Penulis: Shafwa Rachmania Putri | Universitas Pamulang
Kabar Nusantara - Andra Soni bersama politikus PKS Dimyati Natakusumah yang didukung koalisi jumbo Prabowo—minus Golkar—di Pilgub Banten, secara mengejutkan mampu mengalahkan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, pasangan yang diusung PDIP dan Golkar. Padahal, sejumlah lembaga survei merekam elektabilitas Airin di Pilgub Banten sekitar 60-70%.
Pilkada Banten 2024 mencatat sejarah baru dengan tumbangnya dominasi dinasti politik Ratu Atut Chosiyah. Pasangan Airin Rachmi Diany, adik ipar Atut, dan Ade Sumardi hanya meraih 44,14% suara, kalah dari Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang unggul dengan 55,86% suara berdasarkan real count KPU. Dan Hasil hitung cepat lembaga survei menunjukkan kemenangan telak Ketua DPD Gerindra Banten itu atas Airin. Voxpol Center mencatat paslon Andra-Dimyati meraih suara 57,08%, sedangkan Airin-Ade mendapat 42,92%. Begitu pula Charta Politika menampilkan keunggulan Andra-Dimyati yang mendapat 57,52%, sementara Airin-Ade meraih 42,48%.
Pilkada Banten 2024 menjadi sorotan publik dengan kemenangan pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, yang unggul atas pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi. Hasil hitung cepat dari lembaga survei seperti Charta Politika dan Voxpol Center.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya maupun peneliti SMRC Saidiman Ahmad menganggap hasil Pilgub Banten sebagai anomali. Menurut Saidiman, hasil Pilgub Banten agak kurang logis berdasarkan 3 faktor. Pertama, berbagai survei sebelum pencoblosan menempatkan Airin unggul dengan jarak yang cukup lebar dari Andra Soni, yakni sekitar 70% berbanding 10–20%.
Kedua, Airin merupakan bagian klan Chasan Sochib yang sudah turun-temurun berkuasa dan punya jejaring. Ketiga, Airin merupakan tokoh populer dan telah berinvestasi secara politik dengan jabatannya sebagai Walkot Tangerang Selatan dua periode. Sedangkan lawannya, Andra Soni, merupakan pendatang baru.
“Agak tidak logis dia kalah oleh seorang tokoh yang sebenarnya di Banten seperti pendatang baru. Walau Andra Soni adalah Ketua Gerindra Banten, tapi dia pendatang baru. [Juga] tidak ada satu peristiwa yang penting, katakanlah misal skandal yang menimpa Airin, yang tiba-tiba [berdampak] suaranya drop,” ujar Saidiman.
Akhir Dinasti Politik
Kemenangan ini dianggap sebagai momen bersejarah, menandai runtuhnya dominasi politik dinasti keluarga Ratu Atut Chosiyah. Keluarga Atut, yang sebelumnya menguasai pemerintahan Banten selama lebih dari satu dekade, kini harus menerima kekalahan di tangan pemimpin baru yang membawa harapan perubahan
Dukungan dan Dampak Politik
Pasangan Andra-Dimyati mendapat dukungan kuat dari Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Fenomena "Prabowo Effect" diyakini turut memengaruhi hasil pilkada ini, tidak hanya di Banten tetapi juga di beberapa daerah lain. Dukungan ini memberikan legitimasi yang kuat bagi Andra-Dimyati untuk memulai era baru pemerintahan di Banten
Harapan dan Tantangan
Kemenangan ini diharapkan membawa perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan Banten, termasuk transparansi dan peningkatan layanan publik. Namun, tantangan besar menanti pasangan terpilih, terutama dalam memenuhi ekspektasi masyarakat dan membuktikan bahwa perubahan politik ini benar-benar berdampak positif.
Kesimpulan
Hasil Pilkada Banten 2024 mencerminkan perubahan signifikan dalam dinamika politik lokal. Dengan dukungan dari tokoh nasional dan kemenangan melawan dinasti yang sudah mapan, pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah memiliki peluang untuk membawa Banten ke arah yang lebih baik.
Penulis : Shafwa Rachmania Putri
NIM: 221011500248
Mata Kuliah: Pendidikan Politik
Dosen Pengampu: Dr. Herdi Wisman Jaya
Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | Universitas Pamulang