Kabar Nusantara - Jakarta, Bertempat di kantor Walikota Jakarta Utara, Rabu (7/4), Komite Juang (KOM-JU) menyelenggarakan Simposium Nasional bersama para narasumber dan peserta dari segala penjuru daerah melalui webinar zoom meeting, kegiatan tersebut sebagai wujud upaya gerakan masyarakat melalui KOM-JU dalam mengawal semangat bersama terkait implementasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, maka dalam kegiatan kali ini menegaskan kembali agar pendidikan nasional membuat kurikulum berbasis pancasila dan bhinneka tunggal ika mulai dari tingkat TK/Paud.
Dengan menghadirkan narasumber
Puskurbuk Kemendikbud RI, DPD RI, PB PGRI, BPIP RI dan Pakar Falsafah Bhinneka
Tunggal Ika, serta peserta yang hadir dan antusias dalam kegiatan ini dari
berbagai unsur peserta dari lintas organisasi, lembaga dan komunitas, dosen,
guru, mahasiswa dan siswa, yang mengikuti kegiatan secara online melalui
webinar zoom, sebut saja dari Mahasiswa UBK Jakarta, STIPAR Ende, Guru SMP
Negeri 4 Tana Tidung, Guru SMA Negeri 11 Ambon, Mahasiswa Universitas Sumut,
TNI AD, PMII, Asosiatif Inclusslve UMKM, Guru SMA Negeri 1 Cukuh Balak Lampung,
Komunitas Rumah Pancasila, SMA Pusaka Abadi, UIN Sumatera Utara, Universitas
Sunan Giri Bojonegoro, Universitas Pamulang, Universitas Pamulang, STT Bethel
The Way Jakarta, Bang Japar, Guru SMU 111, Guru SD Asih Mulia, BKKBN, Karang
Taruna, Guru SMPN 29 Kota Tangerang, Barisan Pemuda Generasi Indonesia
(BAPEGESIS), Univ. Tribhuwana Tunggadewi Malang, Komunitas adat istiadat, Guru
SMA Budi Agung Jakarta, Guru SMP 286 jakarta, Guru SMP Negeri 290 Jakarta,
Universitas Brawijaya, Ansor, Dosen Universitas Negeri Malang, Dosen IKIP
Bandung, STIE Mulia Pratama, Pondok pesantren tahfidzul quran, SMK Yp Ippi
Petojo, Universitas Wiralodra, Guru SDN Tugu Utara 07, PSI, Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia (IP-KI), Yayasan al-khairiyah, Universitas
Krisnadwipayana, Guru TK Muslimat Al Badar, Pascasarjana Universitas Merdeka
Malang, Guru SMPN 1 Krangkeng Indramayu, Universitas Islam 45 bekasi, Komju,
Unisma, Gerakan Revolusi Demokratik, TLC, SDN 2 Pagar Dewa, Bawaslu Kota
Jakarta Utara, PHDI Wil. Jakarta Barat, Sahabat Garnusa Indonesia (SGI), Biro
Hukum Setda Prov Kepri, Dharma Suci, STAB Nalanda, RSPAD, SMA Pusaka Abadi, KNPI
Kec.Koja, SMP N 162, NTT, PDIP Depok, PWNU DKI Jakarta, Sumba Timur, ISTN, STIE
Trisakti, Dinas Sosial, Pusdiktop kodiklat TNI AD, SMPN 1 Krangkeng, STTOI
Sidikalang, Fisip UIN Surabaya, Padepokan kedhaton Ponorogo.
“Maka koalisi sangat diperlukan agar dapat mengawal simposium nasional ini
untuk dapat ditindak lanjuti bukan hanya pembicaraan yang selesai dalam forum
bahwa kami juga akan terus bersilaturahmi dan komunikasi dari narasumber yang
hadir dalam pertemuan ini untuk menyodorkan hasil gagasan atas rumusan yang
digagas yang mungkin akan kami bukukan”, tegas Apek Saiman Ketua Komju.
