Kabar Nusantara – Pendampingan sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) diberikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang kepada 50 pelaku industri kecil. Dalam proses pendaftarannya, pengusaha industri memulai dengan cara mendaftarkan perusahaannya ke laman Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Kepala Disdagrin Kabupaten Jombang Suwignyo mengatakan, proses pendaftaran sertifikasi TKDN dimulai setelah pelaku industri kecil mendapatkan akun SIINas.
“Dengan membuka fitur e-services nanti akan tersedia pilihan sertifikasi/verifikasi industri atau TKDN industri kecil. Kami melakukan pendampingan agar pelaku industri kecil dapat melengkapi berkas persyaratan, sehingga pada saat melakukan pendaftaran tidak menemui kendala teknis,” katanya, Selasa 19 November 2024.
Setelah berkas lengkap dalam SIINas, pelaku industri kemudian bisa melakukan penghitungan mandiri (self-assessment) besaran nilai TKDN dengan pendampingan dari tim. “Hasil dari penghitungan mandiri tersebut kemudian diverifikasi besarannya oleh tim melalui kunjungan langsung ke lapangan,” tambahnya.
Jika sudah, hasil dari verifikasi lapangan tersebut kemudian direview dan dilakukan pengecekan terhadap kesesuaian dokumennya oleh Pusat P3DN Kementerian Perindustrian. “Bila sudah sesuai, maka sertifikat TKDN dapat diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Pusat P3DN,” imbuhnya.
Berdasarkan regulasi, jumlah biaya yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan sertifikat TKDN bervariasi, tergantung jenis produk yang akan disurvei. Namun karena program ini adalah fasilitasi, Suwignyo menegaskan pelaku industri kecil tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Namun nilai TKDN yang tercantum dalam sertifikat maksimal sebesar 40 persen.
“Ini murni fasilitasi, sumber anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik. Pelaku industri kecil tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Jumlah sertifikat TKDN yang berhasil kami fasilitasi 130 sertifikat,” tegasnya. (*)
