonokromo, ditegaskan Gubernur Khofifah saat ini telah tersedia dokumen Detail Engineering Design (DED) dari Kementerian
Perhubungan. Pembangunan jalur ini diharapkan dapat mengurai bottleneck pada jalur kereta api lintas selatan Jawa.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono menyampaikan proyek SRRL direncanakan akan dikerjakan proses konstruksi proyek SRRL pada tahun 2027 dan dibagi menjadi dua tahap, yakni Tahap 1 (Fase A dan B) dan Tahap 2.
Tahap pertama pengembangan Proyek SRRL Fase A berfokus beberapa pekerjaan strategis, diantaranya konstruksi jalur ganda dan elektrifikasi pada jalur Sidoarjo - Gubeng sepanjang 27 KM.
Kemudian perbaikan dan peningkatan fasilitas sejumlah stasiun diantaranya stasiun Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, Sidoarjo serta peningkatan Depo Sidotopo.
"Ruang lingkup pekerjaan pada fase 1A termasuk penanganan perlintasan sebidang serta pembangunan beberapa flyover di sejumlah titik rawan kemacetan dan peningkatan fasilitas sistem persinyalan dan telekomunikasi di sepanjang jalur Depo Sidotopo - Sidoarjo," jelasnya.
Lebih lanjut, Allan menjelaskan pekerjaan proyek SRRL, DJKA menitikberatkan upaya peningkatan kenyamanan serta kelancaran mobilitas pengguna KA di beberapa stasiun yang akan disiapkan pengaturan akses pintu masuk stasiun. "Dapat dilewati dari dua arah, yaitu melalui pintu depan dan pintu belakang," ujarnya.
Allan berharap proyek SRRL memberi solusi dalam menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat serta mendorong proses shifting penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik yang ramah lingkungan.
"Kami akan terus berkolaborasi baik dengan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jawa Timur, Kementerian/Lembaga terkait serta tentunya dengan masyarakat sekitar agar memastikan proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal baik dari segi ekonomi maupun sosial," tutupnya.