Kabar Nusantara - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta semakin menajamkan kapasitas berpikir strategis para pegawainya melalui kegiatan pendampingan Komunitas Pembelajar (CoP) Wonderful of Widiaiswara (WoW). Dengan tema strategis "Mapping the Jakarta Global City Complexity using KUMU", sesi ini berfokus pada pemahaman system thinking dan visualisasi data kompleks.
Acara
dilaksanakan di Perpusakaan HB. Jasin Gedung Ali Sadikin Taman Ismail Marzuki
dan dihadiri oleh para anggota CoP. Tampil sebagai pemantik materi adalah Dr.
Ir. Yurianto, M.A. (Widyaiswara Ahli Utama) dan Dr. Hari Soesanto,
S.TP., M.Si. (Widyaiswara Ahli Madya).
Memecahkan Masalah dengan Pola Pikir Sistemik
Sesi
diskusi ini berfokus pada pemahaman system thinking melalui praktik
pemetaan menggunakan platform KUMU.io. Peserta diperkenalkan pada cara
melihat persoalan secara menyeluruh—bukan hanya dari satu sudut
pandang—sehingga mampu menangkap keterkaitan antaraktor, kebijakan, dinamika
sosial, serta faktor-faktor yang membentuk kompleksitas masalah.
Moderator
kegiatan, Dr. Ricki Marojahan, S.T., M.Sc. (Widyaiswara Ahli Madya),
mengatakan bahwa materi ini sangat bagus dan penting dikuasai dalam rangka
memperkuat pola pikir dalam memecahkan masalah.
Dr.
Hari Soesanto menekankan relevansi penggunaan tools ini bagi birokrasi
Jakarta.
"BPSDM
Provinsi DKI Jakarta akan selalu memberikan manfaat yang besar untuk para ASN
DKI Jakarta. Untuk sesi ini, konteksnya adalah bagaimana system thinking
menggunakan tools KUMU ini bisa digunakan untuk melakukan system
modelling. Dengan system thinking, kita bisa melakukan agregasi yang
lebih makro, dan tools KUMU akan sangat memudahkan Pemprov DKI Jakarta
dalam melakukan pemetaan sistem pemerintahan, stakeholder, dan Social
Network Analysis yang berguna untuk meningkatkan rating Jakarta Kota
Global ke depannya," jelas Dr. Hari Soesanto.
Sementara
itu, Dr. Yurianto menimpali bahwa materi ini sangat konstruktif sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
"Materi
ini saya kira sangat konstruktif sebagai dasar untuk memutuskan suatu
kebijakan, karena ini adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk bisa
menentukan suatu permasalahan, walaupun mungkin detailnya masih memerlukan data
yang lebih akurat," tambah Dr. Yurianto.
Implementasi dan Dampak Pembelajaran
Selama
kegiatan, peserta belajar langsung membangun peta sistem di KUMU.io, mulai dari
membuat elemen, menggambar hubungan, memberi label, hingga membaca pola
keterkaitan yang terbentuk. Pemetaan menggunakan KUMU.io membuka ruang bagi
peserta untuk membangun gambaran besar secara visual, sekaligus menajamkan
kapasitas mereka dalam merancang intervensi yang lebih strategis dan
berkelanjutan.
Salah
satu peserta dari Widyaiswara Ahli Utama, Hariyanto, memberikan masukan
praktis. Ia mengatakan ada metodologi menulis sederhana yang bisa digunakan
untuk menulis karya tulis ilmiah sebagai implementasi materi ini, yaitu dengan
menggunakan pola Apa, Mengapa, dan Bagaimana agar setiap orang bisa
menulis dengan cepat dan tepat. Peserta lainnya, Sarah Hidayati,
menambahkan bahwa materi ini bisa menjadi cara cerdas dalam memahami dan
memecahkan masalah secara signifikan.
Penguatan Budaya Kolaboratif dan Knowledge
Sharing
Widyaiswara
pendamping, Neny Rahmawati, M.Pd., mengapresiasi kegiatan CoP ini. Ia
mengatakan bahwa kegiatan TW4 akan semakin memperkuat knowledge sharing
sehingga bisa menjadi kebutuhan berbagi belajar dengan menggunakan semua aset
yang ada.
Kepala
Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPSDM, Andhika Karuniawan Ananda,
yang juga menghadiri kegiatan ini, menegaskan pentingnya inisiatif tersebut:
Saya
mengapresiasi seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif, bertukar
pengalaman, dan bersama-sama merumuskan strategi perbaikan kerja. Inilah
esensi dari organisasi pembelajar kita tumbuh melalui berbagi pengetahuan,
mendengarkan perspektif, dan memperkuat komitmen bersama. Ke depan, kami
mendorong agar CoP WoW ini terus dilaksanakan secara berkala, diperkaya dengan
data, insight, dan dokumentasi pembelajaran yang sistematis. Dengan
dukungan semua pihak, saya yakin kegiatan seperti ini akan membawa dampak
signifikan bagi peningkatan kapasitas aparatur serta kualitas layanan publik di
Jakarta.
"Kegiatan
Community of Practice (CoP) Ways of Working ini merupakan langkah
strategis untuk memperkuat budaya kerja kolaboratif di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta. Melalui CoP, kita bukan hanya saling berbagi praktik
baik, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai kerja modern seperti adaptivitas,
kolaborasi, inovasi, dan orientasi hasil dapat terinternalisasi dengan
lebih kuat di setiap perangkat daerah," ujar Andhika.
Sebagai
observer kegiatan, Konsultan PT Madep memberikan pandangan luas
terhadap inisiatif BPSDM ini. Kegiatan Community of Practice (CoP) Ways of
Working (WoW) yang diselenggarakan oleh BPSDM DKI Jakarta hari ini
menunjukkan komitmen kuat perangkat daerah dalam memperkuat budaya kolaboratif,
meningkatkan kapasitas SDM, serta menciptakan ekosistem kerja yang lebih
adaptif dan berbasis pembelajaran," kata konsultan PT Madep.
"Kami
merekomendasikan agar forum CoP WoW ini terus dilanjutkan secara berkala,
difasilitasi dengan dokumentasi pengetahuan yang terstruktur, serta diperkuat
dengan praktik mentoring antar-unit. Dengan demikian, CoP WoW dapat
menjadi CoP strategis dalam memperkuat budaya kerja produktif dan berkelanjutan
di seluruh perangkat daerah DKI Jakarta."
Kegiatan
ini merupakan bagian dari komitmen BPSDM Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat
budaya berbagi pengetahuan (knowledge sharing) melalui Komunitas
Pembelajar, sebagai langkah nyata mewujudkan birokrasi adaptif menuju Jakarta
Kota Global.