![]() |
Kabar Nusantara - Universitas Diponegoro melalui Kegiatan KKN-Tematik dengan tema Zero Waste Farming System mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sukorejo Kabupaten Sragen yang merupakan salah satu Desa Kolaborasi Program IPTEK bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Tahun 2024. Desa Sukorejo yang terletak di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, menunjukkan komitmen yang kuat dalam pencegahan stunting. Untuk mewujudkan hal tersebut, Desa Sukorejo menjalin kerjasama lebih erat dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan memberikan pemahaman bagi masyarakat akan bahaya stunting dan pencegahannya.
Sejalan dengan itu, pada hari Kamis (24/10/2024), Tim KKN-Tematik bekerja sama dengan TP PKK Desa Sukorejo mengadakan penyuluhan di Balai Desa Sukorejo. Ketua TP PKK Desa Sukorejo, Ibu Eny, menyampaikan bahwa stunting menjadi masalah serius yang masih belum teratasi dengan baik di Desa Sukorejo. Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami perlambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan bernutrisi. Mengutip data BPS (2023) bahwa jumlah anak yang mengalami stunting di Jawa Tengah masih di angka 20,7%. Kondisi ini menuntut langkah-langkah konkret dari berbagai pihak dengan memanfaatkan sumber daya sekitar agar program dapat berkelanjutan, contohnya adalah ikan lele.
Lele sebagai jenis ikan air tawar konsumsi yang banyak dibudidayakan di Indonesia, memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan ikan salmon yang banyak diminati oleh masyarakat. Lele memiliki kandungan 20% protein, 7% lemak, kalsium, fosfor, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin B6.
Salah satu mahasiswa KKN Tematik, Tazkiya Salma Qonita menyampaikan sebuah inovasi berupa pengolahan daging ikan lele mejadi suatu produk pangan siap konsumsi. Desa Sukorejo memiliki potensi desa berupa peternakan ikan lele yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Lele indukan memiliki proporsi tubuh besar dan kurang diminati dibandingkan dengan lele konsumsi di pasaran. Ukuran tubuh yang besar membuat lele jenis ini untuk dijadikan suatu olahan. Nugget lele merupakan produk pangan alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi protein hewani dan dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Pengolahan lele menjadi nugget dilakukan dengan mempertahankan kualitas nutrisi yang terkandung di dalam lele.
Proses pengolahan lele menjadi nugget dimulai dengan pemilihan lele segar berkualitas. Setelah itu, lele dibersihkan kemudian dipisahkan dari duri dan kulit untuk diambil dagingnya. Daging lele dihaluskan dengan chopper kemudian dicampur dengan tepung tapioka serta bahan-bahan tambahan seperti rempah-rempah dan sayuran untuk meningkatkan kandungan nutrisi. Adonan nugget dikukus dan dicetak sesuai dengan keinginan, kemudian di goreng.
Kandungan nutrisi pada nugget lele memiliki berbagai manfaat penting bagi pertumbuhan anak. Nugget lele mengandung protein yang diperlukan untuk pertumbuhan otot dan jaringan tubuh. Selain itu, nugget lele mengandung asam lemak omega-6 untuk perkembangan otak dan sistem saraf, membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak. Nugget lele kaya akan vitamin B, vitamin D, dan mineral seperti kalsium dan fosfor, yang semuanya berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan kesehatan secara keseluruhan.
Pada akhir kegiatan seluruh anggota TP PKK memperoleh nugget lele yang telah siap konsumsi agar peserta dapat merasakan dan mengetahui rasa dari nugget lele kemudian merespon kegiatan dengan sangat positif terkait program ini. Ibu-Ibu TP PKK menyampaikan bahwa nugget lele memiliki cita rasa lezat sehingga dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan konsumsi protein hewani terutama untuk anak yang cukup sulit mengkonsumsi ikan. Ibu Ningsih sebagai salah satu anggota TP PKK, mengatakan bahwa “pengolahan lele menjadi nugget merupakan langkah yang bagus, apalagi untuk anak saya yang cukup susah mengonsumsi ikan”. Selain itu, program ini juga memberikan dapat memberikan dampak ekonomi bagi peternak lele. Pengolahan lele menjadi nugget dapat meningkatkan nilai jual dibandingkan jika dijual dalam keadaan ikan segar.
Inovasi pengelolaan lele menjadi langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting di Desa Sukorejo. Pengolahan lele menjadi nugget juga menunjukkan kolaborasi antara peternak, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah gizi anak. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan angka stunting di Desa Sukorejo dapat berkurang secara signifikan, dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.