Iklan

,

MMD UB Melakukan Pemberdayaan Bank Sampah Di Desa Sumberporong yang Dijadikan Sebagai Kerajinan Ecobrick

Kabar Nusantara
Senin, 05 Agustus 2024, 15.05 WIB Last Updated 2024-08-05T10:31:02Z


Kabar Nusantara - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan desa. Kelompok 12 MMD UB 2024 yang terdiri dari 15 mahasiswa, ikut serta dalam pengabdian masyarakat di Desa Sumberporong. MMD merupakan salah satu proses pembelajaran yang diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk lebih mengenal kondisi nyata di masyarakat dan menstimulasi berpikir kritis atas realitas dan berkontribusi sebagai bagian dari solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. 


Kelompok 12 dengan Dosen Pembimbing Lapang Bapak Syahrul Sajidin, S.H., M.H mengadakan program kerja pemberdayaan Ibu-Ibu PKK terkait dengan pengelolaan limbah sampah plastik menjadi kerajinan ecobrick (18/07/2024) yang bertempat di Balai Desa Sumberporong. Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi terkait dengan pengenalan ecobrick yang kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung pembuatan ecobrick. Kegiatan ini merupakan manifestasi dari SDGs Desa point 15 yaitu Desa Peduli Lingkungan Darat untuk Mendukung program pemerintah terkait lingkungan hidup. Sosialiasi diberikan oleh perwakilan anggota kelompok 12, yaitu Ayunindya Lintang Gayatri (Ilmu politik) yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik yang tidak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Sosialisasi ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan dari Desa Sumberporong sendiri.



“Limbah plasik merupakan salah satu limbah yang berbahaya karena sulit terurai oleh tanah dan apabila dibakar dapat membahayakan kesehatan manusia karena mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu pernafasan. Sehingga dalam hal ini ecobrick dapat digunakan sebagai alternative dalam mendaur ulang sampah dan dihasilkan suatu produk yang tepat guna” Penjelasan Lintang. Sosialisasi ecobrick ini disambut baik oleh ibu-ibu PKK, hal ini sesuai dengan pernyataan dari salah satu ibu PKK bahwa “Kegiatan ini sangat menyenangkan dan menambah pengetahuan saya mengenai bagaimana cara pengelolaan sampah plastik dengan tepat. Ditambah pada waktu kegiatan kita secara langsung melakukan pembuatan ecobrick itu sendiri” ujar bu Hetty anggota ibu PKK Desa Sumberporong. Hasil akhir dari kerajinan ecobrick ini akan dipasang secara langsung pada salah satu wilayah di Desa Sumberporong, lebih tepatnya di RW 14. (aji)