Kabar Nusantara - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri Istighotsah Harmoni Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jatim di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Sabtu (9/3) malam.
Dalam gelaran tersebut, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan apresiasi kepada MUI Jatim. Ia menyebut, MUI Jatim ikut berperan dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pemilu yang aman di Jawa Timur.
"MUI Jatim menegaskan peran kalangan ulama untuk merangkul, bukan memukul, serta membela bukan mencela. Melalui penguatan peran yang lebih persuasif dan tidak sporadis dalam berdakwah, menjadikan umat Islam Indonesia, khususnya Jawa Timur menjadi Islam Wasathiyah," katanya.
"Menurut kami, sangat tepat jika MUI meluruskan arah bangsa ini dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Agar umat Islam di Indonesia tidak condong ke kiri atau lebih condong ke kanan," imbuhnya.
Adhy mengatakan, dengan mendasari Islam Wasathiyah, diharapkan bisa membendung kuatnya arus pemahaman transideologi dan ancaman paham ekstrimisme terorisme. Sehingga diharapkan dapat melindungi seluruh umat dari paham-paham yang meresahkan atau bersifat destruktif terhadap kehidupan beragama dan bernegara.
Ia juga meyakini, dengan kondisi masyarakat yang lebih tenang, hal ini akan berdampak pada keadaan negara yang semakin kondusif. Sehingga, dapat berpengaruh pada peningkatan kondusifitas pembangunan hingga nilai investasi asing di Jawa Timur.
"Alhamdulillah dalam dua minggu ini, kami kedatangan duta besar dari lima negara. Mereka membawa mitra-mitra investor untuk masuk ke Indonesia. Mereka tidak akan berani jika Jawa Timur tidak kondusif," terangnya.
"Investasi di Jawa Timur senilai Rp 145 Triliyun dan masih akan masuk lagi Rp 3 Triliyun," imbuhnya.
Sedangkan dari segi pembangunan infrastruktur, Adhy menyebut bahwa pada tahun 2024, Pemprov Jatim bertekad untuk menuntaskan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan tol Besuki - Banyuwangi, dengan harapan ekonomi akan semakin membaik.
Di sisi lain, kaitannya ekonomi syariah di Indonesia, Adhy Karyono berharap agar peran MUI khususnya pada sertifikasi halal bisa ditingkatkan. Pasalnya, dalam rilis terbaru _State of the global Islamic Economy Report_ (SGIER) atau laporan sektor ekonomi syariah secara global, tahun 2023 Indonesia mengalami peningkatan.
Pada tahun 2023, Indonesia berhasil masuk peringkat tiga besar setelah Malaysia dan Arab Saudi. Hal ini meningkat jauh setelah pada 2020 lalu, Indonesia masih di peringkat sepuluh besar dunia.
"Kami berharap MUI dengan Badan Pengembangan Industri Halal (BPIH) juga LPPOM-nya bisa lebih kerja keras lagi, menuntaskan sertifikasi halal produk. Ini sesuai dengan Permenag No 26 Tahun 2019," jelasnya.
"Tidak hanya itu, hingga Februari 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mencatat sudah 3,9 juta produk di Indonesia memiliki sertifikat halal. Harapannya ini akan mendongkrak target menuju 10 juta Sertifikat Halal produk hingga akhir 2024," imbuhnya.
Di akhir, Pj Gubernur Adhy tidak lupa menyampaikan terima kasih atas sinergitas seluruh elemen di Jawa Timur dalam ikut menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.
"Kondisi ini tentunya berkat sinergitas dan kolaborasi erat antara Pemprov Jatim dengan jajaran Polda Jatim. Utamanya, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban, serta menjaga persatuan dan kesatuan NKRI," ucapnya.
"Terima kasih, semoga apa yang sudah kita lakukan ini bisa memberikan ketenangan semua masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, mengimbau agar momentum ini dapat digunakan oleh para ulama dan pendakwah di berbagai wilayah untuk menjaga kerukunan antar umat dengan membangun _Ukhuwah Islamiyah._
"Kepada para ulama, juru dakwah, saya harap bisa melakukan dakwah dengan mengajak, merangkul dan mengayomi, bahkan membuat masyarakat Jatim menjadi masyarakat yang bersatu," ucapnya.
"Tekankan pada mendinginkan suasana dan mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas segalanya," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si dalam kesempatan tersebut juga menyatakan kesiapan Polisi untuk mengawal jalannya Pilkada serentak pada November mendatang.
"Melalui kegitan Istighotsah semacam ini bisa mendinginkan suasana. Sehingga harapannya, Pilkada serentak bisa berlangsung sukses dan aman," pungkasnya. (aji)