Iklan

,

Nilai Tanah Masyarakat di Kabupaten Cianjur Meningkat Berkat Reforma Agraria

Senin, 22 April 2024, 12.17 WIB Last Updated 2024-04-22T05:17:07Z

 


Kabar Nusantara - 
Lebih dari 2.000 warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kehidupannya membaik dengan dukungan program Reforma Agraria yang dijalankan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).


Padahal sebelumnya, salah satu desa di Kabupaten Cianjur, yaitu Desa Gasol, Kecamatan Cugenang mengalami konflik pertanahan serta terdampak bencana gempa bumi.

"Ini sebuah bukti nyata bahwa penataan aset tanah dan penataan akses ekonomi (dalam Reforma Agraria) ini sangat dibutuhkan pasca bencana dan pasca konflik," ujar Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada media, Minggu (21/04/2024).

Kecamatan Cugenang, Desa Gasol yang hancur akibat diguncang gempa 2022 kini dibangun dan ditata ulang melalui program Reforma Agraria, tepatnya Konsolidasi Tanah. "Tadi sore saya melakukan penyerahan sertifikat kepada warga yang ikut ke dalam program Konsolidasi Tanah pascabencana," jelas Menteri Agus.

Menteri ATR/BPN melanjutkan, "Kita tahu Cianjur ini diterpa bencana yang dahsyat, gempa bumi, hancur, akhirnya kita bangun kembali rumah-rumah warga sekaligus tanah warga tersebut dikonsolidasikan secara komunal, sehingga bisa dibangun akses-akses jalan termasuk drainase, sehingga kehidupan masyarakat bisa meningkat," terangnya.

Pascakonsolidasi tanah, harga tanah warga di Desa Gasol itu meningkat menjadi Rp400.000-500.000/meter persegi.

Di sisi lain ribuan warga di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet juga menerima lahan hasil Redistribusi Tanah. Sebelumnya, mereka menjadi korban konflik pertanahan dengan perusahaan.

"Pada 2016, di sini pernah terjadi konflik. Kemudian setelah dilakukan mediasi dan diselesaikan maka dilakukan Redistribusi Tanah terhadap kurang lebih 1.500 warga. Setelah itu kita berharap tanah ini bisa segera produktif. Kami senang bisa bermitra dengan sejumlah BUMN, dalam hal itu PLN yang berusaha memberi bantuan dalam bentuk CSR bagi masyarakat," kata Menteri AHY.

Saat mengunjungi Desa Cipendawa, Menteri ATR/Kepala BPN juga menanam asparagus. Dari tanaman ini harapannya akan menjadi tambahan penghasilan bagi penduduk ke depannya.

Reforma Agraria itu sendiri merupakan salah satu program strategis Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan konflik-konflik pertanahan sekaligus menata aset dan membuka akses tanah, sehingga masyarakat bisa menjadi lebih sejahtera.

Adapun selama di Cianjur, Menteri Agus dan rombongan akan bermalam di tenda sebelum keesokan harinya melanjutkan kegiatan peninjauan lapangan dan penyerahan sertipikat tanah di Kabupaten Bogor.

sumber