Antrian Pemeriksaan Penumpang Oleh Tim Gugus Tugas Covid (Sumber)FB Berita Jombang
|
Kabar Nusantara - Kondisi pemeriksaan penumpang KAI yang datang oleh petugas Gugus Tugas Covid-19 Jombang banyak dikeluhkan masyarakat yang datang ke Kabupaten Jombang khususnya yang menggunakan moda transportasi Kereta Api yakni terkait pemeriksaan petugas covid-19 yang cukup lama. padahal masyarakat yang mayoritas warga jombang yang bekerja diluar kota ingin segera sampai rumah.
Niat pemerintah dan petugas baik
untuk mengecek kondisi penumpang yang datang ke jombang, hanya saja caranya
cukup lama dan manual. ungkap zain warga tambakberas yang bekerja di surabaya.
tiap hari kami yang datang diperiksa, mengisi formulir, padahal yang antri
cukup banyak yang pada akhhirnya berdesakan dan abai physical distancing , kemudian
KTP penumpang dipegang dan di foto oleh petugas. "proses nya cukup lama,
bahkan bisa berpotensi terjadi penularan baik itu bakteri maupun virus".
mestinya petugasnya harus lebih canggih bagaimana mengatasi hal ini. ungkap
zain.
Santri Melek Teknologi Informasi
(SAKTI) Jombang membangun Aplikasi untuk membantu pencegahan penyebaran
COVID-19 di kabupaten Jombang yang bernama JOGO COVID (Jombang Gateway Online
System to preventing Covid-19). Aplikasi ini didedikasikan untuk membantu Tim
Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 di Jombang.
Inovasi teknologi informasi yang
diinisiasi dosen Prodi Sistem Informasi Unipdu Jombang ini didasarkan pada
keluhan masyarakat yang datang ke Kabupaten Jombang khususnya yang menggunakan
moda transportasi Kereta Api.
Koordinator tim SAKTI Jombang, Mohamad Ali Murtadho S.Kom M.Kom
menjelaskan bahwa masyarakat mengeluhkan pemeriksaan dan pendataan yang
dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Jombang
di Stasiun Jombang, pasalnya pendataan tersebut dilakukan secara manual yang mengakibatkan
proses pemeriksaan membutuhkan waktu cukup lama. Sementara secara psikologis
semua orang yang tiba dari perjalanan ingin segera pulang, sehingga panjangnya
antrian membuat orang berdesak-desakan dan mengabaikan physical distancing.
Anggota aktif ISNU dan BAZNAS
Kabupaten Jombang tersebut menambahkan bahwa pemindahtanganan KTP dari
penumpang kereta api kepada petugas untuk difoto juga menjadi masalah
tersendiri yang berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19. “Pada kondisi
seperti ini, peran inovasi teknologi informasi sangat dibutuhkan.” terang Ali
yang juga tercatat sebagai Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Unipdu
Jombang.
Hal senada disampaikan Kepala
Laboratorium Pengembangan Sistem Informasi Unipdu Jombang Ivan Dwi Fibrian
S.Kom M.I.Kom M.Kom, menurutnya tujuan pemeriksaan dan pendataan penumpang
kereta api yang tiba di Jombang sangat baik, data yang dihasilkan diharapkan
dapat menjadi informasi penting untuk tracing penyebaran Covid-19 apabila
dikemudian hari ditemukan penumpang yang carier atau berpotensi sebagai pembawa
virus Covid-19. Namun, lanjut Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM)
Kabupaten Jombang tersebut, bila pendataan dilakukan secara manual dan
terburu-buru pasti data yang dihasilkan tidak maksimal, bahkan kalau datanya
tidak diorganisir dengan baik, pasti tidak dapat diolah dan tidak bisa
dimanfaatkan untuk pengambilan kebijakan. “Saat ini tim SAKTI Jombang yang
bermarkas di Unipdu, sedang menyiapkan aplikasi untuk membantu tugas Gugus
Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang” pungkasnya.
Tim SAKTI saat tunjukan aplikasi Jogo-Covid
|
Aplikasi yang dibangun tim SAKTI
Jombang tersebut bernama JOGO COVID kepanjangan dari Jombang Gateway Online
System to preventing Covid-19. Aplikasi ini didedikasikan untuk membantu Tim
Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 dalam pendataan para pendatang baik yang
menggunakan moda transportasi umum melalui penyekatan di stasiun kereta api
atau terminal bus, serta dalam pengembangannya akan digunakan untuk pelaporan
pendatang melalui RT disetiap desa/kelurahan di Kabupaten Jombang. Nufan Balafif
S.Kom MM senior programmer tim SAKTI menjelaskan bahwa aplikasi JOGO COVID
dibangun berbasis mobile android agar mudah digunakan oleh berbagai kalangan
masyarakat, pengoperasiannya juga sangat mudah dan cepat.
M Anshori Aris Widya S.HI S.Kom
M.Kom mobile programmer tim SAKTI menambahkan bahwa secara teknis penumpang
kereta atau siapapun yang akan datang ke jombang wajib mengisi konfirmasi
rencana kedatangan melalui aplikasi JOGO COVID, lalu penumpang wajib scan QR
Code dari aplikasi JOGO COVID di pintu keluar stasiun atau terminal sebagai
tanda kedatangan sekaligus data-data terkait penumpang tersebut akan direkam
oleh sistem kedalam database. “Data yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk
keperluan tracing tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang” jelasnya.
Apresiasi positif disampaikan
oleh Zainal Muttaqin salah satu alumni Prodi Sistem Informasi Unipdu Jombang
yang saat ini bekerja sebagai Humas Kantor Gubernur Jawa Timur, “saat ini
Teknologi Informasi bukan sekedar kebutuhan tapi sudah menjadi kewajiban
peradaban, siapa pun yang memiliki keahlian dibidang Teknologi Informasi/Sistem
Informasi akan mudah berkontribusi di masyarakat” tuturnya. Ia menyebutkan
bahwa aplikasi JOGO COVID yang didasarkan pada permasalahan pendataan pendatang
di Kabupaten Jombang sangat bermanfaat bila benar-benar menjadi perhatian
Pemerintah Kabupaten Jombang dan diimplementasikan dilapangan dengan baik demi
menjaga Jombang dalam menghadapi tatanan baru (new normal) nanti. (spr)