Iklan

,

SEAMEO CECCEP Selenggarakan Pelatihan OHN di Brunei Darussalam

Selasa, 18 Juni 2024, 14.54 WIB Last Updated 2024-06-18T07:54:00Z


Kabar Nusantara
- The Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) dan Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam menyelenggarakan program pelatihan bertajuk "Our Happy Neighbourhood" (OHN) di Brunei Darussalam.


Acara itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dalam mendukung pendidikan anak usia dini melalui pendekatan holistik dan integratif. Pelatihan itu, dihadiri oleh guru dan kepala sekolah dari berbagai daerah di Brunei Darussalam.


Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, menyampaikan Brunei Darussalam menunjukkan komitmennya untuk mendukung pendidikan anak usia dini yang berkualitas. “Kami sangat menghargai kesempatan untuk belajar dan berbagi pengalaman di negara yang indah ini. Kami menantikan dampak positif yang akan dihasilkan," tutur Vina, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (17/6/2024).


OHN merupakan modul yang dikembangkan oleh SEAMEO CECCEP berdasarkan perspektif anak usia dini, dengan pendekatan holistik dan integratif. Modul itu menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyediakan pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Dengan memperkenalkan modul ini, SEAMEO CECCEP berharap dapat menyediakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.


“SEAMEO CECCEP percaya bahwa anak-anak adalah individu yang memiliki kemampuan dan kemandirian. Penting bagi kami untuk menghargai dan mengakui suara mereka. Modul kami juga mengadopsi pendekatan holistik dan integratif, yang berarti bahwa memberikan PAUD berkualitas tinggi membutuhkan upaya kolaboratif,” tuturnya.


Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,Kemendikbudristek RI, Komalasari, menekankan anak-anak adalah aset yang paling berharga untuk masa depan. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab  semua terkait untuk menyediakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak secara optimal. Pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut, dan Komalasari percaya bahwa dengan dukungan SEAMEO CECCEP dan upaya kolektif semua pihak, dapat tercapai hasil positif yang berdampak signifikan.


"Saya berharap para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, berpartisipasi aktif, dan berbagi pengalaman. Semoga ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini dapat diterapkan di lingkungan masing-masing, demi kemajuan pendidikan anak usia dini di Brunei Darussalam dan kawasan Asia Tenggara," tambahnya.


Direktur Sekolah di Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam, Marina Chek, menyoroti pentingnya mempromosikan kegiatan untuk anak usia dini dan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif untuk mencegah perundungan.


"Semua modul ini sangat berarti untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan anak-anak. Program OHN dapat memberikan dampak positif melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis proyek, sehingga dapat membekali pendidikan anak usia dini dalam berbagai situasi," ujarnya.


Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek RI, SEAMEO CECCEP, dan Kementerian Pendidikan Brunei. Landasan untuk pelatihan ini telah didiskusikan sejak dua tahun lalu di Bandung pada saat pertemuan SEAMEO CECCEP 2022 Governing Board, dan kini diskusi tersebut telah diwujudkan dalam sebuah program yang bermakna.


Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi tolak ukur untuk berkolaborasi di masa depan, memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pendidikan anak usia dini, dan memperkuat kemitraan antara negara-negara anggota SEAMEO.


Sekretaris Tetap Kementerian Lingkungan Hidup Brunei Darussalam, Samsiah, di Kementerian Pendidikan, Berakas. Sekretaris Tetap Brunei Darussalam memuji upaya yang dilakukan oleh SEAMEO-CECCEP untuk bekerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara termasuk dengan Brunei Darussalam.  “Harapannya agar program pelatihan untuk guru-guru PAUD di Brunei dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.


Sumber