Iklan

,

PKKPBI-ITS Buka 'Kampoeng Herbal Soerabaja

Senin, 10 Juni 2024, 15.16 WIB Last Updated 2024-06-10T08:16:00Z


Kabar Nusantara
- Guna memajukan potensi dan menggerakkan ekonomi pada sektor herbal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) membuka program terobosan baru yakni 'Kampoeng Herbal Soerabaja' yang bertempat di Lapangan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Program tersebut, merupakan salah satu Program Pengabdian Masyarakat (Abmas) di ITS tahun 2024 ini.


Program dibuka dalam agenda 'Opening Pengabdian Masyarakat: Kampoeng Herbal, Ground Breaking Kampoeng Herbal Soerabaja', pada Minggu (9/6/2024) di Jalan Barata Jaya XI, Surabaya. Kegiatan dipimpin oleh Ketua PKKPBI ITS, Arman Hakim Nasution, dengan diikuti dosen-dosen di ITS, Tim Pengabdian Masyarakat PKKPBI ITS (Klaster Surabaya dan Anggota ABMAS Prioritas), mitra kerjasama PKKPBI ITS, serta tokoh masyarakat Barata Jaya. 


Saat ditemui usai acara, Ketua PKKPBI ITS Arman menyampaikan, program Kampoeng Herbal Soerabaja ini adalah salah satu program unggulan tahun 2024 ini. Dijelaskannya, alasan memilih kampung herbal adalah karena menurutnya potensi di kampung-kampung Kota Surabaya ini sudah banyak yang memiliki konsep herbal, namun hanya sekedar mananam tanaman herbal saja tidak sampai pergerakan ekonomi. 


"Sehingga kita akan coba jadikan program ini sebagai role model bagaimana mengembangkan bisnis ekosistem. Jadi ada penanam, dari warga lokal kampung Surabaya, setelah ditanam itu, kita serahkan kepada off-ticker orang yang akan membeli bahan bakunya, untuk diolah menjadi produk industri asli atau mengekspor produk sesuai kebutuhannya," jelas Arman. 


Lebih lanjut, Arman menerangkan, program kampoeng herbal ini terinspirasi dari program pada zaman Soeharto dulu yang menghidupkan jamu idol di daerahnya. 


"Dulu ada kayak jamu idol gitu di setiap kecamatan, kelurahan, lalu naik sampai ke kabupaten, kota, dan ke level produksi sampai nasional. Jadi jamu Idol itu ada zamannya dulu, sehingga bisa jadi gerakan ekonomi," terangnya. 


Untuk implementasi program ini, Arman memaparkan, dimulai dengan penanaman tanaman herbal yang melibatkan ibu-ibu masyarakat warga lokal berbakat, dan dari pihak PKKPBI ITS lebih ke peran ke strategis untuk menghubungkan koneksi dengan eksporter.


"Kemudian nanti kalau eksporter butuh kapasitasnya berapa, sesuai standar herbalnya kayak apa kita yang atur. Ujinya seperti apa begitu. Kita PKKPBI ITS dan Asosiasi Dosen Integrator Desa atau ADIDES mengatur strategis ke depannya untuk jalannya program ini ," papar Arman.


"Jadi melalui program ini kita juga menggandeng menggandeng PTN maupun PTS seluruh Surabaya dulu. Nanti kalau sukses, kita jadikan role model ke daerah-daerah yang lain secara nasional, sehingga menjadi rekomendasi kebijakan publik," sambung Arman. 


Arman berharap, melalui program ini masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara ekonomi dari penghasilan sektor herbal ini di Surabaya. Diungkapkannya, untuk saat ini program ini difokuskan di Kota Surabaya terlebih dahulu lalu disebar luaskan supaya direplikasi di daerah lain. 


"Tentunya saya berharap masyarakat merasakan manfaat ekonomi, dari program ini seperti ada gula, ada semut. Sehingga penanaman herbal bisa dilestarikan dan ekonominya lebih dirasakan," pungkasnya. 


Diketahui, dalam acara tersebut juga menghadirkam seorang pakar herbal senior dari Batu, yaitu Pak Ucuk/Wahyu, yang tetap sehat meski besok merayakan ultah yg ke-84 tahun. Selain itu juga hadir menjadi panelis Dr.Fatmawati, peneliti jamu dari Kimia ITS, seorang pakar marketing produk jamu/kosmetik Cicik, serta banyak lagi praktisi herbal dari Jakarta maupun Jawa Timur. (MC Diskominfo Prov Jatim /hjr-vin/eyv)


Sumber