Iklan

,

Promosi Sains pada Anak Desa Tertinggal Melalui Mini Laboratorium dan Eksperimen Interaktif

Senin, 30 September 2024, 15.35 WIB Last Updated 2024-11-21T08:45:46Z

 


Kabar Nusantara – Tim pengabdian masyarakat dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah meluncurkan program inovatif berjudul "Promosi Sains pada Anak Desa Tertinggal Melalui Mini Laboratorium dan Eksperimen Interaktif." Program ini ditujukan untuk meningkatkan minat dan pemahaman sains bagi anak-anak di daerah terpencil, khususnya di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).



Melalui pendekatan pembelajaran berbasis eksperimen yang interaktif, program ini menyasar siswa sekolah dasar kelas 4 hingga 6 yang sering kali mengalami keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan modern. Anak-anak diperkenalkan pada berbagai eksperimen sains sederhana yang memanfaatkan sumber daya lokal. Di antara eksperimen yang dilakukan adalah Air Pelangi, Salju dalam Botol, dan Balon Mengembang, yang dirancang untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa serta membuat sains lebih menarik dan mudah dipahami.



Ketua Tim Pengabdian, Sri Fatmawati, Ph.D.mengungkapkan bahwa program ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap sains, tetapi juga mendukung pengembangan komunitas melalui pendidikan yang lebih inovatif. “Kami berharap melalui program ini, anak-anak di desa tertinggal dapat merasakan pengalaman belajar sains yang menyenangkan dan bermanfaat, serta mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka di kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang-bidang seperti pertanian dan pengelolaan sumber daya alam," ujarnya.




Program ini juga melibatkan kolaborasi dengan member Organization for Women in Science for the Developing World(OWSD) Indonesia Chapter dari Flores TimurUniversitas Tribuana Kalabahi dan Yayasan Pendidikan Kristen Pingdoling Alor, yang berperan penting dalam mendukung aspek teknis dan logistik kegiatan di lapangan. Dengan dukungan penuh dari mitra-mitra lokal ini, diharapkan program dapat memberikan manfaat maksimal bagi sekolah-sekolah yang menjadi sasaran pengabdian.



Para kepala sekolah menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini, dengan harapan bahwa program serupa dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah terpencil dan memperkuat akreditasi sekolah mereka.



Ke depannya, tim pengabdian berencana untuk memperluas cakupan program ini ke daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan fokus yang sama: membawa sains lebih dekat kepada anak-anak di wilayah terpencil melalui pendekatan yang kreatif dan interaktif.