Kabar Nusantara - Jakarta, Tim Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pemuda Persaudaraan Muslim Indonesia (Litbang GP Parmusi) kembali mengungkap dinamika pemberitaan daring/online di Indonesia selama beberapa bulan terakhir, menjelang menaiknya tensi muktamar PPP. Hasil miniresearch dari periode Desember 2024 s/d Agustus 2025, menggunakan metode Pipeline NLP yang terintegrasi, dengan menganalisis 1.350 Artikel di media nasional. Ini dilakukan untuk menilai popularitas (volume dan engagement) serta sentiment media online terhadap empat tokoh yang memiliki nilai strategis dan mengemuka menjadi calon Ketua Umum PPP di muktamar X pada akhir September 2025 mendatang yaitu: H. Sandiaga Uno, H. Agus Suparmanto, K.H Husnan Bey Fananie, H.Muhammad Mardiono, menggunakan analisa kualitatif model BERT-Indo.
Hasil Temuan Utama Sandiaga Uno masih menjadi terpopuler di media, dengan rata-rata interaksi 1.200 per berita media online, disusul dengan H. Agus Suparmanto dengan rata-rata 1.000 Interaksi. Interaksi mencakup shares, likes, dan comments yang tersedia di masing-masing platform media. Sementara untuk sentimen positif pemberitaan, K.H Husnan Bey Fananie masih menjadi dominan dengan 62% disusul dengan Sandiaga Uno dengan 58%.
“Ini membuktikan tokoh-tokoh seperti Sandiaga Uno, Agus Suparmanto dan Kiyai Husnan Bey Fananie, relatif dikenal dan diterima oleh publik”, ujar Ketua Bidang Litbang GP Parmusi, Achmad P Nugroho pada Kamis, (18/09).
Hasil miniresearch Litbang GP Parmusi, juga menunjukkan bahwa masing-masing tokoh punya keterlekatan dengan topik tertentu di mata publik. Misalnya Sandiaga Uno dengan Ekonomi Kreatif, Agus Suparmanto dengan perjanjian/traktat ekonomi dagang, dan K.H Husnan Bey Fananie dengan religiusitas kebangsaan. Sementara untuk kandidat (petahana) Muhammad Mardiono, tidak ada keterlekatan topik tertentu kecuali aktivitas personalnya sebagai Plt. Ketua PPP dan stafsus Presiden.
“Sebagai partai berbasis ideologi, tentu tokoh-tokoh yang punya keterikatan topik lebih menarik dan menguntungkan”, jelasnya kepada media.
Olehkarenanya itu, melalui miniresearch yang telah dilakukan Litbang GP Parmusi dapat memberikan gambaran rekomendasi untuk para muktamirin PPP. Bila ingin ada perubahan signifikan di pemilu mendatang maka Sandiaga Uno bisa menjadi magnet bagi audiens muda dan pelaku UMKM, sehingga PPP dapat memanfaatkan narasi ekonomi kreatif untuk memperluas basis pemilih. Keberadaan tokoh seperti Agus Suparmanto, dapat memberikan kesan professional dari PPP mempertahankan peran sebagai “Think-Tank Party” bagi pemerintah terutama terkait kebijakan stabilitas harga komoditas utama nasional. Sementara K.H Husnan Bey Fananie dapat memperkuat nilai-nilai konstituen akar dan strategis PPP dimasa mendatang dengan pemerintah, melalui peran sinergi-kolaborasi serta pengalaman lintas bidangnya selama ini.
“Artinya semua hasil ini bisa jadi rujukan bagi para muktamirin dan kader PPP yang ingin memajukan partai dalam kebijakan strategis dimasa mendatang”, pungkasnya.