Iklan

,

Dunia Pendidikan Didorong Segera Adopsi Inovasi Digital

Selasa, 18 Juni 2024, 13.50 WIB Last Updated 2024-06-18T06:50:00Z


Kabar Nusantara
- Dunia pendidikan tinggi didorong segera mengadopsi berbagai inovasi dan perkembangan teknologi digital untuk mencukupi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital yang mumpuni.


“Dunia pendidikan khususnya dan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia juga bisa secepatnya dan segera melakukan adopsi terhadap berbagai perkembangan yang terjadi di masa depan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo), Budi Arie Setiadi, saat memberikan Orasi Ilmiah di prosesi wisuda ke-X Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Gedung Sasono Langeng Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, seperti dilansir pada Senin (17/6/2024).


Budi Arie mengatakan, dalam lima tahun ke depan, terdapat tiga profesi teratas yang akan makin dibutuhkan untuk menghadapi laju transformasi digital, yaitu Spesialis kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) dan Machine Learning, Robotics Engineers, dan Arsitek Database.


Laju transformasi digital juga dinilai menyebabkan keterampilan digital menduduki peringkat ketiga sebagai salah satu jenis keterampilan yang paling diminati di dunia.


“Sebanyak 65 persen pekerjaan mengharuskan para pekerja untuk memiliki keterampilan di bidang AI," jelasnya.


Menurut Budi Arie, ada beberapa tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan guna menyokong transformasi digital.


"Jika tantangan ini tidak terselesaikan, akan ada 85 juta pekerjaan yang tidak terisi pada tahun 2030," kata dia.


Oleh karena itu, Menkominfo mendorong dunia pendidikan mengembangkan tiga kompetensi utama atau digital triathletes.


"Pertama, digital strategist yang mampu merespons tren pasar, kedua digital innovator yang dapat mendorong inovasi berbasis data. Ketiga digital driver yang memiliki kemampuan untuk memulai kolaborasi strategis dengan ketangkasan yang kuat," katanya.


Lebih lanjut Budi Arie mengatakan, untuk menyiapkan talenta digital nasional yang mumpuni, Kementerian Kominfo menjalankan Program Pengembangan SDM Bidang Digital yang mencakup tiga tingkat kecakapan, yakni dasar menengah dan lanjut.


Pada tingkat dasar, Kementerian Kominfo melaksanakan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat dan pemanfaatan ruang digital yang produktif.


"Di tingkat menengah, Digital Talent Scholarship (DTS) hadir untuk memberikan pelatihan keahlian teknologi digital seperti Cyber Security, Artificial Intelligence, Cloud Computing, Big Data Analytics, dan Digital Marketing," imbuh Menkominfo.


Pada tingkat lanjut, Kementerian Kominfo menyediakan Digital Leadership Academy (DLA) untuk memberikan pelatihan kepemimpinan digital kepada para C-Level, pimpinan, dan pengambil kebijakan dari sektor privat maupun publik. 


"Selain itu, Kementerian Kominfo juga menyediakan Program Beasiswa S2 bekerja sama dengan kampus ternama baik di dalam maupun luar negeri. Dengan tema-tema terkait transformasi digital. Beasiswa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum yang memiliki latar belakang pekerjaan di sektor digital atau pelaku startup lokal," tutup Budi Arie Setiadi.


Turut hadir dalam acara itu, Ketua Umum PBNU Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, Rektor UNUSIA Juri Ardiantoro Ph.D. serta Dewan Senat dan Sivitas Akademika UNUSIA.


Sumber