Iklan

,

Perkuat Visi Jakarta Kota Global: BPSDM DKI Petakan Kompleksitas Masalah Menggunakan System Thinking KUMU

Kabar Nusantara
Senin, 08 Desember 2025, 16.48 WIB Last Updated 2025-12-08T09:51:09Z



Kabar Nusantara - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta semakin menajamkan kapasitas berpikir strategis para pegawainya melalui kegiatan pendampingan Komunitas Pembelajar (CoP) Wonderful of  Widiaiswara (WoW). Dengan tema strategis "Mapping the Jakarta Global City Complexity using KUMU", sesi ini berfokus pada pemahaman system thinking dan visualisasi data kompleks.

Acara dilaksanakan di Perpusakaan HB. Jasin Gedung Ali Sadikin Taman Ismail Marzuki dan dihadiri oleh para anggota CoP. Tampil sebagai pemantik materi adalah Dr. Ir. Yurianto, M.A. (Widyaiswara Ahli Utama) dan Dr. Hari Soesanto, S.TP., M.Si. (Widyaiswara Ahli Madya).


Memecahkan Masalah dengan Pola Pikir Sistemik

Sesi diskusi ini berfokus pada pemahaman system thinking melalui praktik pemetaan menggunakan platform KUMU.io. Peserta diperkenalkan pada cara melihat persoalan secara menyeluruh—bukan hanya dari satu sudut pandang—sehingga mampu menangkap keterkaitan antaraktor, kebijakan, dinamika sosial, serta faktor-faktor yang membentuk kompleksitas masalah.


Moderator kegiatan, Dr. Ricki Marojahan, S.T., M.Sc. (Widyaiswara Ahli Madya), mengatakan bahwa materi ini sangat bagus dan penting dikuasai dalam rangka memperkuat pola pikir dalam memecahkan masalah.

Dr. Hari Soesanto menekankan relevansi penggunaan tools ini bagi birokrasi Jakarta.


"BPSDM Provinsi DKI Jakarta akan selalu memberikan manfaat yang besar untuk para ASN DKI Jakarta. Untuk sesi ini, konteksnya adalah bagaimana system thinking menggunakan tools KUMU ini bisa digunakan untuk melakukan system modelling. Dengan system thinking, kita bisa melakukan agregasi yang lebih makro, dan tools KUMU akan sangat memudahkan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan pemetaan sistem pemerintahan, stakeholder, dan Social Network Analysis yang berguna untuk meningkatkan rating Jakarta Kota Global ke depannya," jelas Dr. Hari Soesanto.

Sementara itu, Dr. Yurianto menimpali bahwa materi ini sangat konstruktif sebagai dasar pengambilan kebijakan.


"Materi ini saya kira sangat konstruktif sebagai dasar untuk memutuskan suatu kebijakan, karena ini adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk bisa menentukan suatu permasalahan, walaupun mungkin detailnya masih memerlukan data yang lebih akurat," tambah Dr. Yurianto.


Implementasi dan Dampak Pembelajaran

Selama kegiatan, peserta belajar langsung membangun peta sistem di KUMU.io, mulai dari membuat elemen, menggambar hubungan, memberi label, hingga membaca pola keterkaitan yang terbentuk. Pemetaan menggunakan KUMU.io membuka ruang bagi peserta untuk membangun gambaran besar secara visual, sekaligus menajamkan kapasitas mereka dalam merancang intervensi yang lebih strategis dan berkelanjutan.

Salah satu peserta dari Widyaiswara Ahli Utama, Hariyanto, memberikan masukan praktis. Ia mengatakan ada metodologi menulis sederhana yang bisa digunakan untuk menulis karya tulis ilmiah sebagai implementasi materi ini, yaitu dengan menggunakan pola Apa, Mengapa, dan Bagaimana agar setiap orang bisa menulis dengan cepat dan tepat. Peserta lainnya, Sarah Hidayati, menambahkan bahwa materi ini bisa menjadi cara cerdas dalam memahami dan memecahkan masalah secara signifikan.


Penguatan Budaya Kolaboratif dan Knowledge Sharing

Widyaiswara pendamping, Neny Rahmawati, M.Pd., mengapresiasi kegiatan CoP ini. Ia mengatakan bahwa kegiatan TW4 akan semakin memperkuat knowledge sharing sehingga bisa menjadi kebutuhan berbagi belajar dengan menggunakan semua aset yang ada.


Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPSDM, Andhika Karuniawan Ananda, yang juga menghadiri kegiatan ini, menegaskan pentingnya inisiatif tersebut:

Saya mengapresiasi seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif, bertukar pengalaman, dan bersama-sama merumuskan strategi perbaikan kerja. Inilah esensi dari organisasi pembelajar kita tumbuh melalui berbagi pengetahuan, mendengarkan perspektif, dan memperkuat komitmen bersama. Ke depan, kami mendorong agar CoP WoW ini terus dilaksanakan secara berkala, diperkaya dengan data, insight, dan dokumentasi pembelajaran yang sistematis. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin kegiatan seperti ini akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan kapasitas aparatur serta kualitas layanan publik di Jakarta.


"Kegiatan Community of Practice (CoP) Ways of Working ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat budaya kerja kolaboratif di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Melalui CoP, kita bukan hanya saling berbagi praktik baik, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai kerja modern seperti adaptivitas, kolaborasi, inovasi, dan orientasi hasil dapat terinternalisasi dengan lebih kuat di setiap perangkat daerah," ujar Andhika.


Sebagai observer kegiatan, Konsultan PT Madep memberikan pandangan luas terhadap inisiatif BPSDM ini. Kegiatan Community of Practice (CoP) Ways of Working (WoW) yang diselenggarakan oleh BPSDM DKI Jakarta hari ini menunjukkan komitmen kuat perangkat daerah dalam memperkuat budaya kolaboratif, meningkatkan kapasitas SDM, serta menciptakan ekosistem kerja yang lebih adaptif dan berbasis pembelajaran," kata konsultan PT Madep.


"Kami merekomendasikan agar forum CoP WoW ini terus dilanjutkan secara berkala, difasilitasi dengan dokumentasi pengetahuan yang terstruktur, serta diperkuat dengan praktik mentoring antar-unit. Dengan demikian, CoP WoW dapat menjadi CoP strategis dalam memperkuat budaya kerja produktif dan berkelanjutan di seluruh perangkat daerah DKI Jakarta."


Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BPSDM Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat budaya berbagi pengetahuan (knowledge sharing) melalui Komunitas Pembelajar, sebagai langkah nyata mewujudkan birokrasi adaptif menuju Jakarta Kota Global.