![]() |
| Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, S.Pd., M.Pd., saat membuka kegiatan CoP Gliter Jak di Gedung KI Hajar Dewantara |
Kabar Nusantara - Komunitas Pembelajar (CoP) Glitter Jak mencatatkan
terobosan signifikan dalam ekosistem pembelajaran di lingkungan Pemprov DKI
Jakarta dengan sukses menyelenggarakan kegiatan "Kolaborasi Pentahelix:
Literasi Digital Transformasi Literasi dan Pendidikan di Era Kecerdasan
Artifisial" pada Senin, 24 November 2025.
Acara yang dipuji sebagai langkah
berani dan luar biasa ini berhasil mengintegrasikan lima unsur lembaga utama
(Pentahelix) dalam satu forum diskusi yang berfokus pada kesiapan Jakarta
menuju Kota Global dan Kota Pembelajar (Learning City).
Kolaborasi
Multi Aktor Menuju Jakarta Global City
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta,
Nahdiana, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya, memberikan apresiasi tinggi
terhadap model kolaborasi unik yang diterapkan Gliter Jak.
"CoP Gliter Jak membuktikan
diri sebagai komunitas pembelajar yang telah menerapkan Pentahelix dengan
keterhubungan Multi Aktor dan Multi Sumber Pengetahuan, yang
mencakup OPD, Akademisi, Komunitas, hingga Dunia Usaha. Model ini sejalan
dengan konsep Jakarta Knowledge Ecosystem yang sedang kami
kembangkan," tegas Nahdiana. "Kami berharap Gliter Jak terus
bertumbuh sebagai media belajar yang vital, berkontribusi mendukung Jakarta
menuju Kota Global dengan penguatan identitas sebagai Smart, Adaptif, and
Learning City (Kota Pembelajar)."
Guru
SMK dan SD Rasakan Manfaat Langsung
Antusiasme tinggi datang dari para
peserta, yang sebagian besar adalah tenaga pendidik. Dewi Armaini dari
SDN Cipinang Besar Selatan 16 Pagi, merasa sangat terkesan.
"Banyak ilmu dan informasi yang
saya dapatkan yang berhubungan dengan kewajiban saya sebagai pendidik untuk
meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi era kecerdasan artifisial,"
ungkap Dewi.
Senada dengan itu, Joko Sartono
dari SMK Negeri 34 Jakarta, yang mengalami pengalaman pertamanya mengikuti
acara dengan konsep Pentahelix, menilai acara ini sangat bermanfaat.
"Acara ini sangat luar biasa
karena melibatkan kolaborasi dari lima unsur lembaga, ini sangat keren,"
ujar Joko Sartono. Sebagai guru SMK, ia menekankan pentingnya bagi pendidik
untuk selalu memperbarui teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
Artificial Intelligence (AI). Ia berharap acara seperti ini dapat terus
dilanjutkan.
Dukungan
BPSDM dan Penguatan Model Knowledge Ecosystem
Widyaiswara pendamping, Ima
Rochimah, menegaskan bahwa model kolaborasi yang sukses ini merupakan
langkah maju dalam implementasi Manajemen Pengetahuan (KM) di Jakarta:
"CoP Gliter Jak telah berhasil
menerapkan model Pentahelix dengan keterhubungan Multi Aktor dan Multi
Sumber Pengetahuan. Hal ini sejalan dengan konsep Jakarta Knowledge
Ecosystem, sebuah model yang sedang kami kembangkan untuk mendukung Jakarta
menuju Kota Global," jelas Ima Rochimah. "Sebagai kota global,
Jakarta sangat perlu penguatan branding sebagai Smart, Adaptif,
and Learning City (Kota Pembelajar). Kami berharap CoP Gliter Jak terus
bertumbuh dan berkontribusi mendukung visi tersebut."
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat
Data dan Informasi (Kapusdatin) BPSDM Pemprov DKI Jakarta, Andhika
Karuniawan Ananda, menegaskan bahwa kegiatan CoP di Triwulan IV telah
menunjukkan peningkatan signifikan. “Kami berharap Gliter Jack terus bergerak
maju melaksanakan CoP secara organik dan terus menemukan aset pengetahuan baru
yang bisa di-sharing-kan kepada berbagai pihak,” ujar Andhika.
Apresiasi
dan Dorongan Penguatan Aset Pengetahuan
Penanggung Jawab sekaligus Pembina
Gliter Jak, Dr. Agus Ramdani, S.Sos, MAP, menyatakan kebanggaannya.
"Saya sangat bangga kepada Gliter Jak yang berani mengadakan terobosan
kegiatan yang belum pernah dilakukan komunitas lainnya. Dengan mengusung konsep
Literasi Digital, Gliter Jak membuktikan bahwa kolaborasi bisa dilakukan dengan
siapa saja," katanya.
Sebagai observer kegiatan, Deni
Casmadi, Konsultan PT Madep, menyampaikan apresiasi. "Kegiatan ini
perlu diapresiasi atas tingginya antusiasme peserta, sehingga berdampak pada
penyebaran pengetahuan yang tinggi. Kami berharap ada berbagi aset pengetahuan
yang lain sehingga layanan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terus optimal dalam
memberikan pelayanan pendidikan," tutur Deni Casmadi.
