Kabar Nusantara - Jombang, 27 Oktober 2025, Pusat Studi Wanita Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang bekerja sama dengan Majelis Ta’lim Muslimah dan Sahabat Dakwah Almahyra menggelar Seminar Inspiratif bertema “Menjadi Ibu yang Membentuk Generasi Hebat dan Berkarakter” di Auditorium Unipdu Jombang, Senin (27/10).
Kegiatan ini menghadirkan Bunda Hj. Dewi Yull, seorang artis sekaligus inspirator kebaikan, serta turut didampingi oleh Ustadz Hilman Abu Attaqy, M.Pd.
Seminar ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari dosen, mahasiswi, hingga ibu-ibu majelis taklim yang antusias mengikuti jalannya acara.
Dalam sambutannya, Ning Arifah Retnowuni, S.Psi., M.Kes., selaku Direktur Pusat Studi Wanita Unipdu sekaligus Ketua Pelaksana, menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme peserta yang tinggi.
“Tujuan seminar hari ini adalah untuk mengingatkan kita semua, khususnya para ibu, tentang pentingnya mendidik putra-putri kita agar menjadi generasi yang berakhlak dan berkarakter mulia,” ujarnya.
![]() |
| Rektor Unipdu (kiri) dan Direktur PSW Unipdu (kanan) |
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Dr. dr. Zulfikar As’ad, M.MR, yang juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
“Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun kesadaran spiritual dan tanggung jawab sosial para orang tua, terutama kaum ibu, dalam membentuk karakter anak bangsa,” tuturnya dalam sambutan pembukaannya.
Setelah itu, doa bersama dipimpin oleh Sekretaris Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum, Dra. Hj. Niswah Qonita As’ad, yang mendoakan agar kegiatan berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh peserta.
Acara dipandu oleh Ustadz Hilman Abu Attaqy, M.Pd, selaku moderator yang mewakili Sahabat Dakwah Almahyra. Suasana berlangsung khidmat dan penuh semangat sejak awal hingga akhir sesi.
Dalam sesi inti, Bunda Hj. Dewi Yull membagikan kisah inspiratif tentang peran ibu dalam mendidik anak dan menghadapi berbagai ujian kehidupan. Ia menuturkan bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak daripada laki-laki, dan setiap ibu memiliki kehebatan tersendiri yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
“Saya diberi amanah empat anak. Dua di antaranya adalah anak tuna rungu. Di tengah kesibukan saya, saya belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan mereka. Itulah bentuk cinta dan perjuangan seorang ibu,” ungkapnya dengan penuh haru.
Bunda Dewi Yull juga berpesan agar para orang tua senantiasa bersyukur dan sabar dalam mendidik anak-anaknya.
“Ketika kita diberi anak yang sempurna, bersyukurlah. Tapi ketika kita diberi anak dengan keterbatasan, itu bukan ujian, melainkan cara Allah mendidik kita menjadi orang tua yang lebih kuat,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya komunikasi yang lembut kepada anak, sebab kemarahan dengan nada tinggi dapat meninggalkan memori yang membekas dalam diri mereka.
“Anak-anak memiliki core memory. Kalau kita sering memarahi dengan nada tinggi, itu bisa terekam dalam hatinya. Dan sebagai seorang ibu kita harus memiliki mental yg kuat supaya bisa menularkan kebaikan untuk anak kita juga.
Seminar dituSeminar ditutup dengan refleksi bersama dan pesan spiritual dari narasumber, yang mengingatkan pentingnya doa ibu dalam membimbing dan menjaga anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi berakhlak mulia.
Melalui kegiatan ini, Pusat Studi Wanita Unipdu berharap agar para ibu, khususnya di lingkungan pesantren dan masyarakat Jombang, semakin termotivasi untuk menjadi madrasah pertama yang menanamkan nilai moral dan karakter pada anak-anaknya dan Kita harus terus berbaik sangka terhadap kehendak Allah.tup dengan refleksi bersama dan pesan spiritual dari narasumber, yang mengingatkan pentingnya doa ibu dalam membimbing dan menjaga anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi berakhlak mulia.
Melalui kegiatan ini, Pusat Studi Wanita Unipdu berharap agar para ibu, khususnya di lingkungan pesantren dan masyarakat Jombang, semakin termotivasi untuk menjadi madrasah pertama yang menanamkan nilai moral dan karakter pada anak-anaknya dan Kita harus terus berbaik sangka terhadap kehendak Allah.



