Kabar Nusantara - Kabupaten
Jombang mencatatkan penambahan pasien positif tertinggi dalam tiga bulan
terakhir. Hingga Sabtu kemarin (13/6), jumlah pasien terkonfirmasi positif
Covid-19 di Jombang bertambah 22 orang. Sehingga jumlah kumulatif menjadi 148
dan tetap tujuh besar di Jawa Timur.
Dari data yang diperoleh dari
laman infocovid19.jatimprov.go.id, per Sabtu (13/6) jumlah pasien terkonfirmasi
positif di Jombang secara kumulatif mencapai 148 orang. Artinya ada tambahan 22
kasus dari hari sebelumnya yang bertambah 12 kasus.
Sementara di tabel yang lain,
terlihat pula secara kumulatif ada 52 pasien dalam pengawasan (PDP), 677 orang
dalam pemantauan (ODP) dan 648 orang tanpa gejala (OTG). Seluruhnya jumlah
kumulatif yang ada di Jombang. Pantauan hingga pukul 19.20 WIB, belum ada
penjelasan secara detil di laman covid19.jombangkab.go.id terkait sebaran dan
kondisi tambahan pasien ini.
Dengan tambahan 22 pasien
terkonfirmasi positif ini membuat posisi Kabupaten Jombang menempati urutan
ke-7 dari 38 kabupaten di Jawa Timur. Jombang berada di bawah Kabupaten
Pasuruan di urutan ke-6 dengan 154 kasus. Dan mengejar Kabupaten Malang di posisi ke-8 dengan 128
pasien terkonfirmasi positif.
Dikonfirmasi terpisah, dr Pudji
Umbaran, Koordinator Bidang Penanganan Gugas PP Covid-19 Kabupaten Jombang membenarkan
adanya tambahan pasien positif utuk hari Sabtu kemarin. “Untuk tambahan ada,
tapi secara rinci kami belum mendapat datanya,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar
Jombang.
Ia hanya bisa merinci tiga
diantara tambahan pasien positif tersebut. Hal ini lantaran tiga orang yang
dimaksud sempat dirawat di RSUD Jombang. “Untuk sementara tiga tambahan yang
dari RSUD, dua masih dirawat, satunya lagi sudah meninggal dunia sebagai PDP,”
pungkasnya.
Sehari sebelumnya (12/6) juga ada
penambahan 12 kasus baru. Data yang dihimpun dari laman
covid19.jombangkab.go.id menyebutkan, 12 kasus baru itu tersebar di 12
kecamatan. Meliputi Kecamatan Peterongan yang bertambah tiga orang, Kecamatan
Sumobito satu orang dengan keterangan meninggal dunia, Kecamatan Jombang tambah
dua orang.
Lalu disusul Kecamatan Jogoroto
dua orang, Kecamatan Diwek satu orang, Kecamatan Kesamben satu orang, Kecamatan
Tembelang satu orang dan Kecamatan Ngusikan satu orang dengan keterangan
meninggal dunia.
Dari 12 kasus baru itu sebanyak
lima diantaranya merupakan PDP yang dirawat di RSUD Jombang, naik status
menjadi positif. Sisanya, sebanyak tujuh pasien berada di rumah sakit penyangga
yaitu di RSK Mojowarno dan RSUD Ploso.
Putus Rantai Covid-19 Belum
Berhasil
BERTAMBAHNYA kasus terkonfirmasi
positif Covid-19 di Jombang, menunjukkan upaya putus rantai virus belum
berhasil. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang menilai masih butuh upaya keras
melakukan pencegahan.
“Ini membuka mata semua pihak,
hasil sudah bisa dilihat. Artinya semua pihak bisa melihat fakta dan realita di
lapangan, masalah di sekitar kita masih sangat nyata dan besar. Jadi penularan
belum berhasil diputus,” kata Ketua IDI Jombang dr Achmad Iskandar Dzulqornain
kemarin (13/6).
Dijelaskan, berdasarkan kondisi
yang ada, banyak pasien positif baru yang bermunculan. Terlebih masih ada yang
tidak terkait dengan pasien sebelumnya. “Maksudnya baru ini belum jelas betul
kontaknya, artinya di sekitar kita masih ada ancaman penularan,” imbuhnya.
Menurutnya, Gugas PP belum
berhasil memutus rantai penularan virus. Katakan pada orang-orang yang selama
ini diketahui positif. Iskandar menilai, justru semakin mengkwatirkan ketika
ada temuan baru.
“Dari sisi tren, sebaran belum
mengkawatirkan, tetapi waspada. Akan menjadi berbahaya justru berasal dari
klaster baru yang belum jelas sumbernya. Berbeda ketika bertambah dari sumber
yang sudah diketahui, itu jauh lebih aman,” sambungnya.
Pihaknya juga mengkawatirkan
kondisi tersebut. “Karena jangan-jangan masih ada sumber yang masih berkeliaran
di sekitar kita,” terang dia. Kendati begitu tracing sangat diperlukan sebagai
upaya memutus tali rantai persebaran Covid-19.
“Jadi temuan positif ini jelas
karena sebagai hasil tracing yang intensif. Semakin banyak yang diperiksa, maka
sangat logis akan semakin banyak yang ketemu,” pungkas Iskandar. Sumber (radar)