Dalam pertemuan tersebut
menghasilkan konsensus bersama dari berbagai narasumber dan peserta yang hadir
dalam webinar zoom, yakni 1) Kurikulum Pendidikan nasional berbasis Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika perlu didorong agar mempunyai kekuatan hukum; 2) BPIP
membuat bahan materi ajar terkait Pancasila terbuka untuk melakukan pertemuan
bersama dan siap menerima masukan dari komunitas atau lembaga serta lapisan
masyarakat yang fokus dalam hal tersebut dan juga mengenai bhinneka tunggal ika
untuk membuat bahan ajar untuk seluruh tingkat pendidikan 3) Menyusun peta
jalan bendidikan bersama dan
transformasi pendidkan reform Kurikulum serta tata kelola guru 4) Hasil
notulensi dan rumusan dalam pertemuan ini akan dibukukan dan dibawa ke DPD
untuk menjadi kajian agar kurikulum Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
mempunyai kekuatan hukum; Selanjutnya, 5) Bersama mengevaluasi,
memformulasikan, merumuskan Kembali kurikulum Pancasila dan bhinneka tunggal
ika masuk dalam pejalan Pendidikan.
Hadir dan memberikan sambutan
dalam simposium nasional tersebut Bapak Walikota Jakarta Utara Dr. Ali Maulana Hakim, SIP, M.Si. Untuk
kegiatan yang hadir secara offline di ruang fatahilah kantor walikota
administrasi Jakarta Utara sangat terbatas mengingat masih dalam masa pandemi
Covid-19, hadir mendampingi Bapak walikota dan mengawal kegiatan Wawan Budi
Rohma dari Asisten Administrasi dan Kesra, peserta lebih dari seratus melalui
zoom meeting dan yang tidak tertampung melalui youtube channel.
Ada nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang bisa diimplementasikan
dalam budaya kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara bersatu padu untuk
menyatukan komitmen berbagai masalah yang menghadang, “Saya sangat
mengapresiasi kegiatan ini untuk berharap kegiatan ini akan memberikan
kontribusi positif serta dorongan bagi seluruh masyarakat Jakarta Utara, untuk
menjaga kerukunan dan toleransi menuju masyarakat yang lebih maju tetap
semangat pantang menyerah untuk berkolaborasi menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.
Hadir dalam pertemuan tersebut Dr.
Yogi Anggraena, M.Si sebagai Koordinator Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi -
Puskurbuk (Mendikbud) memberikan materi tentang, Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai konsep kurikulum Pendidikan nasional. Dari perwakilan parlemen ada
dari senator DPD RI, mengenai pembangunan karakter Pendidikan berbasis
Pancasila, hadir pula perwakilan PB PGRI Bapak Dudung Abdul Qodir, M.Pd
menerangkan terkait transformasi pendidikan dalam Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika, dari perwakilan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI)
bagaimana agama, pancasila, dan keindonesiaan, merawat kepelbagaian meneguhkan
harmoni.
Banyak peserta melakukan
interkasi melalui zoom dan youtube, dalam sesi tanya jawab, salah satu penanya
Amirudin Sihombing memberikan pertanyaan kepada Dr. Yogi bahwasanya setiap
ganti kepemimpinan ganti kebijakan dalam Pendidikan dan kurikulum, bagaimana
Pancasila dan bhinneka tunggal ika dapat terus kesinambungan bangsa kedepan
tidak hanya berganti kepempinan ganti kebijakan.
Maka KOM-JU hadir dalam mengawal pemerintah untuk memasukan peta jalan Pendidikan nasional dan mempunyai kekuatan hukum yang jelas melalui kesadaran bersama serta dengan tegas KOM-JU mendesak agar revisi UU Sisdiknas agar memasukan Pancasila dan bhinneka tungggal ika menjadi basis kurikulum Pendidikan nasional serta menjadi bahan ajar dari berbagai tingkatan dari TK/Paud hingga perguruan tinggi.(Adit)