Iklan

,

KAI Pastikan Uji Coba Kereta SSNG di Terowongan Garahan sesuai SOP demi Keselamatan

Minggu, 12 Januari 2025, 08.12 WIB Last Updated 2025-01-12T01:12:00Z



Kabar Nusantara - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan bahwa uji coba rangkaian kereta api baru jenis Stainless Steel New Generation (SSNG) telah terprogram dan terencana sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), khususnya untuk mengevaluasi aspek keselamatan (safety) di beberapa titik kritis, termasuk terowongan dan jembatan di lintas Jember - Banyuwangi.


Penegasan ini disampaikan EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menanggapi viralnya video berdurasi satu menit di media sosial pada Selasa, 7 Januari 2025, yang memperlihatkan kereta api berhenti setelah memasuki Terowongan Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.


"Kejadian tersebut merupakan bagian dari uji coba rangkaian kereta api baru jenis SSNG. Uji coba dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu uji statis dan uji dinamis. Video yang viral tersebut merupakan bagian dari uji dinamis, di mana rangkaian kereta api bergerak perlahan sambil dilakukan pengukuran ruang bebas, khususnya di area terowongan," jelas Agus pada Sabtu (11/1/2025).


Uji coba ini merupakan implementasi SOP yang wajib dilalui. KAI menyadari bahwa dimensi kereta SSNG lebih besar dibandingkan kereta eksisting, sementara dimensi Terowongan Garahan lebih kecil dibandingkan terowongan lainnya.


Uji coba serupa akan segera dilakukan di Terowongan Sasaksaat di Daop 2 Bandung, yang dimensinya sedikit lebih besar dibandingkan Terowongan Garahan. Sebaliknya, kereta SSNG saat ini sudah dioperasikan melewati terowongan lain tanpa perlu uji coba, karena dimensi terowongan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dimensi kereta, contohnya Terowongan Ijo di Daop 5 Purwokerto.


Agus menambahkan bahwa sebelumnya KAI juga pernah melakukan pengujian serupa untuk KA barang di Terowongan Garahan saat merencanakan operasional kereta kontainer jumbo. Namun, karena faktor keselamatan saat itu tidak terpenuhi, rencana tersebut disesuaikan.


Terkait spesifikasi sarana SSNG, secara keseluruhan sudah sesuai dan tidak ada masalah. Terdapat sedikit perbedaan dengan rangkaian stainless steel lama, yaitu ketinggian SSNG yang sedikit lebih tinggi sekitar 4,5 cm dibandingkan seri sebelumnya, sementara dimensi lainnya tetap sama.


"Oleh karena itu, pengujian dilakukan untuk memastikan operasionalnya aman dan sesuai dengan kondisi prasarana eksisting untuk memastikan operasionalnya sesuai dengan kaidah keselamatan," tegas Agus.


Saat ini, KAI telah mengoperasikan 72 kereta New Generation dan 249 kereta SSNG untuk melayani penumpang, termasuk pada masa puncak Natal dan Tahun Baru 2024/2025.


Khusus di Daop 9 Jember, KAI terus menambah perjalanan kereta karena berdasarkan evaluasi, pertumbuhan jumlah penumpang di wilayah tersebut meningkat signifikan. Pada tahun 2022, Daop 9 melayani 2.064.079 penumpang, meningkat 36 persen pada 2023 menjadi 2.803.594 penumpang. Selama tahun 2024, Daop 9 mencatat kenaikan penumpang kembali sebesar 9 persen dibandingkan 2023, dengan melayani 3.061.320 penumpang.


Beberapa rangkaian baru juga direncanakan beroperasi di lintas timur Jawa (Surabaya–Jember–Banyuwangi), seperti KA Logawa (relasi Jember–Purwokerto), KA Pandalungan (relasi Jember–Gambir), serta kereta eksekutif pada KA Blambangan Ekspres.


Agus menegaskan bahwa seluruh sarana yang digunakan harus memenuhi kaidah keselamatan dan standar layanan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan.


"Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap perjalanan kereta api. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang optimal. Kami percaya kesiapan sarana dan prasarana adalah bagian terpenting dari operasional perjalanan kereta api," tutup Agus.