Iklan

,

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Faperta Unsoed Berikan Sosialisasi Penguatan Kelompok Dan Perhitungan Ilmu Usahatani Bagi KWT Sawung Martani Desa Kalisalak

Kabar Nusantara
Jumat, 13 September 2024, 17.04 WIB Last Updated 2024-09-16T10:29:24Z


Kabar NusantaraTim pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang berasal dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Faperta Unsoed gelar sosialisasi penguatan kelompok dan perhitungan ilmu usahatani kepada KWT Sawung Martani Desa Kalisalak. Tim pengabdian ini beanggotakan ibu Ulfah Nurdiani, S.P., M.Sc. selaku ketua dan Ibu Alpha Nadeira M, S.P., M.P., Dr. Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc., Ibu Dewanti Risa U, S.P., M.Sc. dan Wahyu Adhi Saputro.selaku anggota serta dukungan penuh pendanaan pengabdian berbasis riset oleh Universitas Jenderal Soedirman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Unsoed. Ulfah menyatakan bahwa akhir-akhir ini banyak sekali kelompok terurtama kelompok wanita tani yang namanya terdaftar namun eksistensinya masih kurang sehingga penguatan kelompok menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Eksistensi KWT sebagai langkah pemberdayaan perempuan juga harus senantiasa diberikan berbagai macam program agar keaktifan kelompok selalu berlanjut.


Sasaran kelompok peserta kegiatan ini adalah KWT Sawung Martani yang ada di Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Saat ini anggota aktif KWT Sawung Martani berjumlah 15 orang dari 30 anggota yang terdaftar. Hal ini menandakan bahwa penguatan kelompok penting untuk diberikan agar semua anggota kembali aktif untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang ada pada KWT Sawung Martani. Pembinaan dan pendampingan KWT dilaksanakan oleh PPL wilayah binaan desa Kalisalak dilaksanakan pada Minggu pertama setiap bulannya.


Menurut Pak Rizqul, partisipasi aktif dalam KWT memegang peranan penting dalam pengembangan dan pemberdayaan perempuan di sektor pertanian. KWT juga bertindak sebagai pusat pengembangan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan, tambahnya. Namun demikian menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat menurunkan tingkat keterlibatan dan partisipasi anggota KWT tersebut. Dari sisi faktor internal KWT, kejenuhan dan ketidakpuasan terhadap sistem nilai dalam kelompok sering kali muncul ketika anggota merasa kegiatan-kegiatan kelompok tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Hal ini juga dikuatkan dengan statement ibu Alpha yang memberikan penguatan kelompok bahwa setiap anggota KWT Sawung Martani harus mengetahui terlebih dahulu filosofi berdirinya kelompok sehingga jika semua sudah mengetahui dan memaknainya kelompok ini akan jauh lebih eksis dan kompak.


Potensi wilayah Desa Kalisalak sangat mendukung dalam pelaksanaan optimalisasi pemanfaatan pekarangan karena masih tersedia lahan untuk mendukung kegiatan ini. Dengan memanfaatkan pekarangan yang relatif sempit walaupun berada di pedesaan, anggota KWT berharap dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sejak mulai dibentuk dan adanya pembinaan dari petugas pertanian, KWT sudah mengenal intensifikasi pekarangan sehingga tanaman yang diusahakan pun bervariasi. Mulai dari tanaman hias, buah-buahan, sayuran hingga tanaman obat-obatan. Menurut Dewanti, potensi yang ada ini harus dikembangkan sehingga edukasi mengenai ilmu usahatani menjadi bekal penting untuk menentukan usaha mana yang layak untuk dijalankan. Setiap anggota KWT juga harus bisa membreakdwon biaya apa saja yang dikeluarkan termasuk biaya tetap dan tidak tetapnya sehingga pencatatan ini dapat menjadi bahan evaluasi seberapa besar keuntungan yang bisa didapatkan oleh KWT Sawung Martani


“Tentunya kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti pengoptimalan pembibitan melalui kebun atau griya pembibitan” tutup Ulfah.