Iklan

,

Ratusan Peserta Ikuti CoP JakSehat Dinkes DKI Jakarta Bahas Penurunan Berat Badan dan Pencegahan Diabetes

Kabar Nusantara
Senin, 08 Desember 2025, 16.42 WIB Last Updated 2025-12-08T09:42:37Z


Kabar NusantaraKomunitas Praktik (Community of Practice/CoP) JakSehat Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali menggelar talkshow bertajuk “Turunkan Berat Badan, Ringankan Masa Depan dari Diabetes Mellitus dan Penyakit Tidak Menular Lainnya,” Senin (10/11/2025). Kegiatan yang diadakan secara luring dan daring ini diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari ASN, mahasiswa, kader kesehatan, dan masyarakat umum.

 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M, membuka acara dengan menegaskan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti obesitas dan diabetes, masih menjadi beban kesehatan utama yang wajib mendapat perhatian serius. “PTM, termasuk obesitas dan diabetes, terus meningkat dan menjadi penyebab utama kematian. Upaya pencegahan harus dilakukan mulai dari diri sendiri dengan menerapkan pola hidup sehat,” ujar Ani. Ia juga memandang CoP JakSehat sebagai wadah strategis untuk berbagi praktik baik dan memperkuat gerakan hidup sehat di masyarakat.

 

Dalam talkshow, empat narasumber lintas disiplin mengupas faktor risiko, pencegahan, dan perubahan perilaku terkait obesitas dan diabetes. Juni Astaty Nainggolan, SKM, M.Kes, menyampaikan fakta epidemiologi Jakarta, “Satu dari tiga orang dewasa di Jakarta mengalami overweight atau obesitas. Ini masalah serius yang perlu ditangani secara kolektif.” Dr. Mursida Syarifuddin, Sp.PD, FINASIM, memaparkan hubungan obesitas dengan diabetes tipe 2, “Lemak berlebih menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya memicu diabetes. Namun kondisi ini sangat bisa dicegah dengan penurunan berat badan yang terukur.” Dr. Arti Indira, Mgizi, SpGK, FINEM, mengingatkan pentingnya pola makan sehat yang realistis dan konsisten. Sedangkan dr. Caleb Leonardo Halim, Sp.KO, menekankan peran aktivitas fisik, khususnya latihan kardio dan beban, minimal selama 150 menit per minggu.


Talkshow ini merupakan bagian dari program Challenge “Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” yang berlangsung sejak 6 Oktober hingga 16 November 2025, mendorong masyarakat menjalankan aktivitas fisik dan pola makan sehat secara teratur serta mengikuti pemeriksaan kesehatan berkala.

 

Widyaiswara dari BPSDM DKI Jakarta sebagai pendamping CoP memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan CoP JakSehat. Ia mengatakan, “Kegiatan ini tempat berbagi asset pengetahuan yang berharga dan merupakan bagian dari manajemen pengetahuan yang efektif dalam memperkuat kapasitas komunitas dan pelayanan kesehatan.” Dr. Widiastuti, MKM, juga mengapresiasi kolaborasi ini sebagai contoh keberhasilan penerapan Community of Practice yang mampu menggerakkan perubahan positif di masyarakat.

 

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPSDM DKI Jakarta, Andhika Karuniawan Ananda, yang dihubungi secara terpisah, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan CoP yang berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari pimpinan. Ia menegaskan, “Pendampingan BPSDM akan terus mendukung agar CoP ini semakin berkembang dan berkelanjutan, sebagaimana komitmen kami untuk membangun budaya belajar dan berbagi pengetahuan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.”

 

Selain itu, Syaifulloh, Konsultan dari PT Madep sebagai pendamping program ini di BPSDM DKI Jakarta, menyebut bahwa enam siklus pengetahuan—identifikasi, pembuatan, penyimpanan, berbagi, pemanfaatan, dan pengayaan—telah diterapkan dengan baik di CoP JakSehat Dinkes DKI Jakarta. Menurutnya, siklus tersebut menjadi kerangka penting dalam memastikan pengetahuan yang dihasilkan CoP benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan.

Program ini mendapat dukungan kuat dari Dinas Kesehatan DKI dan mitra seperti PT Novo Nordisk Indonesia untuk terus mengedukasi dan mendorong perubahan gaya hidup sehat, sekaligus memperkuat sistem skrining kesehatan sebagai bagian dari strategi menekan prevalensi PTM.

CoP JakSehat menjadi ruang kolaborasi premium bagi tenaga kesehatan, ASN, komunitas, dan masyarakat dalam memperkuat kapasitas penanganan PTM secara kolektif, dengan antusiasme peserta yang terus meningkat sebagai bukti kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat demi masa depan yang lebih cerah.