Kabar Nusantara – Solusi Anak Sulit Makan
Umumnya, anak susah makan dimulai setelah mereka
menginjak usia satu tahun. Pada saat itu, pertumbuhan anak melambat jika
dibandingkan masa sebelumnya. Hal ini juga menurunkan selera makannya. Sehingga
sering kali yang tampak adalah anak makan lebih sedikit.
Mengenali Permasalahan Kesulitan Makan
Saat anak menolak untuk makan dan disikapi secara
keliru oleh orang tua, hal tersebut dapat memicu suasana yang tidak
menyenangkan dan penuh tekanan bagi kedua pihak. Itu sebabnya, niat orang tua
dalam memberikan nutrisi terbaik harus diiringi dengan ketelitian melihat
kondisi anak. Anak susah makan bisa saja rewel atau bersikap lebih menyebalkan
dibanding biasanya.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang kerap
timbul, berkaitan dengan perilaku anak susah makan, di antaranya:
Menolak makan
Bagi anak, makan adalah keterampilan yang baru
dikuasainya. Memilih apa yang ingin dia masukkan ke mulut menjadi hal yang
sangat penting. Tidak heran jika sebagian anak bisa menghabiskan yang
disediakan oleh orang tua pada hari pertama, tapi menolak pada keesokan
harinya. Ketika pikirannya berubah, maka demikian juga selera makannya.
Saran: Anak biasanya memakan apa yang dibutuhkan.
Ketika selama satu hari, anak benar-benar menolak makan, jangan hilang
kesabaran. Dibandingkan memusingkan diri dengan asupan kalori yang kurang
selama hari itu, sebaiknya Anda menghitung asupannya selama satu minggu
sebelumnya. Kerap kali orang tua merasa terkejut bahwa asupan makanan anaknya
sebenarnya sudah terpenuhi.
Hanya memilih makanan tertentuBagi anak-anak berusia tiga tahun ke bawah, mengonsumsi makanan padat adalah hal baru. Diperlukan waktu agar mereka terbiasa dengan ragam warna, rasa, dan tekstur. Saat ini, anak juga belajar untuk mandiri dan memutuskan pilihan sendiri, termasuk makanan apa saja yang masuk ke dalam mulutnya.
Saran: Perkenalkan makanan yang baru secara
perlahan pada anak susah makan. Setelah disajikan beberapa kali, anak biasanya
tertarik untuk mengonsumsinya. Sayuran merupakan salah satu jenis makanan yang
kerap ditolak anak. Sajikan satu jenis sayuran saja, agar anak tidak
kebingungan. Upayakan waktu makan tidak berdekatan dengan waktu tidur, karena
rasa lelah juga dapat memengaruhi keengganan anak mencoba makanan baru.
Hanya mau makanan cepat saji
Makanan siap saji yang digemari anak biasanya yang mengandung gula atau lemak tinggi, dengan kandungan gizi yang rendah. Seperti, permen, kentang goreng, atau minuman bersoda.
Saran: Jangan menyimpan makanan cepat saji di rumah
Anda. Sediakan makanan yang lebih sehat yang dapat lebih mudah diraihnya.
Sajikan buah melon dengan campuran yogurt, atau jus buah yang dihiasi stroberi
atau irisan pisang di atasnya. Pisang atau ubi yang dikukus juga bisa menjadi
alternatif pengganti kentang goreng.
Menolak makan setelah kemarin banyak makan
Hal ini sangat umum pada anak usia 12 bulan hingga tiga tahun. Menurut ahli nutrisi, orang tua tidak perlu membesar-besarkan hal ini. Anak-anak mampu mengenali rasa lapar, terkadang lebih baik dibandingkan orang dewasa. Ada kalanya selera makan anak tampak besar, kemudian terjadi sebaliknya di keesokan hari. Hal ini sangat wajar terjadi.
Saran: Orang tua sebaiknya menghindari memaksa anak
susah makan pada saat ini. Tentukan batas waktu untuk anak Anda mengonsumsi
makanan yang telah disediakan. Minta anak untuk makan tidak melebihi batas
waktu yang telah Anda tentukan. Selain itu, batasi konsumsi jus dan susu.
