Iklan

,

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FAPERTA UNSOED Berikan Edukasi dan Praktik Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Aromaterapi

Kabar Nusantara
Rabu, 11 September 2024, 17.09 WIB Last Updated 2024-09-11T11:46:28Z


BERSAMA IBU PKK DESA KEDUNGWRINGIN

Kabar Nusantara - Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman melakukan transfer knowledge dan ilmu kepada ibu PKK Desa Kedungwringin. Gelar acara edukasi ini diinisiasi oleh Wahyu Adhi Saputro selaku ketua tim dan didukung secara penuh oleh pendanaan pengabdian penerapan IPTEKS oleh Universitas Jenderal Soedirman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Unsoed. Langkah pertama yang dilakukan tim adalah melalui edukasi terlebih dahulu khususnya manajemen pengelolaan sampah rumah tangga bagi ibu PKK Desa Kedungwringin dalam mendukung upaya zero waste. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan informasi bahwa timbulan sampah rumah tangga terutama hasil dapur adalah hal yang belum kunjung terselesaikan. Edukasi manajemen pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan untuk penekanan agar ibu PKK Desa Kedungwringin selaku penyedia konsumsi rumah tangganya masing-masing mampu melakukan pencatatan bahan konsumsi sehingga pembelian bahan konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga yang sesungguhnya.


Sasaran kelompok peserta kegiatan ini adalah PKK Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Pemilihan peserta yang berasal dari PKK dikarenakan pengelolaan sampah rumah tangga dapat dilakukan melalui peran ibu sebagai pengurus kebutuhan konsumsi rumah tangga. Selain itu upaya pemberdayaan masyarakat melalui peran wanita juga melatarbelakangi hadirnya kegiatan ini. Pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang baik akan berujung pada terciptanya lingkungan yang baik pula.



Pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga yaitu minyak jelantah yang sudah tidak dapat digunakan menjadi produk bermanfaat seperti lilin aromaterapi pada kali ini juga menghadirkan narasumber sekaligus praktisi dosen yaitu Ibu Indah Setiawati, S.P., M.P. yang telah bertahun-tahun menjadi praktisi dalam penciptaan produk dari sampah rumah tangga. Menurutnya sampah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan memungkinkan memiliki nilai jual. Pemanfaatan lilin aromaterapi ini juga menggunakan beberapa bahan yang ada di rumah seperti minyak jelantah hasil penggorengan yang sudah beberapa kali dilakukan, benang cotton, tusuk gigi, gelas, minyak kayu putih dan krayon. Bahan yang dibeli dari luar adalah asam stearin yang harganya masih ramah di kantong, Ujarnya. Cara pengolahannya dimulai dengan mencampurkan antara minyak jelantah dengan asam stearin dengan perbandingan 1:1. Jika sudah tercampur kemudian dipanaskan dan selang beberapa saat ditambahkan komponen lain seperti krayon sebagai pewarna dan minyak kayu putih secukupnya untuk memberikan aromaterapi. Sembari menunggu ibu PKK Desa Kedungwringin dapat menyiapkan gelas dan mengikat benang ke tusuk gigi dan ditaruh pada bibir gelas. Tuangkan adonan minyak yang sudah tercampur tadi ke dalam gelas, kemudian hias untuk mempercantik lilin aromaterapi.


Wahyu juga menuturkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga sebenarnya dapat dilakukan dari unit terkecil yaitu rumah masing-masing. Pembelian bahan pangan secukupnya dapat meminimalisir munculnya timbulan sampah dari rumah tangga. Banyak langkah yang bisa dilakukan dalam pengelolaan sampah. Ucapan terimakasih dihaturkan kepada Universitas Jenderal Soedirman dan LPP< Unsoed yang telah memberikan pendanaan kegiatan pengabdian penerapan IPTEKS. “Tentunya kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti mengolah sampah plastik menjadi produk serbaguna seperti tas, piring dan produk lainnya sehingga langkah ini bisa berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas” tutup wahyu.