Kabar Nusantara - Tehran–Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen untuk terlibat dan berkontribusi dalam bidang teknologi bersama negara berpenduduk Islam lain yang tengah melakukan percepatan perkembangan inovasi, Minggu (18/5).
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman menghadiri The 2nd Ministerial Meeting of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC-15). Ia memimpin pertemuan tingkat State Officials’ Meeting (SOM) sebagai bagian dari rangkaian acara OIC-15 Dialogue Platform. “Rangkaian pertemuan ini akan menghasilkan dokumen luaran, yakni OIC-15 Dialogue Platform Meeting Declaration, atau disebut juga Tehran Declaration,” kata Dirjen Fauzan.
Pertemuan tingkat SOM tersebut juga membahas mengenai pembentukan komite teknis dan fokus isu yang akan ditangani oleh setiap negara. Dalam kesempatan ini, Indonesia secara prinsip bersedia untuk terlibat dalam komite teknis yang berfokus pada sejumlah isu, yakni:
- Teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), teknologi informasi, bioteknologi, dan nanosains;
- Kesehatan dan obat-obatan;
- Ketahanan pangan, air, perubahan iklim, dan tantangan lingkungan dengan fokus pada ketahanan pangan; serta
- Inkubasi teknologi, akselerasi, dan komersialisasi.