Terlalu banyak asupan kedua minuman tersebut, dapat membuat nafsu makannya
menurun.
Makan satu jenis makanan saja
Bukan sesuatu yang aneh jika tiba-tiba anak susah makan selama beberapa hari hingga hitungan minggu, atau hanya mau makan satu jenis makanan saja. Salah satu alasannya adalah anak tertarik dengan makanan yang rasanya sudah dia kenali. Hanya saja, pola makan seperti itu sering kali membuat orang tua kebingungan.
Saran: Orang tua sebaiknya tetap tenang dan tetap
menawarkan pilihan makanan lain, tanpa memaksa. Untuk anak yang sudah lebih besar,
Anda dapat mengatur strategi dengan mengajaknya ke supermarket. Minta dia untuk
memilih dua jenis buah, dua jenis sayur, atau satu jenis camilan. Setiba di
rumah, ajak dia menyiapkan makanan sebelum mengonsumsinya.
Menolak makanan atau minuman favorit secara
tiba-tiba
Bisa saja sayuran menjadi salah satu jenis makanan
yang lahap dimakan Si Kecil, namun pada suatu hari dia tiba-tiba menolaknya.
Atau mungkin anak tiba-tiba tidak lagi mau minum susu yang biasa dikonsumsi
tiap hari.
Saran: Jangan panik, hal itu mungkin hanya sementara. Namun bisa menjadi masalah, jika orang tua salah menanggapinya. Saat anak tidak mau makan hari ini, maka bukan berarti dia tidak akan suka selamanya. Tetap tawarkan makanan yang ditolak anak pada hari berikutnya. Jika anak menolak minum susu, sebaiknya orang tua memberikan asupan gizi yang mengandung susu, seperti yogurt atau keju. Atau jika anak menolak sayur, seimbangkan asupan nutrisi dari buah-buahan untuk sementara.
Membuat Suasana Makan yang Menyenangkan
Bagi anak-anak, makan termasuk dalam proses
pembelajaran dan eksplorasi. Untuk membantu menambah selera makan pada anak
usah makan, orang tua dapat melakukan kegiatan, seperti:
Mengadakan acara makan keluarga dengan rutin.
Biarkan anak melihat Anda mengonsumsi beragam jenis makanan dan berkomentar
positif terhadapnya.
Biasakan waktu makan yang konsisten, yaitu tiga
kali waktu makan utama dan dua kali makan camilan tiap hari. Batasi waktu
sekitar 30 menit untuk tiap waktu makan. Buatlah keadaan tersebut nyaman
untuknya.
Biarkan anak makan dengan mandiri. Buat makanan
praktis yang dapat dipegang dan dimasukkan ke dalam mulut anak dengan mudah.
Berikan hanya 1-2 jenis makanan pada anak saat
makan. Berikan dalam porsi kecil.
Gunakan perlengkapan makan dengan gambar dan
warna-warni menarik.
Mengundang anak-anak lain untuk makan bersama. Bagi
anak yang susah makan, mereka cenderung makan lebih banyak ketika bersama teman
sebayanya.
Jauhkan televisi, permainan, binatang peliharaan,
dan hal-hal yang memengaruhi perhatiannya saat makan.
Libatkan anak-anak saat memroses makanan yang
dihidangkan. Mulai dari membeli, membersihkan, hingga memasak dan menyajikan
untuk mendorongnya lebih berselera.
Untuk memastikan kecukupan gizi anak, orang tua
dapat membuat catatan. Tulis seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi anak
selama seminggu. Periksa apakah anak telah menerima asupan dari empat kelompok
gizi utama yaitu karbohidrat, protein, produk olahan susu, buah dan sayuran.
Jika anak Anda masih mengonsumsi makanan dari tiap kelompok gizi tersebut, maka
Anda tidak perlu merasa khawatir.
Anak susah makan bukanlah perkara yang mudah untuk
ditangani. Diperlukan perhatian dan kesabaran ekstra untuk mengatasinya. Namun
jika Anda masih belum yakin terhadap asupan gizi anak atau menyebabkan berat badan
anak sulit bertambah, maka disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi langsung
kepada ahli gizi atau dokter spesialis anak.