Kabar Nusantara - Dalam upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda, kelas Pancasila G832 kelompok 11 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur mengadakan sosialisasi bertajuk "Kampanye Partisipatif Musyawarah dan Demokrasi Remaja." Acara ini diikuti oleh para remaja dan mahasiswa UPN dengan antusiasme yang tinggi.
Kegiatan yang berlangsung di Fakultas Ilmu Komputer 2 kelas 108 ini diawali dengan penyuluhan mengenai pentingnya musyawarah dan demokrasi. Para anggota kelompok memberikan paparan yang menggugah terkait konsep, manfaat, serta tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut. Dengan pendekatan interaktif, peserta diajak untuk memahami bahwa demokrasi dan musyawarah tidak hanya menjadi landasan kehidupan berbangsa, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah kegiatan "Pohon Aspiratif," di mana peserta diberi kebebasan untuk menuliskan aspirasi dan ide mereka terkait demokrasi dan musyawarah pada kertas warna-warni. Kertas-kertas ini kemudian ditempelkan pada papan yang disusun menyerupai pohon, menciptakan simbol keberagaman dan kolaborasi. Beberapa aspirasi yang terkumpul, seperti pentingnya forum diskusi kampus dan pelibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan, dibahas bersama untuk memperkuat pemahaman peserta.
Musyawarah dan demokrasi merupakan dua pilar utama yang mendukung keberlangsungan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Sebagai negara dengan sistem demokrasi Pancasila, prinsip-prinsip musyawarah mufakat memiliki nilai historis dan filosofis yang mendalam. Namun, di era modern ini, nilai-nilai tersebut sering kali terlupakan, khususnya di kalangan generasi muda. Kampus, sebagai miniatur masyarakat, menjadi tempat yang ideal untuk menanamkan kembali nilai-nilai tersebut. Mahasiswa, khususnya di UPN Veteran Jawa Timur, memiliki peran strategis dalam menghidupkan semangat musyawarah dan demokrasi, baik di lingkungan kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan kampanye partisipatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan mahasiswa dalam proses musyawarah serta pengambilan keputusan yang demokratis.
Pada dasarnya, demokrasi tidak hanya berbicara mengenai hak untuk memilih, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks mahasiswa hal ini dapat diterjemahkan melalui keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, diskusi akademik, dan forum pengambilan keputusan di tingkat prodi atau universitas. Sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tersebut masih relatif rendah. Banyak mahasiswa yang merasa bahwa pendapat mereka tidak akan didengar atau bahwa proses musyawarah memakan waktu yang terlalu lama. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan kampanye yang mampu mengubah pola pikir dan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam berpartisipasi.
Kampanye partisipatif menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Kampanye ini tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi, tetapi juga melibatkan mahasiswa secara langsung dalam proses pembelajaran dan praktik musyawarah. Salah satu langkah pertama dalam kampanye ini adalah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya musyawarah dan demokrasi. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai media, baik digital , video pendek, dan diskusi interaktif. Dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan gaya komunikasi mahasiswa, kampanye ini dapat menarik perhatian mereka dan memotivasi mereka untuk ikut serta.
mengadakan kegiatan berbasis praktik yang memungkinkan mahasiswa untuk mengalami langsung proses musyawarah dan pengambilan keputusan demokratis. Mahasiswa dapat mengadakan simulasi musyawarah dengan tema yang relevan, seperti pengelolaan lingkungan kampus atau perencanaan kegiatan akademik. Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori musyawarah dan demokrasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis dalam berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan mencari solusi bersama. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep tersebut, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
Menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini, terutama pada remaja, adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Demokrasi bukan hanya sekadar sistem pemerintahan, tetapi juga cara hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persamaan, dan keadilan. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip demokrasi, remaja akan tumbuh menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Mereka akan lebih mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, menyelesaikan konflik secara damai, serta menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
Hasil dari kegiatan ini tidak hanya berupa pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga pohon aspiratif yang menjadi representasi ide-ide kreatif generasi muda. Kegiatan yang ditutup dengan foto bersama di depan pohon aspiratif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Para peserta juga berharap agar aspirasi yang telah mereka sampaikan dapat ditindaklanjuti, baik dalam lingkup kampus maupun masyarakat.
Dr. Taufikurrahman, S.Pd., M.Pd Koordinator MK Pancasila UPN Veteran Jatim mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan nilai-nilai Pancasila di lingkungan Pendidikan dan masyarakat. Mahasiswa sebagai agen of change dan agen of social control sudah saatnya menginternalisasikan nilai pencasila sebagai bentuk tanggng jawab akademik dan duta pendidikan