Kabar Nusantara - Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang berasal dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Faperta Unsoed gelar sosialisasi penguatan kelompok dan perhitungan ilmu usahatani kepada KWT Sawung Martani Desa Kalisalak. Tim pengabdian ini beanggotakan ibu Ulfah Nurdiani, S.P., M.Sc. selaku ketua dan Ibu Alpha Nadeira M, S.P., M.P., Dr. Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc., Ibu Dewanti Risa U, S.P., M.Sc. dan Wahyu Adhi Saputro.selaku anggota serta dukungan penuh pendanaan pengabdian berbasis riset oleh Universitas Jenderal Soedirman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Unsoed. Ulfah menyatakan bahwa akhir-akhir ini banyak sekali kelompok terurtama kelompok wanita tani yang namanya terdaftar namun eksistensinya masih kurang sehingga penguatan kelompok menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Eksistensi KWT sebagai langkah pemberdayaan perempuan juga harus senantiasa diberikan berbagai macam program agar keaktifan kelompok selalu berlanjut.
Sasaran kelompok peserta kegiatan
ini adalah KWT Sawung Martani yang ada di Desa Kalisalak, Kecamatan
Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Saat ini anggota aktif KWT Sawung Martani
berjumlah 15 orang dari 30 anggota yang terdaftar. Hal ini menandakan bahwa
penguatan kelompok penting untuk diberikan agar semua anggota kembali aktif
untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang ada pada KWT Sawung Martani. Pembinaan
dan pendampingan KWT dilaksanakan oleh PPL wilayah binaan desa Kalisalak
dilaksanakan pada Minggu pertama setiap bulannya.
Menurut Pak Rizqul, partisipasi
aktif dalam KWT memegang peranan penting dalam pengembangan dan pemberdayaan
perempuan di sektor pertanian. KWT juga bertindak sebagai pusat pengembangan
keterampilan dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan, tambahnya. Namun demikian
menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat menurunkan tingkat keterlibatan dan
partisipasi anggota KWT tersebut. Dari sisi faktor internal KWT, kejenuhan dan
ketidakpuasan terhadap sistem nilai dalam kelompok sering kali muncul ketika
anggota merasa kegiatan-kegiatan kelompok tidak memberikan manfaat yang
diharapkan. Hal ini juga dikuatkan dengan statement ibu Alpha yang memberikan
penguatan kelompok bahwa setiap anggota KWT Sawung Martani harus mengetahui
terlebih dahulu filosofi berdirinya kelompok sehingga jika semua sudah
mengetahui dan memaknainya kelompok ini akan jauh lebih eksis dan kompak.
Potensi wilayah Desa Kalisalak
sangat mendukung dalam pelaksanaan optimalisasi pemanfaatan pekarangan karena
masih tersedia lahan untuk mendukung kegiatan ini. Dengan memanfaatkan
pekarangan yang relatif sempit walaupun berada di pedesaan, anggota KWT berharap
dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sejak mulai dibentuk dan adanya
pembinaan dari petugas pertanian, KWT sudah mengenal intensifikasi pekarangan
sehingga tanaman yang diusahakan pun bervariasi. Mulai dari tanaman hias,
buah-buahan, sayuran hingga tanaman obat-obatan. Menurut Dewanti, potensi yang
ada ini harus dikembangkan sehingga edukasi mengenai ilmu usahatani menjadi
bekal penting untuk menentukan usaha mana yang layak untuk dijalankan. Setiap
anggota KWT juga harus bisa membreakdwon biaya apa saja yang dikeluarkan
termasuk biaya tetap dan tidak tetapnya sehingga pencatatan ini dapat menjadi
bahan evaluasi seberapa besar keuntungan yang bisa didapatkan oleh KWT Sawung
Martani
“Tentunya kegiatan ini tidak
berhenti sampai disini saja, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya
seperti pengoptimalan pembibitan melalui kebun atau griya pembibitan” tutup Ulfah.